Dua Puluh Lima

3K 260 40
                                    

dug...
dug...
dug...
dug...
(suara pintu mobil)

Semuanya sudah masuk kedalam mobil, Kevin bersiap untuk menancapkan gas, aku pun akhirnya membuka suara alasanku sebenarnya mengapa aku menyuruh mereka bergegas dari cafe itu.

"Teman-teman, kalian ingin tahu yang sebenarnya terjadi?" Kataku.

"Aku tau pasti bukan Mrs. Elle yang menyuruh kita bergegaskan?" Tebak Leo.

mereka semua mengamati ku.

"hm.. kalian bisa baca ini"

Aku menyodorkan ponselku pada mereka, dan membuka pesan masuk yang sudah di kirim oleh nomor yang tak ku kenal.

"Huft" Kevin menghembuskan nafas pasrah, sambil menyandarkan tubuhnya di jok kemudi.

Sandra dan Leo hanya terperangah, sambil menatap kedepan. kembali mencerna isi pesan yang dikirim oleh nomor asing itu.

"Sepertinya sekarang misi kita berlipat ganda" Kata Kevin.

"Maksud mu?" tanya Sandra.

"Ya.. yang pertama kita harus mencari dan membuka identitas pembunuh berantai itu. Yang kedua kita juga harus mencari tau ada apa dengan Mr.Chum." Jawab Kevin.

"Dan di saat yang bersamaan, Pembunuh itu ingin kita membongkar siapa Mr. Chum. yang katanya telah membunuh putrinya" Sambung ku.

"Jadi maksud mu, pembunuh itu masih akan menambah korban lagi? begitu? tapi untuk apa? toh kita juga akan menuruti kemauannya" Kata Leo.

"Aku tau maksud dan tujuan Pembunuh itu. Ia menginginkan juga Mr. Chum agar membuka rahasia yang ia simpan kalau memang itu terjadi di hadapan semua orang Leo, mungkin, kalau saja kita gagal untuk membuka jati diri Mr.Chum. apa kalian mengerti apa yang ku maksud?" Kata Kevin sambil menatap kami satu persatu.

"Maksudmu, pembunuh itu menyiapkan cara cadangan untuk membuka identitas Mr.Chum? seperti masih ingin membunuh anak-anak berprestasi, sampai pihak sekolah menyerah untuk mengatasi masalah ini, dan agar memojokkan Mr.Chum agar ia merasa bersalah? begitu? dan akhirnya menyerahkan diri dan mengaku kalau asal mula sebab semuanya di karenakan oleh dirinya?" Timpal Sandra.

"Yap! tepat sekali!" Kata Kevin.

"Pembunuh itu sudah menyiapkan rencana dengan sangat baik teman-teman, untuk itu, kita harus berpikir lebih keras cara agar menghambat aksinya itu" kataku.

"Ya.. benar! kita harus lebih cepat dan sigap kali ini. jika sudah ada terlihat barang ataupun teka teki yang mencurigakan kita langsung bertindak" Tegas Leo.

"sekarang kita akan kemana?" tanya Sandra.

"Ya kembali ke sekolah San, tas kita masih di sana." Kata Leo.

"Oh iya, aku hampir lupa tadi. karena kebanyakan memikirkan masalah ini Leo" Timpal Sandra lagi.

"Yasudah, berarti kita akan kesekolah." Kataku.

Sesampainya disekolah...

"kita harus ke uks dulu, ambil barang-barang" kata Leo.

"ayo.." kataku

kami pun berjalan menuju uks untuk mengambil ransel sekolah yang kami kenakan.

karena tempat terakhir kami disekolah sebelum kejadian miris menimpaku adalah UKS.

"Jadi kita akan kemana.?" Tanya Sandra

"Kembali keruang CCTV" Sahut Kevin

"Kenapa ke ruang CCTV?" tanya Leo

Psycho High SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang