🐇, 02.

17.9K 1.2K 87
                                    

Min Seulha melangkah memasuki sebuah toko pakaian yang cukup ternama. Hari ini, ia akan membeli beberapa kemeja untuk dirinya bekerja nanti. Ya, setelah dua bulan menganggur akhirnya wanita berusia 27 tahun itu mendapat pekerjaan. Sang ibu yang amat senang mendengarnya segera mengirimi anaknya uang yang bisa di katakan cukup banyak. Jo Hara bukanlah sesosok ibu yang menuntut sang anak untuk bekerja lalu mengiriminya uang sebagai tanda terima kasih atas jasa-jasanya selama ini, ia tidak marah mengetahui anaknya menganggur bahkan sampai dua bulan, ia sangat mengerti persaingan di kota Seoul sangatlah ketat, terlebih sang anak hanya gadis perantauan dari Daegu. Maka dari itu, Hara segera menyisihkan sebagian uang hasil panen perkebunannya agar sang anak bisa tampil profesional seperti pegawai kantoran lainnya.

"Apa ini saja?" Tanya Seulha pada dirinya sendiri. Wanita itu berjalan menuju kasir untuk membayar beberapa kemeja, rok pendek, sepatu hak lima cm, dan juga tas untuk dirinya bekerja.

"Terima kasih.." Kata Seulha seraya meraih beberapa paper bag berwarna putih. Wanita bersurai panjang itu keluar dari toko lalu berjalan menyusuri kawasan Dongdaemyun.

Setelah mampir ke beberapa toko untuk membeli alat make-up dan kebutuhan bekerjanya, Seulha segera menaiki bus berwarna biru, hari sudah malam lebih baik ia kembali ke flat miliknya untuk mempersiapkan diri agar besok ia terlihat sempurna.

"Semoga saja aku nyaman bekerja di sana.."

~•~

Kedua tungkainya berjalan mengikuti seorang pria yang mengenakan jaz putih. Seulha merasa aneh, baru pertama kali menemukan bagian personalia berada di lantai paling atas, bukannya lantai teratas adalah wilayah CEO perusahaan?

Langkah pria bersurai cokelat tua itu terhenti pada meja besar yang terbuat dari kayu Jati, "Apa ruangan saya di sana?"Tanya Seulha seraya menunjuk ruangan yang berada di balik dinding kaca pembatas.

"Bukan, nona. Ini tempat anda bekerja.." Kata pria tadi seraya menunjuk meja resepsionis. Dahi Seulha berkerut menatapi meja berwarna cokelat tua itu.

"Maaf, tapi seingat saya, saya melamar sebagai bagian personalia bukan sebagai resepsionis..." Balas Seulha sedikit tak terima, namun gadis itu mencoba untuk sopan karena kemungkinan ada kesalahan disini.

"Bukankah anda sudah mendapat kabar bahwa anda di pindahkan ke bagian resepsionis lantai 15?" Tanya pria itu, raut wajah kurang menyenangkan terpatri jelas pada wajah cantik Seulha.

"Tidak--"Seulha menarik napasnya berat, ia berusaha untuk mengontrol emosinya. " Lagi pula, bukankah penempatan pegawai di atur oleh kemampuan dan keahlian calon pegawai tersebut?Saya pun melamar pada perusahaan ini karena mendapat lowongan bagian personalia tersebut, kenapa saya di tempat kan pada bagian yang sama sekali tidak saya kuasai?"

Pria itu berdekham kecil setelah mendengar rentetan pertanyaan yang menggebu, "Maaf, atas ketidak nyamanan anda. Kami melakukan pemindahan paksa ini karena mengikuti perintah atasan kami.."Jelas pria itu selembut mungkin.

"HEI?!ATASANMU ITU GILA, YA?!MAU MEMBUAT PERUSAHAAN INI HANCUR KARENA SEMENA-MENA SEPERTI INI?!YA, AMPUN!APA IA MASIH LAYAK DI SEBUT ATA--"

Cklek
Pintu baja berwarna silver itu terbuka, seorang pria menghampiri keributan yang sejak tadi mengganggunya.

"YAAK~ Ada apa ribut-ribut seper--" Pria itu menjeda omelannya saat melihat presensi wanita yang mengenakan kemeja putih, "Eo?Noona,kau sudah datang?"Seulha menoleh dengan wajah garangnya.

MY BABY BOSS ✅Where stories live. Discover now