🐇, 06.

8.5K 904 78
                                    

    Ketukan langkah kaki yang di balut heels 10cm itu terdengar begitu senada. Dalam diam wanita berusia 27 tahun tersebut berjalan dengan kepala yang sedikit menunduk. Pikirannya melayang kala mengigat semua kejadian hari kemarin yang benar-benar menguras kekuatan batinnya. Min Seulha bukanlah perempuan hebat seperti pemeran utama novel yang selama ini ia baca. Seulha kuat dan dewasa saat menghadapi masalah orang lain,namun pada masalahnya sendiri ia begitu lemah. Seulha hanyalah anak rantau yang berjuang di kota besar untuk memperbaiki kehidupannya dan orang tuanya, wajar jika ia begitu lemah karena setiap masalah yang datang terasa menyulitkan hidupnya.

Bruk!
Seulha terkejut saat ingin memasuki meja resepsionisnya. Tubuhnya menabrak punggung kekar seorang pria berjaz hitam ia melangkah mundur lalu mendongak mendapati pria tersebut tengah menoleh kebelakang dan memandangnya dingin. Mata berair itu membulat saat menyadari bahwa itu sang atasan. Jeon Jungkook , pria yang membuatnya terpuruk seperti ini.

Seulha membungkuk dalam,"Jeo —jeosonghamnida, daepyonim..."Lirih Seulha, Jungkook mendorong pintu pantry dan meninggalkan Seulha tanpa sepatah kata pun.

Brak!
Tubuh Seulha terkejut bukan main saat suara pintu yang di tutup dengan kasar oleh sang atasan. Seulha mendongakkan kepalanya lalu menghapus sedikit air mata yang menetes pada kedua matanya.

'Apa ini sudah menjadi takdirku?Kenapa hanya eomma yang menyayangi dan menghargaiku?'

~•~

  Tiga bulan berlalu begitu cepat,namun tidak menurut Min Seulha. Bekerja di JST Fashion bukanlah hal mudah baginya. Sang atasan yang kini telah berubah seakan tak mengenalnya dan juga selalu memandangnya penuh kebencian, lalu Kim Tae Hyung dan Irene yang menganggapnya lemah semakin menjadi di kala mengetahui betapa tak di hargainya Seulha di perusahaan tersebut. Seulha memegang amplop berwarna putih ia bangkit lalu meraih tas biru mudanya berjalan keluar dari meja resepsionis dan menangkap ruang staff  yang terlihat kosong karena ada rapat dadakan di saat mendekati jam pulang. Kesempatan bagus bagi Seulha yang ingin diam-diam meletakkan ke dua amplop di meja sang presiden perusahaan ini. Dirinya tak ingin terlibat cekcok yang membuat ia menangis lemah di atas ranjangnya seorang diri.

Seulha memasuki ruangan Jeon Jungkook yang terlihat sepi. Sudah di pastikan bahwa Jungkook tengah memimpin rapat. Tangan kanannya meletakkan kedua amplop di atas meja kebesaran sang atasan, benda tipis berwarna putih itu ia taruh berdampingan dengan rapih. Matanya menangkap tulisan di salah satu amplop, ia tersenyum kecil membanyangkan bagaimana ia begitu mencurahkan sebagian perhatiannya pada pria yang kini membencinya.

"Selamat tinggal, kelinci kecilku!"

~•~

Nafasnya tak beraturan, keringat bercucuran melewati rahang yang mengeras. Mata pria itu menajam saat menatap sebuah amplop yang terdapat nama kecilnya. Jungkook membuang kertas putih berisi pengunduran diri setelah ia meremasnya. Tangan yang memiliki urat menonjol kini meraih amplop tersebut dan membukanya perlahan.

For you, my bunny Kookie.

   Kookie, ini noona!!
Aku yakin kau membaca ini di saat lelah karena bekerja seharian, tapi noona rasa kau akan sedikit lega setelah membaca ini.

Kookie, maafkan noona yang begitu ceroboh beberapa bulan lalu. Sungguh noona terlalu bingung bagaimana menghadapi kedua insan yang membuat noona menyerahkan mahkota noona padamu. Sebelumnya, noona sama sekali tidak menyalahkanmu, ini semua kesalahan noona dan juga noona tak menyesal memberikannya pada bayi besar menggemaskan sepertimu. Noona memutuskan keluar, ini bukan karena dirimu  jahat. Wajar kau bersikap seperti itu pada noona, aku memakluminya.

MY BABY BOSS ✅Where stories live. Discover now