Tiga Belas

9.1K 344 16
                                    

Klik...

aku baru saja terbangun dari tidurku. sekarang jam menunjukkan pukul 6.30 pagi. aku membuka handphoneku.

banyak notifikasi yang keluar dari grup pagi ini

'ada apa ya? tidak seperti biasanya'

ternyata notifikasi itu keluar dari grup persahabatan ku. yang isinya Sandra, Leo, Kevin, dan Vansya

Leo : Emma! liat kabar pagi ini di Ine magazine online!
Leo : P
Leo : P
Leo : P

Kevin : Aduhh.. Le, masih pagi udah ributt

Leo : ada berita vin! Emma harus baca berita ini. mana yang lain? belum bangun??

Kevin : Ya mana ku tahu. mungkin belum

Leo : oh! ayolahhh! guys!! fast respon!

Sandra : what??

Leo : baru bangun?

Sandra : ya! ada apaa?

Leo : buka ine magazine online san..

Emma : kau mencariku? ada apa?

Kevin : Sedang Mengirim Gambar...

Sandra : Gambar apa itu?

Kevin :

Sandra : Emma

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sandra : Emma.. bukankah dia dokter mu tadi malam?

Kevin : Apa maksudnya ini?

Leo : Ini yang ingin ku katakan tadi! bukankah dia dokter Emma tadi malam??

Emma : ya! kalian benar. dia dokterku... apa benar dia gila?

Klik.

Aku menutup handphoneku. karena sudah jam 7 pagi. saat nya untuk mandi. dan melanjutkan kembali chat di grup nanti.

ah sudahlah! kami akan bertemu di sekolah nanti.. tak akan aku pikirkan..

tapi notifkasi grup tetap saja muncul. aku mengabaikannya

aku segera meraih handuk di rak khusus handuk samping lemari pakaian.

dan segera kekamar mandi.

Sampainya di sekolah...

aku segera menuju kelas Sahabat sahabatku.
ternyata mereka sudah tiba lebih dulu disekolah.

"kenapa kau tidak membalas pesan kita?" tanya Leo

"astaga.. kalian ini. kan kita akan ketemu lagi disekolah" jawabku

"okay! kembali ke topik.." sahut Sandra

but, where Vansya?? batinku

"hmm btw Vansya belum datang?" tanyaku

semua teman temanku hanya bergidik bahu

"mungkin sebentar lagi" kata Kevin

"hm Emma.. apa kau merasakan hal aneh saat memakan obat pemberian dokter itu?" tanya Sandra khawatir

"mm tidak.. kalau memang dokter itu berbahaya kenapa ia tidak membunuh ku saja malam tadi?" kataku

"benar juga, tapi.. mengapa media membuat berita seperti itu? apa mereka sudah menyelidiki sidokter?" tanya Leo sambil melihat kami satu persatu untuk mendapatkan jawaban

"entahlah.. tapi ini benar benar aneh" kata Kevin

"guys.. tenanglah aku tidak apa apa. mungkin media membuat berita seperti itu hanya untuk mencari sensasi semata. kalian kan tahu kalau dokter penyakit dalam yang mengobati ku itu sangatlah terkenal.. pasti banyak pesaing-pesaing yang ingin menjatuhkan reputasi beliau" kataku

"tapi ma.. mengapa dokter itu bisa mati? dan parahnya lagi dia mati karena minum obat" Sambung Sandra

"hmm entahlah, mungkin saja dia sedang depresi" kataku

"Yasudah, emma, mulai sekarang kau tidak usah minum obat pemberian dia. untuk meminimalisir jika terjadi hal hal yang buruk padamu" Kata Kevin

"ya baiklah.. jika itu mau kalian" kataku

sekitar 5 menit lagi bell sekolah akan di bunyikan tapi Vansya belum kelihatan juga batang hidungnya

"kemana dia?? kok vansya lama sekalii!!" kata Leo

"iya ya. sebentar lagi akan masuk, tidak biasanya anak itu seperti ini" kata Sandra

"chat kita di grup tadi pagi saja dia tidak muncul. ada apa dengannya?" tanya Kevin

"entahlah.. mungkin dia sudah kehabisan data untuk perpesanan" kataku

aku melihat ada anak laki laki culun memakai kacamata berlari ke arah kami berempat

aku tidak mengenalnya tapi mengapa dia menghampiri?

"emm.. anu, apa kalian emma, kevin, leo, sandra?" tanya laki laki itu

"ya. itu kami. ada apa?" tanyaku

kami berempat memandang lelaki itu menunggu jawaban

"kalian di panggil ke ruangan Mrs. Elle." katanya.

"Baiklah.. ayo guys" Kata Kevin

Anak itu pun pergi meninggalkan kami. dan kami pun segera ke ruang kepala sekolah.

Tok tok..

Kevin yang mengetok pintu ruang kepala sekolah.

dari dalam kami mendengar kata
"masuk.."

Kami pun masuk. dan terlihat kalau Mrs Elle sudah menanti kami.

"ada apa Mrs?" tanya ku membuka pembicaraan

Mrs Elle menghembuskan nafas berat

"kenapa mrs?" tanya Sandra serius

"Aku turut berduka cita.." kata Mrs Elle

"hah? berduka cita atas apa Mrs?" Sambung Kevin bingung

"Apa kalian tidak tahu?" kata Mrs Elle juga bingung

"maksudmu Mrs? kami tidak tahu apa? apa yang kau katakan? kami tidak mengerti" Timpal Leo

di setujui dengan anggukan kami berempat.

"itu..."

Omongan Mrs Elle terputus

BERSAMBUNG...

Psycho High SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang