#curhatandari Anak Desain Komunikasi Visual

523 38 4
                                    

Haii! Assalamualaikum..

Moon maap baru hadir kembali di tengah-tengah kalian setelah Pak Nadim mengumumkan Ujian Nasional ditiadakan tahun 2021. Jadi gimana reaksi anak yang ujian tahun depan?

Boleh komen :)

Nah di chapter ini agak panjang, soalnya narasumbernya bener-bener curhat. Jadi semoga kalian terinspirasi lagi yaa..

Seperti biasa, tokohnya menggunakan tokoh AKU. Jadi jangan sangka kalau itu beneran Ree yang nulis, wkwk.

_____________

Setelah hampir genap seperlima abad umurku, aku memberanikan diri untuk menulis kembali. Bukan untuk siapa-siapa, namun hanya sebagai tempat mengabadikan kisah perjuangan kuliahku. Aku menempuh pendidikan S1 Desain Komunikasi Visual di Insititut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Ini adalah kali kedua aku menjadi mahasiswa baru, setelah satu tahun kemarin aku menghabiskan keseharianku dengan galau-galauan. Ya, galau karena ga terima di jurusan yang aku mau. Galau melihat teman temanku kuliah di jurusan yang mereka cita-citakan, lolos sekolah kedinasan, lolos pendidikan kepolisian. Galau karena gak mau nyusahin dan ngecewain orang tua. Ngerasa bodoh dan gak berguna. Mentalku gak sehat banget pokoknya.

Susah banget untuk bangkit kembali setelah kegagalan dan melihat kesuksesan orang lain, aku sudah se-toxic itu dari pertengahan 2018-2019. Aku tidak henti-hentinya menyalahkan diri sendiri, menyalahkan keadaan, bahkan meyalahkan orang lain. Hari demi hari ku lewati tanpa semangat hidup. Sesekali aku berani mulai bermimpi kembali, lalu takut akan gagal lagi. Aku memang takut gagal, tapi aku tak mau mimpiku hanya sebatas angan-angan belaka. Aku ingin membuktikan pada mereka yang meragukanku, meremehkanku, mengatakan padaku mimpi-mimpiku itu ga mungkin.

Hari dimana awal perkuliahan telah tiba, tepat sehari sebelumnya, aku meninggalkan rumahku berangkat menuju Banjarmasin. Marabahan-Banjarmasin tidak begitu jauh memang, hanya 1 jam perjaulan jika ditempuh dengan motor. Sepanjang perjalanan tersebut aku terus berpikir inilah awal semuanya. Aku sudah mulai dewasa, merantau, meninggalkan rumah, mama, abah, dan juga kucing-kucing kesayanganku. Aku tidak boleh main-main lagi, ini tentang masa depanku, tentang bagaimana aku tumbuh menjadi orang dewasa yang kuat, dan tahan menghadapi kerasnya kehidupan sebenarnya.

Aku ngekos didekat kampusku POLIBAN, Politeknik Negeri Banjarmasin. Aku memilih kos yang murah-murah saja hanya 400rb/bulan karna ku pikir ini juga cuma sementara saja. Kebetulan aku menemukan kos yang baru saja dibuka, semua peralatannya baru dan untungnya hanya ada 4 kamar. Aku tiba dikos lebih awal daripada anak-anak kos lainnya, karena mereka anak ULM yang ospeknya tidak sama denganku. Di kos aku merasa semakin sendiri, tidak ada yang bisa diandalkan selain diri sendiri. Dari situlah aku sadar inilah kehidupan, hanya dirimu sendiri yang bisa mengendalikannya, dan kalau tidak dengan pertolongan Allah kamu mungkin tidak bisa bertahan.

Ospek dipoliban namanya OKKMB, ada berbagai penugasan yang diminta disana, dari upload twibbon (jelas aku tidak melakukannya :v karena ini bukan sebuah kebanggaan bagiku), membuat nametag, yel-yel, jargon dll seperti ospek pada umumnya. Untungnya ada teman-teman akrabku SMA yang juga diterima di poliban, jadi kami mengerjakan penugasan tersebut bersama. Di saat okkmb aku cukup senang menjalaninya, salah satunya karena mc nya, Bang Firman anak sipil yang kece dan ucul bawain acaranya okkmb menjadi maha asyik. Selain itu UKM basket poliban juga keren parah, ada cogannya lagi, bikin aku semangat lagi pengen main basket wkwkwk. Akupun mulai berpikir mungkin tidak ada salahnya kuliah dipoliban.

Disisi lain di Poliban aku tidak begitu mempunyai teman, ya males aja kenal-kenalan lagi wkwk, toh aku bakalan pindah juga tahun depan dalam benakku waktu itu. Hanya satu temen ku waktu itu, sebut saja Ayla. Awalnya aku cocok-cocok saja temanan sama dia, tapi semakin lama berteman kita berdua malah ga cocok bgt, makin bete lah aku kuliah dipoliban karena ga ada temen yang cocok disini. Belum lagi dosen yang tiba-tiba ga masuk padahal mahasiswanya udah dikampus, dandan cantik, ganteng, wangi dan dosennya malah ga dateng. Buang-buang make-up dan detergen aja buat nyuci baju.

Catatan Kuliah Bagian 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang