Bagian 26

770 43 1
                                    


Happy Reading Guys

**********

Kedua nya keluar dari mall tersebut, Niko dan Dinda berjalan menghampiri mobil Niko.

"Dinda!."

  Dinda yang merasa nama nya di panggil oleh seseorang yang berada di belakang nya pun membalikkan tubuh nya begitu juga dengan Niko.

Ketika Dinda sudah membalikkan tubuh dan betapa terkejut nya dia melihat seseorang yang pernah ada di hidup nya. Dinda mematung di tempat nya, entah kenapa kini dia tidak bisa melakukan apa-apa. Niko yang merasa Dinda yang terkejut sekaligus mematung pun langsung memanggil nama Dinda dengan suara di pelankan yang hanya bisa di dengar oleh Dinda saja.

"Dinda? Kamu kenapa?." Bisik Niko. Lamuan Dinda pun terbuyar karena merasakan seseorang yang memegang lengan tangan nya.

"Eh.."

"Kamu kena..." Belum sempat Niko melanjutkan ucapan nya, seseorang terlebih dahulu memotong ucapan nya.

"Hey Dinda!." Sapa gadis itu. Yap yang memanggil Dinda tadi adalah cewek.

Dinda mematung di tempat nya, dia diam, entah kenapa mulut nya seperti di bungkam oleh seseorang.  Niko yang berada di samping Dinda merasa ada  sesuatu yang gak beres dengan kedua gadis itu, Niko diam, menyuruh gadis di depan mereka untuk melanjutkan ucapan nya.

"Dinda! Lo masih ingat sama gue kan?"  Tanya gadis itu, gadis yang berada di depan mereka tersenyum sinis.

"Pasti ingat lah." Lanjut nya lagi.

Dinda masih diam

"Lo budeg atau tuli sih?" Tanya gadis itu mulai kesal.

"Lo kenapa datang lagi di kehidupan gue sih Salsa, lo masih gak puas ngehancurin hidup gue hah!." Emosi Dinda mulai terpancing.

Niko terdiam, dia ingin mendengarkan apa yang akan di ucapakan oleh Dinda lagi, seperti nya masalah gadis nya itu sangat serius  dengan gadis yang bernama Salsa yang berada di depan nya ini. Baru kali ini, Niko melihat Dinda emosi.

Salsa tersenyum sinis, sangat sinis. "Bagus lah kalau lo masih ingat dengan gue, hahahaha gue sangat bahagia kalau lo dan orang yang lo sayang sudah berjauhan hingga saling tidak mengenal." Ucap Salsa. Dinda menarik nafas nya kasar, emosi nya kini mulai terpancing. Hari ini dia bertemu dengan gadis iblis yang dulu nya malaikat di mata Dinda dan kini sudah berubah jadi iblis.

"Lo kenapa ngelakuin itu ke gue hah! Salah gue ke lo itu apa? Hingga lo berbuat seperti ini ke gue."

"Salah lo ke gue banyak Din, bahkan gue gak bisa ngehafalnya." Jawab Salsa. Kedua nya kini sama-sama emosi. Niko berusaha untuk meleraikan suasana, namun Dinda tidak bisa bekerja sama sehingga Niko bergidik ngeri sendiri melihat mata Dinda yang tajam bagaikan pisau.

"Dinda udah." Ucap Niki, namun Dinda berpura-pura tidak mendengar, tatapan gadis itu menajam.

"Lo siapa nya Dinda?" Tanya Salsa kepada Niko.

"Lo ngomong sama gue?" Tanya Niko sambil menunjukkan dirinya sendiri dan tidak lupa memasang muka sedatar-datarnya.

"Iyalah."

"Pacarnya." Jawab Niko sedatar dan sedingin mungkin.

"Hahahaha, ternyata cewek kaya lo bisa pacaran lagi ya sama orang ganteng seperti dia." Tawa Salsa seakan meledek Dinda. Namun Dinda berusaha menahan emosi nya. Jika dia tidak menahan emosi nya maka dia akan melakukan hal yang di luar akal sehat nya.

"Gue kira, dari kejadian yang dulu lo trauma dengan percintaan, eh ternyata dugaan gue salah." Lanjut Salsa.

"Mau aja lo pacaran sama cewek jalang kaya dia." Ucapan Salsa membuat Niko geram mendengar nya, bisa-bisa nya gadis di depan nya itu berkata seperti itu tentang Dinda, sebenarnya siapa gadis di depan nya ini sehingga bisa berkata yang tak pantas di katakan.

"Bacot!." Teriak Niko

"Dinda gak seperti yang lo katakan itu, dia perempuan baik-baik dan apa yang lo katakan itu seperti nya salah orang, seharusnya yang menjadi cewek jalang itu lo bukan dia." Lanjut Niko. Entah kenapa emosi nya juga terpancing karena mendengar perkataan gadis itu. Dengan cepat Niko menarik tangan Dinda dan menggelang pergi dari tempat itu, dan menghampiri mobil nya.

Salsa tersenyum sinis. "Cewek jalang memang pantas sama cowok brengsek." Tetiak Salsa. Niko dan Dinda berpura-pura tidak mendengar nya, kedua nya masuk kedalam mobil dan Niko melajukan mobil nya dengan kecepatan rata-rata. Setelah berada di dalam mobil, Niko menatap ke depan dengan serius sedangkan Dinda menundukkan kepalanya,  atau mungkin gadis itu kini menangis.

Niko mendengar isakan kecil di sampingnya, Niko menengok ke sampingnya dan melihat tetesan air mata Dinda yang jatuh dan membasahi tangan nya sendiri. Niko memegang tangan Dinda dengan lembut seakan memberikan kekuatan kepada gadis nya itu. Dinda mendongakkan kepala nya dan menengok ke samping nya dan melihat Niko tersenyum ke arah nya.

"Kamu gak pa-pa kan?" Tanya Niko memastikan.

Dinda terdiam beberapa detik dan beberapa detik setelah itu dia membuka suaranya dan menjawab pertanyaan dari  Niko.

"Aku gak pa-pa kok." Jawab Dinda, namun Niko bisa merasakan apa yang dirasakan oleh gadisnya itu. Niko mengeratkan pegangan tangan nya.

"Tenang lah."

"Nik, aku mohon jangan pernah ninggalin aku apapun yang terjadi." Ucap Dinda. Niko mengangguk-anggukkan kepalanya mantap.

"Aku tidak akan kemana-mana sampai kapan pun, aku akan tetap berada di samping mu."

************

Aku tidak akan kemana-mana sampai kapan pun, aku akan tetap berada di samping mu.

        --NIKO MAURER

***********

TBC

jangan lupa berikan votmen nya guys sebagai tanda kalian ngehargai karya penulis, lagian vote juga kan gratis

Tunggu update part selanjut nya

TENTANG KITA (END)✔Место, где живут истории. Откройте их для себя