Dua Belas

8.9K 351 2
                                    

"suster tolongin teman saya" pekik Sandra saat tiba di pintu masuk IGD

beberapa suster berlarian sambil membawa tempat tidur khusus rumah sakit ke arah mobil kami.

Leo dan Kevin membantu menggopoh badanku yang terlihat sudah sangat lemas

kebingungan masih saja aku rasakan. karena sebelum-sebelumnya aku tidak pernah merasakan sakit yang teramat sangat diperut seperti yang aku alami sekarang

tak terasa, tubuhku sudah sampai dihadapan dokter spesialis penyakit dalam

disana aku sudah tidak melihat teman temanku lagi

"mana teman saya sus?" tanya ku pada salah satu suster

"mereka menunggu di luar nona" jawab suster itu

aku kembali diam.

dokter segera memeriksa ku.

dia mengusulkan untuk menyuntikkan beberapa cairan ke tubuhku untuk mengurangi rasa sakit

karena ingin sekali sakit perut ini hilang dengan cepat. aku pun setuju dengan apa yang telah diusulkan dokter

dokter pun menghampiri lemari khusus suntikan dan beberapa cairan didalamnya. mengukur dan mengatur seberapa banyak cairan yang seharusnya di butuhkan oleh tubuhku

tak lama, dokter kembali ke arahku. di suntikkannya jarum stainless itu kelengan sebelah kiri. sambil menahan sakit, aku menutup mata.

"sudah selesai.. cairan ini sebentar lagi akan beraksi di tubuhmu.. mengurangi rasa sakit yang kau rasakan" kata dokter itu

aku pun mengangguk.

ajaib!

perut yang tadinya sakit teramat sangat perlahan mulai membaik.

"bagaimana? apa sudah mendingan?" tanya dokter itu lagi

"sudah dok! terimakasih" kataku

sebelum keluar ruangan, aku di arahkan ke apotek disamping ruangan dokter tadi untuk mengambil beberapa obat yang harus rutin aku minum

dan setelah itu duduk kembali kekursi yang menghadap kedokter

"nona Emma, minum vitamin ini 1 kali sehari, obat penghilang rasa sakit ini diminum bila perut mu terasa sakit kembali" kata sang Dokter

"baik dok" sahutku

Aku pun beranjak dari kursi, dan segera menemui ketiga sahabatku yang pastinya sedang gelisah

baru saja pintu terbuka, terlihat mereka berdiri serentak.

aku menghampiri mereka dan mereka pun menghampiriku

"bagaimana Emma? apa kau sudah merasa baikan sekarang?" tanya Sandra yang saat itu memang terlihat panik.

"sudah Sandra, terimakasih!, terimakasih pada kalian semua yang sudah menolong ku. membopong tubuhku. pasti kalian sangat kewalahan. maafkan aku" kataku pada mereka

"tidak apa Emma. emang sudah tugas kita saling menjaga satu sama lain. kitakan sahabat" Sahut Leo

"yap benar sekali" kata Kevin

aku pun menyinggungkan senyuman pada mereka bertiga.

"mmm teman teman sekarang sudah jam setengah sebelah malam. sebaiknya kita pulang sekarang" kata Sandra

aku teringat akan sesuatu. kalau aku menyuruh supirku untuk menjemputku di sekolah sekitar 2 jam lalu.

"oh iyaaa!! aku lupa memberitahu supirku" kataku

"tenang.. tadi supir mu sudah menelepon ku, dia mencarimu. tapi sudah aku katakan kalau kau bersama kami, jadi dia sudah pulang" sambung Kevin

"hm terimakasih Kevin!" kataku

"kau selalu saja mengucapkan terimakasih. dan itu kau ulangi berkali kali" kata Kevin

"hahaha iyakan, karena kau sudah menolong makanya aku berkata seperti itu" jawabku.

Kami pun sepakat kembali kerumah. karena sudah hampir tengah malam

kali ini kakaknya Sandralah yang akan mengantarkan kami kerumah masing masing

Malam ini mungkin kami sedikit gagal untuk menyusun rencana masalah pembunuhan yang terjadi

tapi.. mungkin besok kami akan melanjutkannya.

Aku pun menutup mata, menghilangkan beban pikiran yang ada. berharap besok tubuhku kembali normal dan baik baik saja

sampai jumpa disekolah teman..

BERSAMBUNG...

Psycho High SchoolWhere stories live. Discover now