story&time

3.8K 130 0
                                    

Waktu istirahat sudah memanggil para perut siswa yang kelaparan,wajah wajah pemilik kantin yang tadinya masam,berubah menjadi bahagia setelah mendengar Bel istirahat.

Mishel menopang dagunya oleh keduatannya di atas meja,ntah mengapa hari ini sangat tidak bersemangat untuk sekolah.kharisma teman sebangku mishel mencoba untuk menghibur tapi nihil ia tetap saja tidak merasa terhibur.

"Woyyy!kantin yuk,gue laper" kharisma lagi lagi membuat lamunan mishel membuyar pergi meninggalkannya.

"Males ah gue" ucap mishel

"Ya udah gue mau ke kantin dulu sama bebep alger" ucapnya sambil mengibaskan rambutnya.

Mishel tidak menjawab,ia memejamkan matanya.

"Lo gak kekantin?" Sebuah  suara yang sangat familiar,bertanya pada mishel.

"Gak,gur males" ucapnya masih tetap memejamkan matanya.

Malven mengambil duduk disebelah mishel,kemudian menatap wajah mishel dari samping.

"Lo kenapa?" Tanya malven.

Mishek tidak menjawab.

Malven menghembuskan nafasnya"bukannya elo udah janji sama mendiang mamah elo,buat berubah jadi mishel yang ceria dan ramah sama semua orang" jelas malven.

Mishel mengangkat kepalanya,mendengar penjelasan malven rasanya ia ingin menangis.dan meluapkan semua keluhkesahnya.tidak bisa ditahan lagi,air mata mishel menetes perlahan membasahi pipinya.

"Mishel lo baik baik ajah kan?" Tanya malven

"Lo gak liat gue nangis kaya gini" ucapnya sambil meneteskan air mata.

Malven tersenyum atas tingkah manja mishel baru baru ini"mulai hari ini,segala keluh kesah elo,jadi keluh kesah gue juga,lo hari ini cerita ke gue atau lo mau gue peluk selama 1 jam pelajaran" ucapnya.

"Ada guru bego" tukasnya

"Bodo amat,anggap ajah sebagai hukuman nya karena elo gak mau cerita ke gue" ucapnya sambil terkekeh geli.

Bibir mishel mengerucut,sambil tertunduk,air matanya sudah tidak mengalir lagi.

"Ekhemmm ekhemmm" ada seorang yang berdehem jahil.

Mishel dan malven reflek menoleh ke arah orang yang berdehem itu.

"The most wanted SMA Matahari pacarannya kurang elit" sindirnya

"Apaan sih lo,gue sama malven gak pacaran kali" ucap mishel sinis pada kharima.

"Ya udah mulai hari ini lo jadi pacar gue" ucap malven sambil bangkit dari duduknya.

Mishel melongo melihat malven begitu mudahnya menyatakan perasaannya itu,begitu mudahnya mengungkapkan rasa cinta.

Kharisma langsung mengambil duduk disebelah mishel"heh,itu cowo serius nembak lo?" Tanya kharisma penasaran.

"Mana gue tau" sambing mengangkat kedua bahunya.

"Selamat siang"terlihat seorang guru dengan sanggul yang masih kokoh mempercantik rambut tuanya.

Bu sarah menjelaskan pelajaran bahasa inggris,pelajaran yang begitu dibenci mishel.bahkan tidak jarang mishel tidur dikelas secara sembunyi sembunyi.

~~~~

Sekolah sudah bubar sejak 15 menit yang lalu.dan sore ini tepat pukul 16:00 malven tiba  tiba mengajak mishel jalan jalan dan mencari tempat untuk bercerita.

Malven memarkirkan mobil silvernya di sebuah hamparan rumput hijau yang luas,dan bila melihat lebih detail lagi tidak jauh dari hamparan rumput ada sebuah danau yang indah sekali.

Mishel keluar dari mobil malven"wahhh,bagus banget" mata mishel berbinar binar dan juga takjub.

"Lo suka?" Tanya malven

"Hm" sambil mengangguk

Malven menarik tangan mishel kesebuah tempat duduk dipinggir danau"duduk"ucapnya

Mishel langsung duduk disamping malven"ayo cerita"malven sudah tidak sabar

Mishel menenggelamkan kepalanya dalam dalam,butiran air mata sudah siap akan berlinang pada sore ini.

"Waktu mamah gue meninggal,gue kekamar papah gak tau kenapa firasat gue pengen gue supaya ke kamar papah,pas gue masuk ke kamar papah,gue liat papah lagi mesra mesraan sama perempuan lain,secara mamah gue belum dikuburkan jasadnya tapi papah gue udah berani mesra mesraan sama cewe lain,gue disitu emosi,gue kesel tanpa pikir panjang gue tampar pipi cewe itu,gue kira papah bakal bela gue tapi nyatanya papah malah marahin gue dan nyuruh gue supaya sopan ke cewe itu,gue disitu langsung pergi ninggalin mereka berdua hiks hiksss hiks" ceritanya sambil menangis.

Malven paham betul penderitaan mishek saat ini,ia langsung menyandarkan kepala mishel kepundaknya dan mishel menangis dengan sangat keras.

"Hiks hiks tadi pagi papah baru pulang,dan gue punya filling kalo papah lebih sayang sama cewe itu ketimbang sama anaknya sendiri,gue sempet sedih dan kecewa sama papah,dan gue gak mau lala jadi stres gara gara sikap papah,gue gak tau jadinya kalo mereka berdua nikah.mungkin gue bakal pindah ke luar negri dan tinggal sama tante"ucapnya.kini tangisannya sudah mulai mereda.

Malven mengelus rambut mishel lembut"jangan lo ngira kalo gak ada yang sayang sama lo,masih banyak yang sayang sama elo contohnya gue,kharisma adek lo dan temen temen lo"ucap malven sambil menenangkan.

Mishel menghapus jejak jejak air matanya,kemudian melirik jam tangan merahnya sudah menunjukan pukul 17:30 ia terlalu hanyut dalam ceritanya,sampai sampai ia lupa untuk pulang.mungkin lala sudah menunggunya.

"Mal udah mau malem,pulang yuk kasian lala"ucap mishel

"Yuk"malven menyetujui permintaan mishel"lo jangan nangis lagi ya,gue gak suka"ucapnya sambil mengacak pucuk kepala mishel.

Mishel tersipu malu,pipinya berubah menjadi merona,mungkin jika malven tau ia akan menertawainya.

Ia dan malven beranjak dari tempat itu,dan pulang.didalam mobil tidak ada  yang bicara satu sama lain semuanya diam,dan membisu hanya suara kicauan burung dan juga kendaraan yang berlalu lalang di jalan.mishel lebih memilih melihat kesibukan jalan ketinmbang mengobrol hal hal yang tidak penting.

Mereka berdua sampai di salah satu rumah di perumahan.mishel turun dari mobil malven"bye,hati hati ya"ucap mishel sambil tersenyum

"Hm,besok jangan telat gue jemput" ucapnya kemudian menjalankan mobilnya.

Mishel tersenyum,ia masih mempunyai orang orang yang sayang padanya

~~~~~~
Jangan lupa vote dan comment
Happy reading

The Most Wanted [COMPLETED] (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang