🐇, 09.

7.6K 827 36
                                    

Kelopak mata itu terbuka secara perlahan, sinar mentari yang menembus celah tirai jendela besar mengganggu tidur wanita bersurai cokelat tua itu. Pandangannya kini tertuju pada pintu putih yang menjadi pusat perhatiaannya saat mendengar suara gemercik air. Min Seul Ha tersadar, dirinya tidak berada di rumahnya. Keningnya berkerut kala pusing melanda saat ia mencoba mengingat kejadian semalam.

"Jungkook menculikku?"Lirih Seulha, Ia mendudukkan tubuhnya membuat selimut berwarna hitam itu turun dari tubuhnya. Seulha terkejut bukan main kala mendapati dirinya hanya di balut kaos putih kebesaran yang transparan terlebih tanpa dalaman apapun. Matanya menangkap pantulan dirinya dari kaca panjang berwarna putih.

Jejak merah bertebaran di sekitar dadanya.

"Eo -eomma..."Lirih Seulha.

Cklek
Atensinya menangkap pahatan indah tubuh pria berhanduk putih yang kini melingkar di pinggang kekarnya. Surai hitam yang meneteskan air itu semakin membuatnya terlihat seksi tatkala dirinya menyisir surai tersebut ke belakang. Seulha hanya diam, namun kesadarannya kembali saat mata mereka bertemu membuatnya mundur menabrak kepala ranjang.

Pria bernama Jeon Jungkook itu menghampirinya,"Noona, jangan takut..."Lirih pria itu dengan raut sedihnya. Jungkook mendudukkan tubuhnya di tepi ranjang, kini ia dan Seulha saling berhadapan.

"A -, maafkan aku..."Jungkook menunduk membuat air itu menetes di atas ranjang. Seulha mengepal tangannya dengan erat menyadarkan Jungkook bahwa sang wanita lebih tua itu merasakan ketakutan yang begitu hebat.

"Hiks -hiks -hiks~"Seulha terkejut bukan main kala telinganya mendengar suara tangisan serta matanya mendapati bahu kekar itu bergerak naik-turun berulang kali.

"Ju —Jungkook?"Panggilan itu semakin membuat pria berusia 25 tahun itu menangis kencang. Seperti bayi yang membuat dirimu ikut merasakan sedih di saat mereka tengah menangis.

"Kenapa ak —hiks aku hiks— mengecewakan hiks— semua orang?"Seulha jelas mendengar semua itu, dirinya mencoba untuk berani memajukan posisinya.

"Kenapa kau menangis?"Pertanyaan retorik, namun ia sendiri tak tahu harus menanggapinya seperti apa.

"Aku lelah..."Jungkook memeluk wanita itu lalu menangis melampiaskan semua kesedihan yang ia pendam selama ini.

~•~

Seulha pov

Aku terdiam hingga Jungkook melepaskan pelukannya, tidak tahu harus menjawabnya bagaimana. Jujur saja, aku sendiri tak mengerti perasaanku padanya, hanya ada sedikit perasaan itu pun sama seperti wanita lain; ia tampan dan juga kaya raya. Bukan berarti aku adalah wanita penggila harta, aku itu tipikal seorang wanita yang berpikir realistis dan selalu menjadikan masa depan sebagai acuan rencana hidupku. Siapa yang tidak membayangkan bahwa dirinya akan hidup terjamin dengan pria kaya raya?

Sebagian besar wanita pasti ingin seperti itu. Namun, bukankah wanita juga berpikir tentang perasaan mereka?Terlebih kekhawatiran yang mempermasalahkan apa yang terjadi di kemudian hari. Terlalu banyak resiko berhubungan dengan pria kaya apa lagi jika dirimu tidak sebanding dengannya.

Tidak dicampakkan oleh sang pria tapi oleh kenyataan itu sendiri.

"Noona, aku benar-benar mencintaimu!"Pandanganku yang sejak tadi menatap kosong kaca di dekat televisi kini beralih pada pria yang menatapku penuh harap.

"Tidak ada yang tidak mungkin jika kita mencobanya, noona..."Aku diam menatapnya seolah menunggu apa yang ia katakan agar bisa membujuk diriku.

"Kau bisa mencoba untuk mencintaiku juga, noona. Aku tahu kau sama sekali tak memiliki perasaan padaku..."Aku hanya bisa mengulum bibirku, ia mengatakannya tanpa beban sedangkan diriku menganggap kalimat itu sangat menyakitkan.

"Aku juga ingin merubah jalan hidupmu, bagaimana pun caranya, aku akan mencoba merubah bahwa bukan Kim Tae Hyung yang akan menikahimu tapi aku, Jeon Jungkook!Pria yang merebut mahkotamu..."

~•~

Malam semakin larut, suasana jalan kecil semakin mencekam terlebih saat seorang pria berjaket hitam kini berjalan dengan cepat menyusuri jalan tersebut. Kim Tae Hyung, pria itu akhirnya kembali melewati jalanan itu setelah sekian lamanya. Dirinya berhenti di salah satu gedung flat berwarna gading. Langkahnya menaiki anak tangga menuju lantai dua tempat dimana sang mantan kekasih tinggal. Setelah sampai dan menyusuri lorong, ia pun berhenti di salah satu flat berpintu cokelat.

Tok...tok..tok...
Tangannya mengetuk dengan pelan namun tak ada jawaban.

Pikirannya kembali tak tenang kala mengingat bahwa Kim Seok Jin —tetangga flat tempatnya tinggal dulu, sekaligus atasan baru Seulha— mengatakan bahwa Seulha tak datang bekerja hari ini terlebih ponsel wanita itu tidak aktif sejak pagi. Sesungguhnya, Taehyung tidak terlalu perduli dimana keberadaan wanita itu kini, hanya saja semua orang tahu kalau dia adalah kekasih Seulha termasuk Seokjin. Pria itu memang menutupi keputusannya meninggalkan Seulha pada siapa pun kecuali sang kekasihnya kini, Taehyung tak mau mengambil resiko besar saat semua orang tahu lalu mengadu pada orang tuanya dan ia dipaksa kembali ke kampung halaman untuk mengurusi ladang apel milik keluarganya.

Drttt~
Ponselnya yang berada di saku kemeja bergetar menandakan ada notifikasi pesan masuk pada ponsel kerjanya. Ia mengambil ponsel tersebut lalu membukanya.

Fr: Jeon daepyonim

Aku Seulha, aku sudah menghubungi Seokjin oppa. Maaf merepotkanmu, tidak perlu mencariku untuk memberitahu keadaanku pada oppa, aku baik-baik saja bersama Jungkook.

Taehyung menjatuhkan tangannya yang kini menggenggam ponsel pitar tersebut. Matanya menajam saat mendapati stiker sebuah tanggal yang tertempel pada pintu.

2030
---
MSH.KTH

"Jadi selama ini benar, kau memiliki hubungan khusus dengan kelinci sialan itu?"

♪♪♪


Maaf ya telat lagi, aku baru pulang dari rumah mamahku nih, hehehe.

Semoga gak mengecewakan, ya💞💞


‹ DI TUNGGU VOMMENTNYA YA❣️❣️BIAR SEMANGAT LANJUTINNYA,HIHI!GOMAWO^•^ ›


Ceesway_,
2019.

MY BABY BOSS ✅Where stories live. Discover now