Bagian 50

795 36 1
                                    


Hallo

Jangan lupa follow ig un_fdllh03 dan watt_padstory terima kasih dan selamat membaca.

DISINI AKU GAK BUTUH SINDER JADI AKU MOHON SALING MWNGHARGAI KARYA SENDIRI

TERIMA KASIH...

                             ♡♡♡♡

"Tante, keadaan Dinda gimana?" Seorang gadis berlari di sana. Lina, gadis itu terlihat mengeluarkan air matanya. Ia baru mengenal Dinda sekitar sebulan lamanya dan ia bahkan sudah menjadikan Dinda sebagai sahabatnya. Untuk selamanya.

Lina kemudian memeluk Shinta. Gadis itu sudah mengenal Shinta karena pernah bermain di rumah Dinda. Kedua perempuan tersebut menangis bersamaan.

"Sudah, Sayang, jangan nangis, ya, doain semoga Dinda tidak apa-apa," ujar Shinta sambil mengelus kepala Lina dengan lembut.

Lina melepaskan pelukannya kemudian menghapus air matanya. Gadis itu sama takutnya, takut kehilangan Dinda.

"Sekarang, Dinda di mana tante?" tanya Lina.

"Dia lagi di ruang operasi, Sayang," jawab Shinta.

"Ya udah, kita ke sana sekarang," ujar Niko. Mereka kemudian mengangguk mengiyakan.

                            ●●●●●

"Nik, gimana keadaan Dinda?" tanya Daniel. Ya, Reza, Daniel dan Sandi baru sampai di rumah sakit. Tadi, Niko menelepon mereka dan ketiganya sangat terkejut mendengar ucapan Niko.

"Dia lagi dioperasi," jawab Niko dengan lemah.

Sudah tiga jam operasi berjalan dan sampai sekarang masih belum selesai. Mereka semua yang berada di sana sangat khawatir dengan keadaan Dinda.

Lampu di ruang operasi dimatikan. Beberapa menit kemudian, pintu terbuka menampilkan seorang dokter dengan pakaian operasi miliknya.

Niko dengan cepat mendekati dokter tersebut. "Dok, gimana keadaan Dinda?" tanya Niko.

Dokter tersebut menundukkan kepalanya. Membuat semua yang berada di sana mengerti apa yang dimaksud.

"Maaf, saya gak bisa menyelamatkan Dinda." Satu kalimat seakan menghantam dunia Niko. Ucapan tersebut seakan terngiang-ngiang di otaknya. Niko terjatuh di lantai. Ketiga sahabatnya kemudian mendekati Niko, memeluk Niko di sana memberikan kekuatan kepada cowok tersebut.

Shinta dan Lina langsung berteriak mendengar ucapan dokter tersebut. Hati mereka seakan tercabik mendengarnya. Seakan ada yang hilang dalam diri mereka.

Dinda tak tertolong? Dinda meninggal?

Mereka sangat terpukul mendengarnya. Jangan ditanya bagaimana keadaan Wisnu. Laki-laki paru bayah itu sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi.

Dokter tersebut masuk kembali ke dalam ruang operasi. Setelah itu, keluar dengan Dinda yang terbaring lemah tak berdaya di atas brankar. Sekali lagi Niko mendekati Dinda. Kali ini, wajah gadisnya sudah sangat pucat, ia tidak menyangak beberapa jam tadi mereka mengungkapkan perasaannya. Namun, itu adalah akhir dari pertemuan mereka. Dinda telah pergi untuk selamanya, dan tanpa mengucapkan selamat tinggal kepada Niko.

"Dinda, kenapa kamu ninggalin aku, kenapa!" Niko berteriak, ia sangat kehilangan Dinda. Kenapa sekarang Dinda meninggalkan dirinya? Kenapa Tuhan sangat jahat kepada dirinya?

KENAPA?

Beberapa suster kemudian mendorong brankar yang di tempati Dinda. Shinta, Lina dan Dwi sangat tidak menyangka jika Dinda meninggalkan mereka secepat ini.

TENTANG KITA (END)✔Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon