Bagian 17

1K 69 1
                                    


"Lo pulang sama siapa, Din?" tanya Lina sambil memasukkan semua peralatan belajarnya ke dalam tas begitu pun Dinda melalukan hal yang sama.

"Gue kayaknya pulang sama Niko deh, kenapa emangnya?" tanya Dinda.

"Gak pa-pa sih, cuma mau tanya aja,"

"Oh, lo pulang sama Daniel?" tanya Dinda. Lina mengiyakan dengan gerakan malu-malu.

"Cie yang gak jomblo lagi," goda Dinda sambil menyenggol lengan Lina dengan senyum jahilnya

"Lo, bisa aja," jawab Lina.

Dinda langsung tertawa pelan karena melihat wajah Lina yang memerah.

"Ayo, keluar," ajak Dinda setelah selesai tertawa.

Merekapun keluar dari kelas dan berjalan menuju gerbang. Sebelum mereka berjalan melewati koridor, ada yang memanggil nama mereka, taukan siapa itu.

"Dinda!"

"Lina!"

Dinda dan Lina langsung membalikan badannya dan melihat Niko, Daniel, Sandi dan Reza yang belari ke arah mereka.

"Eh, kalian ternyata," ucap Lina setelah keempat cogan itu sudah berada didekat mereka.

"Ehem, ada yang baru jadian nih," singgung Reza, Sandi mengangguk dan langsung berkata. "Traktirannya dong bang."

"Yaelah baru juga gue sama Lin jadian, kalian langsung minta traktiran aja," papar Daniel.

"Itu aja gak mau, kan baru jadian gitu jadi, lo dan Lina harus traktirin kita, titik gak pake koma," kekeh Sandi

"Astajim, sabarkan hamba Ya Allah," mohon Daniel sambil mengeluskan dadanya.

"Ya udah, ayo ke parkiran," ajak Niko

Merekapun berjalan beriringan, di mana Niko disebelah Dinda, Daniel disebelah Lina, dan Sandi disebelah Reza.

                          ••••□□□□••••

Diperjalanan pulang, Dinda selalu tersenyum karena masih membayangkan kejadian tadi. Niko yang melihat Dinda tersenyum lewat kaca spionnya, langsung mengangkat alisnya heran dan tentunya bingung.

"Din, kenapa kamu senyum terus, dari tadi aku perhatiin kamu senyum terus," jelas Niko.

"Hehehe, gak pa-pa sih,"

"Beneran gak pa-pa?" tanya Niko memastikan. Dinda mengangguk sebagai jawabannya.

"Oh ya, kita langsung pulang atau gimana sekarang?" tanya Niko lagi.

Dinda pun berkata. "Oh iya aku lupa, kita langsung pulang aja, soalnya aku mau jalan-jalan sama papa dan mama, aku kangen banget sama papa jadinya aku mau jalan-jalan deh sama mereka berdua,"  jelas Dinda sambil tersenyum.

"Siap bosku."

Merekapun sudah sampai  di depan gerbang rumahnya Dinda. Dinda melihat mobil yang terparkir di dalam rumahnya, dan itu adalah mobil wisnu. Papanya sudah pulang sekarang.

"Nanti perginya hati-hati, ya," pesan Niko sambil mengacak rambut Dinda.

"Siap, Sayang," ucap Dinda sambil merapikan rambutnya yang tadi diacak oleh Niko.

"Dan jangan lupa, bilang kemertuaku salam dari menantunya," suruh Niko sambil tersenyum jahil kearah Dinda.

"Ih kamu nih, masih SMA juga,"

"Ya gak pa-pa lah, kalo udah selesai nantikan kita bisa Nikah, hehehe," goda Niko lagi.

"Ih kamu nih, udah ah, cepat pulang," ucap Dinda malu.

Niko pun menyalakan motornya dan berkata. "Jangan lupa, kirimin salam kemertuaku," pesan Niko dan langsung dia berlari menuju rumahnya.

Dinda memasuki gerbang rumahnya sambil menutup wajahnya yang sudah memerah. Niko memang selalu tau bagaimana caranya untuk menggodanya.

Ceklek

Dinda membuka pintu rumahnya, dan terlihatlah mama dan papanya yang sedang duduk sambil menonton televisi.

"Assalamualaikum, Pah, Mah," salam Dinda

"Walaikumussalam Sayang,  udah pulang ternyata," ucap Wisnu.

"Iya pah, udah,"

"Tadi pulang sama siapa?" tanya Wisnu. Dinda bingung harus bilang apa, dia takut kalau bilang bahwa dia telah memiliki pacar.

"Emm itu pah, Dinda pulang sama..." Sebelum Dinda melanjutkan ucapannya, mamanya pun langsung memotong ucapannya.

"Dinda pulang sama pacarnya, Pah," ucap Shinta dengan sedikit menggoda Dinda.

"Pacar, anak papa udah punya pacar ternyata, siapa namanya?" tanya sang papa.

"Hehehe Niko Pah, namanya," ucap Dinda.

"Itu loh Pah, Niko anaknya teman arisannya mama yang rumahnya dekat supermarket itu loh," jelas Shinta.

"Oh, anak itu ternyata," Ucap Wisnu setelah mengingat Niko.

"Kenapa gak ngajak Niko sekalian, nanti kita perginya," saran Wisnu.

"Oh iya yah, Dinda cepat kasih tau Niko suruh siap-siap, nanti dia ikut sama kita," suruh Shinta. Dinda sedikit terkejut, tapi di dalam hatinya dia tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya.

Dinda pun menelpon Niko untuk mengajak Niko pergi bersama mereka.

Tut tut tut

"Hallo, kenapa Din?" Suara serak diseberang sana mulai terdengar

"Kamu siap-siap gih, Papa sama  Mama ajak kamu jalan-jalan juga,"

"Hah! Beneran, mertua aku ngajak memantunya ikut jalan-jalan," suara Niko kegirangan

"Iya cepat, aku tutup teleponnya yah, Assalamualaikum"

"Siap Sayangku, waalaikum salam,"

Telepon pun telah dimatikan. Dinda  masuk ke dalam kamar mandi. Dan setelah itu Ia keluar dari kamar mandi dan kemudian bersiap-siap.

Dinda bingung memakai baju apa untuk berjalan-jalan sore ini. Bahkan sekarang tempat tidurnya sudah berantakan karena dia menyimpan bajunya sembarangan.

"Ih, baju apa sih yang harus gue pake," ucap Dinda kesal.

Beberapa bajupun telah dia coba tapi menurutnya tidak sesuai, dan sekarang percobaan yang terakhir jatuh pada baju kaos berwarna pink dan celana jins panjang serta rambutnya dibiarkan terurai. Dinda memakai bedak sedikit dan memakai liptin agar bibirnya tidak terlihat pusat.

Dinda pun turun dari kamarnya dan menuju ruang tamu, disana sudah terdapat Mamanya, Papanya dan bahkan Niko. Niko sudah berada di sana.

Dinda pun menyapa semua yang berada di sana.

"Aku udah, siap," ucapnya.

Tiga orang itu pun melihatnya dengan tatapan takjub, begitupun dengan Niko. Niko bahkan tidak mengedipkan matanya, ia sudah terlanjut terpanah oleh ciptaan Tuhan ini.

Bidadari gue, batinnya

"Ya udah ayo, kita pergi, keburu malam," ucap Wisnu.

Merekapun keluar rumah dan menuju garansi mobil yang telah tersedia, Papanya yang membawa mobil itu dengan Mamanya disamping sedangkan Dinda dan Niko berada di bangku tengah.

"Cantik banget sih pacar, gue," goda Niko dengan nada yang dikecilkan tetapi Dinda mendengarnya, Dinda bahkan merasakan pipinya memanas.





























TBC

Makasih yah,masih setia baca cerita saya,  jangan lupa tinggalkan vote dan komennya.

TENTANG KITA (END)✔Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon