11. Ternyata??

12.6K 392 2
                                    

Kok rasanya aku keringat dingin gini ya!? Maksudku seperti ada yang merasuk dalam tubuhku. Apakah Jin, Setan, mak Lampir, atau wewe gombal!? Eh maksudku wewe gombel!? Kok aku malah ngikuti hati sih! Penasaran siapa jodohku yang bakal jadi calon imamku kelak nantinya!?

Hari ini, pertemuan antara calon besan dan calon mantu akan bertemu di sebuah tempat makan yang kemarin aku makan bersama dengan dosenku ini. Ya... Pasti kalian tahulah ya tempatnya apa!? Oh kalau lupa, aku beritahu. Namanya Wapo. Nah, sekarang orang tuaku dengan orang tua laki laki yang akan di jodohkan denganku sudah berada di dalam restoran tersebut. Tapi aku agak telat sedikit. Masih ada pengarahan kuliah umum yang sebentar lagi bakal menginjak PPL, KKN, Proposal, dan skripsi. Aku sudah menghubungi ibu terlebih dahulu jika aku datang telat.

***
Ayu

Hari ini aku sudah selesai pengarahan untuk mempersiapkan tugas semester akhir. Dan aku juga harus menemui calon mertua dan calon laki-laki yang akan menjadi imamku. Segera aku pesan tukang ojol langgananku. Ingin ku segera keluar dari Aula tersebut, Lida sempat menarik tanganku.

"Eh, mau kemana yu? Tumben kamu buru-buru banget," ucapnya.

" Iya Lid, aku disuruh ke Wapo sekarang sama ibu. Soalnya ada yang ingin dibicarakan. Aku duluan ya Lid. Besok aku bakal cerita ke kamu, ok! "ucapku yang sudah mengacungkan jempolku. Hingga Lida hanya mengangguk saja.

" Ya udah deh. Hati-hati ya,"ucapnya yang segera ku anggukkan. Segera ku bergegas keluar dan menuju keluar kampus. Dan abang ojol langgananku sudah tiba yang sangat pas disaat aku keluar, bang ojol nongol. Hehehe...

" bang, anterin saya ke Wapo ya? Abang tahu kan!?"ucapku pada bang Ojol.

" Oh, iya neng. Saya tahu. Deket kok dari kampus. Enggak terlalu jauh. Ayo neng,"ucapnya yang segera menyuruhku untuk naik ke sepeda motor. Maka kami segera melaju dan meluncur ke lokasi yang ku tuju.

Beberapa menit kemudian, aku sudah tiba di Wapo. Segera aku masuk ke dalam, dan mencari ibu dan bapakku. Aku celingak celinguk kanan kiri. Dan akhirnya, aku menemukan ibu dan bapak di bagian paling pojok bersama kedua mertuaku.

#syukurin lo Yu! Siap-siap jadi bini yee?? Kudu siap jadi ibu plus istri yang sholehah, ok!

Aku segera menghampiri ibu dan bapak.

"Assalamu'alaikum.wr.wb. Ibu, pak," ucapku yang mencium punggung tangannya.

"Wa'alaikumussalam. Eh, baru nyampek ya? Ayo duduk dulu. Kamu mau pesen apa?" ucap ibuku padaku.

"terserah ibu saja."ucapku yang saat ini melihat kedua orang tua calon laki lakiku. Segera ku cium tangannya.

"Pagi ibu, bapak. Maaf jika saya telat. Pasti sudah menunggu lama,"ucapku sok formal.

#eh..ini kok yang cewek sih yang ngomong gitu!? Biasanya juga cowok! Ah, masa bodo authornya.

"Tidak nak. Ibu malah seneng bisa berbicara banyak dengan ibumu dan bapakmu," ucapnya yang ku lihat orangnya ramah dan murah senyum. Aku mencoba melihat suami di sebelahnya. Kalau aku lihat, suaminya tidak terlalu banyak bicara. Dan detik kemudian, ponsel dari ibu calon mertua berbunyi.

Drtt....drtt... Bersamaan Nada ringtone

"halo Zal, kamu sudah sampai mana sayang? Ini ayah sama bunda sudah nunggu. Bahkan calon istrimu baru saja sampai." ucapnya yang saat ini melihatku dengan senyum hangat.

"...."

"Ya sudah kalau begitu. Ibu tunggu,"ucapnya yang saat ini sudah mematikan ponselnya. Akhirnya, ibuku bertanya pada ibu calon mertuaku.

SENKU (DOSEN KUTUB) Part Lengkap Edisi RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang