29. Calling

7.7K 247 4
                                    

Jam menunjukkan pukul 20.00 🌃. Jadi, hari ini aku ingin tidur. Memang! Tumben sekali jika aku berkata jujur. Biasanya aku tidur pukul 21.00 atau tidak pukul 22.00 malam. Namun saat ini, aku sepertinya sudah mengantuk sekali. Dan untuk ngetik laporan KKN, bisa ku kerjakan besok saja. Saat ini, aku merebahkan badanku dan mencari posisi tidurku dengan senyaman mungkin. Sebelum memejamkan mata, bunyi dering dari ponselku, membuatku sedikit kesal telah ada yang mengganggu tidurku.

"Astaghfirullah... Siapa sih ganggu orang mau bobok cantik gini! Sebel dah." Ucapku yang sudah bangun, dan segera mengambil ponselku di nakas. Aku melihatnya siapa di balik panggilan telepon tersebut.

Aku terkejut sekali. Pak Rizal menghubungiku. Tumben sekali dia nelpon?! Kesambet setan kali yak! Boleh enggak sih aku bilang kalau pak Rizal saat ini kesambet setan?!

Hello the hello.... Kemarin-kemarin kemana pak? Kok nelponnya tumben saat ini?!😏 Situ kesepian apa gimana? Mau tidur pak, kenapa harus di ganggu sih? Ngantuk berat elah! Astajiiiimmm.....

Aku sedikit ragu untuk mengangkatnya. Mau dimatikan, yang ada malah kena Omelan. Di angkat, yang bikin aku geki itu, jantungku malah deg-degan. Terus, aku masih muak sama dia. Aku masih bingung!

"Di angkat enggak ya?" Ucapku membatin. Setelah ku diamkan lima menit, panggilan tersebut sudah mati. Dan itu membuat rasa bersalah pada diriku sendiri. Mau di telepon balik, enggak mungkin ah!

"Duuhh... Ini gimana dong? Telepon balik enggak ya?" Ucapku yang saat ini bingung antara "telepon balik" atau "tidak".

"Lebih baik aku letakkan sajalah ponselku." Ucapku yang hampir saja meletakkan ponselku di atas meja. Namun hampir sedikit saja, ponselku berdering kembali. Segera ku ambil, dan aku masih bingung. Angkat, atau tidak!

"Ok! Sepertinya harus aku angkat. Kalau tidak, yang ada pasti di ceramahin panjang-lebar nantinya." Ucapku yang sudah menekan tombol hijau pada bilik layar telepon. Segera ponsel tersebut kutempelkan pada telingaku.

"Halo, Ayu..." Ucapnya di balik suara panggilan telepon.

"Ah, iya halo pak." Ucapku gugup.

Sialan! Malah gugup gini sih? Denger suaranya kok malah gugup kayak lari maraton gitu ya?

"Kamu belum tidur?" Ucapnya yang sedang menanyakan pada diriku.

"Sebenarnya saya ingin tidur pak. Tapi karena bapak menghubungi saya, jadi tidak jadi tidur." Ucapku jujur.

"Ya sudah kalau begitu. Maaf jika saya mengganggu istirahatmu. Mungkin bisa di lanjut lain waktu. Selamat malam." Ucapnya. Dan segera ku jawab.

"Baik pak. Mohon maaf, jika saya tidak bisa menemani bapak mengobrol. Karena memang saya sedang mengantuk pak. Kalau begitu, selamat malam." Ucapku pada pak Rizal. Segera ku matikan ponselku terlebih dahulu. Dan detik berikutnya, aku merasakan sedikit aneh pada diriku. Entah apa penyebabnya. Yang ku pikirkan, dan yang kurasakan saat ini memang aneh. Bahkan sungguh aneh! Tapi aku juga belum tahu itu apa?!

Maka, aku segera meletakkan ponselku dan aku kembali tidur dengan posisi yang sekiranya nyaman untuk tidur malamku saat ini.

Yaaah... Kurang panjang ya part-nya. Hehehe.. endak apa-apa ya guys. Tapi jangan sedih, Pasti bakal author nya bikin part-nya yang panjang banget. Ok!

Maaf ya, kalau cerita yang ini masih belum di lanjut waktu nulis. Jadinya, masih di ambang. Hahaha.. Dan Alhamdulillah, sekarang udah bisa lanjut. Karena harus ada ide-ide yang membuat author bikin si pembaca enggak jenuh, ketawa, dan selalu setia sama cerita SENKU. Semoga kalian-kalian pada tetap sayang dengan cerita ini ya guys... Makasih udah di baca loh! Author nya mau kasih emoticon 😘. Tanda terima kasih pada kalian yang setia banget sama cerita ini . Jangan sampai terlewatkan untuk cerita ini. Jangan lupa di vote, komentar dari kalian. Kalau memang kalian cinta sama ini cerita, jangan lupa komentar dan vote. Author pengen tahu! Ckckck..

#authornya maksa nih! Hahaha

Sampai jumpa di cerita selanjutnya. Author mau bobok cantik dulu yah! Kalian juga harus tidur. Udah malam loh.. sampai jumpa yaa.. bye...bye...

Love you...

Published;

25 Maret 2019

Penulis;

Sriwahyuolivm

SENKU (DOSEN KUTUB) Part Lengkap Edisi RevisiWhere stories live. Discover now