Bertahan atau Ganti yang Lain?

3.1K 258 19
                                    

Seseorang bertanya padaku, sebuah pertanyaan spele yang akhir-akhir ini jadi pertimbangan tersendiri, "Kamu, sayang banget nggak ngambil jurusan Sastra. Kenapa dulu nggak ngambil itu?" tanyanya sambil memakan sepotong ayam goreng.

Aku langsung menyahut, "Orang tua agak kurang setuju kalau aku masuk sastra, nggak bakal aku kuliah di Jogja kalau ambil jurusan itu. Padahal cita-cita dari dulu pengen kuliah di Jogja." jawabku jujur.

"Emang dulu mau masuk jurusan apa?" tanyanya lagi, kali ini meminum air putih. Aku dan beberapa teman di meja yang sama memperhatikannya.

"Masuk ke jurusan yang gak ada IPA-IPA-an."

Tapi serius, kepikiran lagi dan saran juga untuk kalian yang pengen milih jurusan kuliah. Memang beberapa tahun lalu mungkin masalah penjurusan berdasar kesukaan atau passion tidak jadi permasalahan kompleks seperti saat ini.

Berdasarkan sudut pandang aku sendiri, it's ok if you wanna catch your dream lewat jurusan yang kamu pilih. Kalau kamu memang niat dan tujuan akhir kamu misalnya jadi dokter, perjuangkan!

Tapi jika memang kemampuanmu belum sampai situ, aku percaya Sang Pencipta punya jalan atau skenario terbaik untuk kamu serta impian kamu.

Aku punya beberapa kisah dari teman-teman yang dia kuliah pengen masuk jurusan A, tapi setelah berjuang untuk jurusan B dia gak dapet-dapet. Alhasil ternyata dia malah memiliki peluang bagus di jurusan A, sebuah ilmu yang tanpa dia sadari dia dapat kuasai. Bahkan orangnya kini di tawari beasiswa untuk lanjut kuliah lagi serta di kira udah sarjana, padahal baru anak semester nyaris akhir.

Ada lagi teman aku yang lain, dia dari dulu pengen masuk jurusan Ilmu Komunikasi tapi ternyata di jurusan kuliah dia sekarang yang mana dia merangkap jadi Marketing Communication dia malah mengasah skillnya berkomunikasi disana, bahkan di kegiatan berlembaga.

Bukan masalah kamu salah jurusan, tapi bagaimana kamu mau belajar menghadapi ketidaksukaan kamu terhadap sesuatu. Setelah beberapa tahun ini aku belajar untuk mengendalikan ketidaksukaanku atau temanku bilang, "Kamu harus keluar dari zona nyaman."

Berat? Oh jelas!
Tapi sampai kapan kamu mau menyesali salah masuk jurusanmu dan gak menyelesaikan studimu? Sudah cukup lihat spion belakangnya, sekarang waktunya lihat layar di depan dan sambut masa depan.

Bagi kalian yang tengah mengejar mimpi, kejarlah mimpi itu! Tapi jika belum saatnya, percaya deh mimpi itu akan perlahan terwujud cepat atau lambat. Hanya saja dengan jalan yang berbeda serta kadang nggak sesuai ekspektasi.

SEBUAH PENGINGAT DIRI
-2019

Catatan Kuliah Bagian 1Where stories live. Discover now