Bagian 24

789 48 1
                                    

Hai Tayo😁, hehehe becanda kok.

Happy reading guys......

                                            💦💦💦

"Nikoo!!." Teriak orang itu.

   Dinda tersenyum melihat orang yang memanggil nama Niko itu, tapi satu hal yang membuat Dinda bingung yaitu kenapa sepupu nya itu harus memanggil Niko kan disini juga ada dia, yasudah harus positif tingkhing aja.

"Eh Aurora." Ucap Dinda sambil tersenyum sedangkan Niko terdiam dengan tatapan datar nya, dia sangat malas melihat orang di depan nya ini bahkan dia juga sudah muak. Yah yang memanggil nama Niko tadi adalah Aurora sepupu Dinda.

"Kalian ke kantin?." Tanya Aurora, Dinda langsung mengangguk.

"Iya kita ke kantin, lo mau ikut." Tanya Dinda kepada Aurora dan kemudian Aurora menganggukkan kepalanya.

"Iya gue mau ikut, soalnya gue belum makan."  Ucap Aurora.

"Yaudah ayo." Ajak Dinda. Dinda pun menarik tangan Aurora dan mengenggamnya. Kedua gadis itu berjalan duluan dan Niko yang berada di belakang.

"Mas Niko!!." Teriak ketiga laki-laki yang kini tengah berlari mengikuti mereka. Tau kan itu siapa. Niko, Dinda dan Aurora menghentikan langkah nya karena melihat Reza, Daniel dan Sandi yang kini tengah berlari menghampiri mereka.

"Jijik gue dengar nya." Ucap Niko ketika ketiga sahabat ajaib nya itu sudah berada di depan mereka. Ketika laki-laki itu hanya mencengir kuda saja.

"Anjir yah lo sekarang Nik, udah jarang banget ngumpulnya." Ucap Daniel dengan dramatis nya.

"Lebay banget anjir." Ucap Sandi

"Lo juga gitu kali Daniel." Ucap Reza dan diagukan oleh Sandi.

"Hehehe, maap dah baby ku." Ucap nya sangat lebay.

"Jijik anjir."

"Oh ya, Din cewek gue mana ya?" Tanya Daniel

"Oh Lina udah duluan dia ke kantin sama teman-teman." Jawab Dinda, Daniel pun mengangguk tanpa ingin membalas nya.

"Yaudah ayo kita ke kantin, lapar gue." Ucap Aurora, mereka mengangguk tanda menyetujuinya. Mereka pun berjalan memuju kantin. Diperjalanan mereka selalu di sapa oleh siswa siswi yang berada di depan kelas mereka, dan mereka pun membalasnya dengan sekedar tersenyum ataupun menyapa kembali, namun beda dengan Reza dan Sandi yang akan menebar  pesona mereka ke setiap siswi-siswi yang menyapa mereka.

  Mereka pun sudah sampai di kantin, dan sekarang mereka mencari tempat untuk mereka duduki.

"Kita duduk di pojok sana aja." Saran Niko, mereka pun mengangguk.

"Ternyata kebiasaan lo dari dulu duduk di pojokan sampai sekarang gak ilang-ilang ya Nik." Ujar Aurora sambil tersenyum ke arah Niko dan untungnya Dinda tidak mendengarkan perkataan nya itu karena sekarang Dinda dan ketiga cowok itu sudah berjalan duluan sedangkan Niko dan Aurora belum jalan.

"Lin!" Panggil Daniel ketika melihat pacar nya yang tengah duduk sambil memakan makanannya. Lina mendongakkan kepalanya menghadap ke depan dan dilihat nya Daniel dan teman-teman nya yang sedang menatap nya. Lina  pun berdiri dan berpamitan dengan teman-teman nya tadi untuk pergi dan berjalan menuju meja Daniel dan yang lain nya.

"Hei, akhirnya kalian datang juga, dari tadi gue nunggu kalian dan akhirnya datang juga." Ucap Lina sambil mendudukkan bokongnya di samping Daniel.

"Yaelah Lin, tadi gue catat nya banyak jadi lama ke sini nya tau." Ucap Dinda

"Okelah."  Ucap Lina.

"Kenapa Ninggalin aku sih." Ucap Daniel ke Lina, Lina melihat Daniel.

"Maaf, kamu sih kemana aja, tadi juga aku ke kelas kamu eh kamu nya gak ada." Ucap Lina.

"Iya iya, tadi aku di ajak nih sama dua bocah main basket." Ucap Daniel sambil menunjuk Reza dan Sandi yang kini sedang menyatap makanan nya. Karena keduanya mendengar ada yang menuduhnya, keduanya pun langsung memukul kepala Daniel bersamaan.

"Eh lo ya tadi ngajak kita, bukan kita yang ngajak lo." Ucap Sandi membenarkan perkataan Daniel dan Reza mengangguk mengiyakan ucapan Sandi.

"Teman macam apa sih kalian, bantu teman aja gak mau." Bisik Daniel ketelinga kedua temannya, sedangkan Niko, Dinda, Aurora dan Lina hanya melihat apa yang dilakukan mereka.

"Tuh Lin, pacar lo bisik ke kita." Adu Reza kepada Lina. Daniel langsung menabok kepala Reza karena telah mengadukan nya kepada Lina, Daniel pun langsung mengalihkan padangan nya ke arah Lina.

"Ih sayang maafin aku dong." Mohon Daniel.

"Iya iya, dimaafin, jangan bohong makanya." Ucap Lina, Daniel pun mengangguk lalu mencium bibir Lina dengan cepat dan mereka yang melihat nya pun langsung menganga melihat apa yang dilakukan oleh kedua pasangan itu di depan umum dan untung saja kantin tidak terlalu ramai.

"Serasa dunia milik berdua." Sindir Reza

"Jangan main cium-cium mas dosa, belum juga jadi suami." Sindir Sandi lagi

"Wow, lo bisa juga yah Daniel." Ucap Aurora seakan tidak percaya.

"Daniel goblok, kenapa lo cium sembarangan bibir sahabat gue hah!" Ucap Dinda dengan suara lantangnya.

"Gak percaya gue apa yang dilakukan oleh Daniel." Ucap Niko yang tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

TBC

Maaf yah guys update nya lama.
Jangan lupa sisah kan jejak yah sebagai tanda kalian menghargai penulia.

TENTANG KITA (END)✔Where stories live. Discover now