Bagian 16

1.1K 75 3
                                    

Jam pertama di kelas Dinda adalah matapelajaran Fisika. Dinda sedari tadi hanya senyum-senyum sendiri karena kejadian beberapa menit yang lalu. Dia bahagia mendapatkan perlakuan Niko tadi. Lina bingung kenapa sahabatnya ini senyum sendiri sedari tadi apakah sahabatnya ini sudah gila atau kah apa?

"Heh, lo dari tadi senyum sendiri tau, kenapa sih? apa lo kesambet hantu atau apa?" tanya Lina bingung. Dinda masih tersenyum dia menengok kearah Lina yang duduk di sampingnya. Lina mengangkat satu alis bingung.

"Nanti, gue cerita," ucapnya.

"Cerita ini aja, udah terlanjut penasaran gue," ucap Lina sambil memegang kedua bahu Dinda dan menggerakannya.

"Nanti aja Lin, ini kita lagi KBM, gue janji gue bakalan cerita, suer deh,"  bisik Dinda sambil mengangkat kedua ibu jarinya membentuk V.

"Oke, jangan sampe lupa," ucap Lina.

Beberapa menitpun bel istirahat berbunyi dan seperti biasa warga sekolah keluar dari sarangnya dan menyerang kantin untuk mengisi perut mereka yang sedari tadi berbunyi untuk di isi. Namun, tidak dengan Dinda dan Lina, mereka berdua kini sedang duduk berhadapan karena sedari tadi Lina meminta kepada Dinda untuk menceritakannya karena dari tadi dia sudah sangat penasaran.

Author:ratu kepo sudah beraksi

Lina:ya ampun thor, tau aja lah kan kepo gak bisa di tahan.

(Percakapan singkat Author dengan Lina).

"Ayo cepat, ceritain," rengek Lina. Dinda sudah terlanjut berjanji dan sekarang dia harus menceritakan kejadian tadi.

"Jadi gini, tadi pas di pintu kelas kita, Niko cium kening gue dan itu buat gue sangat bahagia, apalagi dia ciumnya di depan umum, gue malu tapi bercampur bahagia." Cerita Dinda pada Lina, Lina mengangguk paham.

"Ohhh, jadi gue ketinggalan tadi, coba tadi ada gue, resek banget sih kenapa tadi gue datangnya telat," cerca Lina. Dinda tertawa melihat wajah imut Lina.

"Hahaha, makanya jangan begadang terus, lo kan gak punya pacar alias jomblo jadi gak usah begadang," ledek Dinda disela tertawanya.

"Lo tuh yah, nanti liat aja kalo gue dapat pacar," protes Lina tak mau kalah.

"Iya deh, iya," ucap Dinda pasrah karena menurut dia kalo berdebat dengan Lina harus ada mengalah, karena sikap Lina tak mau kalah dari orang lain dia selalu berusaha berdebat terus agar dia bisa menang.

Ceklek

Suara pintu terdengar, Dinda dan Lina menengok ke arah pintu itu dan bersamaan dengan itu manusia yang membuka pintu itu menampakan dirinya sambil membawa nampan yang berisikan makanan.

Tau kan siapa yang datang?

"Niko," panggil Lina

"Nih aku bawain kamu makanan, kamu pasti belum makan kan," tebak Niko kepada  Dinda dan dia mencapakan orang yang memanggil namanya tadi.

"Makasih sayang," ucap Dinda sambil mengambil nampan yang berada di kedua tangan Niko.

"Woe, gak usah mesraan di sini, gue jadi obat nyamuknya kan jadinya," teriak Lina

"Yang jomblo diam," ejek Niko sambil tertawa, Dinda pun tertawa juga sedangkan orang yang ditertawai kini sedang kesal.

"Jahat kalian," ucap Lina dengan nada kesal.

Niko dan Dinda langsung terbahak.

"Ya udah cepat makan," ucap Niko. Dinda pun langsung menyuapi nasi dan dimasukan ke dalam mulutnya.

Karena melihat nasi yang menyangkut diatas bibir Dinda,  Niko langsung mendekatkan wajahnya dan menaikkan sebelah tangannya dan menyentuh bibir Dinda yang terdapat satu nasi.

"Dunia serasa milik berdua," komentar Lina. Mereka berdua tidak mengubrisnya dan malah asik dengan aktivitas yang dilakukan oleh keduanya.

"Jadi jomblo kok gini amat, ya," ucap Lina sambil menggaruk kepalanya.

Ceklek

Suara pintu terdengar lagi dan terlihat Daniel yang sedang membawa nampan yang berisikan makanan. Niko, Dinda dan Lina langsung menengok ke arah pintu lagi, Daniel menghampiri Lina yang sekarang sedang berdiri disebelah Dinda karena tempat duduknya sudah diambil alih oleh NIKO MAURER.

"Nih makan, gue bawain makanan buat lo," ucap Daniel sambil memberikan nampan itu keLina. Sedangkan Lina masih terlihat bingung.

"Ini ambil,  pegal tangan gue." Karena mendengar ucapan itu, Lina cepat-cepat mengambil alih nampan itu dan menyimpannya di meja.

"Tumben lo baik," sindir Lina kearah Daniel.

"Ya elah baik susah, gak baik susah, lelah hati abang dek," ucapan Daniel membuat ketiga manusia itu merasa jijik.

"Kesambet apaan lo?" tanya Niko kepada Daniel.

"Kesambet cintanya Lina." Mendengar jawaban Daniel membuat Lina kaget.

Karena melihat wajah kagetnya Lina,  Daniel langsung berbicara. "Lin, gue sebenarnya suka sama lo," jelas Daniel sambil tersenyum tulus kearah Lina. Lina masih bingung begitupun dengan kedua sejoli itu.

"Sekali lagi gue mau bilang kalo gue suka sama lo Lin," ucap Daniel terang-terangan.

"What, masa lo suka sama gue sih Dan, gak usah bencana, deh," seru Lina sambil terkekeh.

"Ya elah emangnya muka gue gak serius apa, gue beneran kalo soal perasaan."

"Gimana, lo mau gak pacaran sama gue?" tanya Daniel keLina. Lina tersenyum kearah Daniel dan berkata. "Iya gue mau, gue sebenarnya suka juga sama lo, tapi gue takut ngungkapinnya, gimana," jelas Lina masih dengan tersenyum.

"Beneran? lo gak boong kan, berarti cinta gue terabalas dong?" ucap Daniel tak percaya. Lina mengangguk.

"Jadi, sekarang kita pacaran?" tanya Daniel memastikan. Lina sekali lagi mengangguk.

"Aaaaa Nik, gue gak jomblo lagi!" teriak Daniel.

Niko dan Dinda tersenyum dan langsung diiringi dengan tepuk tangan. Daniel langsung memeluk Lina,  karena efek senang sih katanya.

Daniel:thor gue udah  punya pacar sekarang, dan sekarang gue gak jomblo lagi.

Author:ya baguslah, semoga langgeng Dan.

Daniel: jangan cemburu yah thor

Author: ya enggak lah, gue udah punya pacar kali

Daniel:siapa itu?

Author:kepoloh.

Percakapan Daniel dan Author jadi gak usah diladenin.


































TBC guys

Jangan lupa tinggalkan vote dan komen nya

Part ini saya masih membuat alurnya bahagia, kalau bagian masalah-masalah nanti sekitaran pada bagian dua puluhan atau gak tiga puluan, tunggu aja post lanjutannya

TENTANG KITA (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang