Bagian 18

1K 62 1
                                    

Hayy terima kasih kalian masih setia nunggu cerita saya, ajak juga teman-teman kalian ya untuk baca cerita saya juga terima kasih😊

Lanjut baca ajaaa
Cussssssss

                          😊😊😊😊

Sekarang empat orang itu sudah berada di dalam mall. Niko sedari tadi mengenggam erat tangan Dinda dan tampa mau melepaskannya.

"Sayang kamu makan dulu aja di cafe itu, nanti Mama sama Papa bakalan nyusul kalian berdua, Mama sama Papa mau liat-liat di sana dulu yah," ucap Shinta. Dinda pun menuruti perkataan mamanya. Dia dan Niko menggelang pergi menuju cafe yang telah ditunjukan oleh mamanya.

"Kamu mau pesan, apa?" tanya Niko setelah sudah sampai di cafe itu.

"Samain aja sama kamu," jawab Dinda.

"Baiklah,"

"Mbak, mie gorengnya dua sama es lemonnya dua yah," ucap Niko kepada pelayan yang berdiri disamping tempat dia duduk sekarang.

"Baiklah Mas, tunggu sebentar," ucap pelayan itu kepada Niko sambil tersenyum.

Beberapa menitpun menunggu. Mie yang mereka pesan akhirnya datang, dengan aroma yang sangat menggoda selera.

"Sihlakan, makan," seru pelayang itu setelah meletakkan mie ke atas meja dan minuman.

Dinda pun makan dengan lahap. Jujur saja sedari tadi dia menahan laparnya karena setelah pulang sekolah dia tidak makan karena bahagia bahwa orang tuanya mengajak Niko untuk pergi bersama mereka.

Ehuk ehuk

Suara batuk Dinda membuat Niko mendongakkan kepalanya, Niko cepat-cepat mengambil air minum buat Dinda dan dia memberikan air itu kearah kekasihnya. Niko khawatir melihat wajah Dinda yng memerah.

"Makan pelan-pelan sayang." Ucap Niko

"Maaf, aku lapar sih." Ucap Dinda sambil menyengir menampilkan deretan gigi putihnya.

"Makannya pelan-pelan ya." Ucap Niko lagi yang diberi agukan oleh Dinda.

Dinda pun makan sesuai yang dikatakan oleh Niko tadi. Tanpa disadari oleh Dinda Niko mendekatkan dirinya dan mengambil tisu agar membersihkan bibir Dinda yang terdapat mie, Dinda langsung mendongakkan kepalanya atas perintah Niko.

"Berepotan banget sih makannya." Ucap Niko

"Hehehe."

"Sepertinya bibir kamu mau dicium deh." Ucapan Niko tersebut membuat Dinda langsung menutup bibirnya, Niko yang melihat tingkah kekasihnya itu langsung tertawa.

"Ih kenapa ketawa coba." Ucap nya malu.

Niko langsung mengacak rambut Dinda, membuat yang punya langsung kesal dan berkata. "Ih kamu suka banget sih ngerusakkin rambut aku." Ucap Dinda kesal.

"Yah dari pada ngerusak kamu ayo." Goda Niko, Dinda langsung memukul lengan Niko dan membuat Niko berpura-pura kesakitan.

Dinda langsung khawatir dan langsung meminta maaf ke Niko. "Sakit yah? Maaf ya kamu sih bilang gitu." Ucapnya sambil memegangi lengan Niko. Niko makin akting kesakitan.

"Ao sakit tau." Ucap Niko, Dinda langsung meminta maaf lagi.

"Maaf aku gak tau kalo aku mukulnya kekerasan, maaf ya?." Ucap Dinda sambil membuat kedua tangan nya menyatuh seperti orang yang sedang memohon.

"Iya iya." Ucap Niko. "Ayo makan lagi." Lanjutnya

Mereka pun kembali makan, dan beberapa detik itu pun orang tua Dinda menghampiri mereka. Dimana mamanya duduk disamping Dinda dan papanya duduk disebelah Niko.

"Mau makan apa om tante?" Tanya Niko sopan

"Om sama tante minum kopi aja." Jawab papanya Dinda

"Oke om, mbak kopi dua." Ucap Niko ke arah pelayan itu.

"Baiklah tuan." Ucap pelayan itu sembari tersenyum.

Kopi yang di pesan pun sudah datang, pelayang itu meletakkan kopi panas itu kearah kedua pasangan yang sudah berumur itu.

"Minum om, tante." Ucap Niko sopan

Dua orang itu pun mulai meminumnya.

"Udah berapa lama kalian pacaran?" Tanya papanya Dinda setelah meminum kopinya.

"Sudah lama om." Ucap Niko sambil tersenyum

"Oh, kamu harus tetap jagain Dinda ya." Ucap papanya Niko lagin, Niko pun membalas ucapan papanya Dinda dengan menganggukkan kepalanya.

Merekapun kembali keaktivitas makan dan minum mereka. Setelah itu mereka memutuskan untuk pulang karena jam sudah menandakan setengah lima.

Beberapa menitpun mereka sudah tiba di gerbang rumah Dinda, Niko keluar bersamaan dengan Dinda dan mamanya sedangkan papanya memasuki mobil nya kegaransi.

Niko langsung berpamitan untuk pulang dan mengambil motornya yang berada didalam rumah Dinda.

"Om, tante saya pulang dulu." Ucap Niko

"Bilang ke mama mu yah salam dari tante." Ucap mamanya Dinda, Niko langsung mengangguk.

"Dinda, aku pulang dulu." Pamit Niko ke Dinda, Dinda pun mengangguk.

"Assalamualikum." Ucap Niko, setelah mendapatkan jawaban dari salamnya Niko langsung menyalakan motonya dan  pergi menuju rumahnya yang tidak terlalu jauh dari rumah Dinda.

                                  ♡♡♡♡♡

TENTANG KITA (END)✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora