Enam Belas

8.3K 322 6
                                    

Malam pun tiba

saatnya Aku, Sandra, Kevin, dan Leo berkumpul lagi disekolah.

kami kembali keruangan cctv itu, mengecek apakah kameranya masih menyala atau kembali mati

kami kembali pada pekerjaan masing-masing. saat aku sedang memutar ulang rekaman pada cctv di daerah wc wanita. aku tak sengaja melihat Vansya di sana

Vansya memang sedang ingin ke bilik kecil. tapi tiba tiba di dalam bilik itu keluar seseorang yang mengenakan pakaian serba hitam.

wajahnya tak terlihat, pada bagian itu, tampak Vansya ingin berteriak, tapi mulutnya langsung di bungkam oleh orang itu

aku langsung berteriak, dan langsung menutup mulutku dengan tangan.

karena teriakan itu Kevin, Leo, dan Sandra menoleh ke arahku. dan langsung menuju ketempatku.

"Ada apa Emma?" tanya Leo

aku tak sanggup menjawabnya, tapi Kevin lebih dulu melihat rekam adegan yang mengerikan itu.

"Jadi dia pelakunya" kata Kevin dingin

"Ka... kasian Vansya.. hiks" tiba tiba Sandra meneteskan air mata. tak sanggup melihat adegan tragis yang dilakukan si psikopat itu pada saat membunuh Vansya.

pada adegan yang keluar di komputer, kepala Vansya dihantamkan ke wastafel, sampai Vansya sudah tak sadarkan diri. kondisi kepala Vansya saat itu mengeluarkan banyak cairan merah. disana masih terlihat Vansya sedikit menggerakkan tangannya menahan sakit

Tapi penyiksaan tak sampai disitu saja, si psikopat itu menarik paksa rambut Vansya agar Vansya berdiri. mau tak mau Vansya berdiri dengan keadaan yang sangat lemah. sampai akhirnya si Pelaku menancapkan pisau keperakan itu di jantungnya

"pause kan dibagian ini" Kevin menyuruhku untuk menyetopkan adegan di mana Vansya tertusuk

tanganku masih menggigil melihat adegan itu.

"Emma tolong di perbesar" lagi lagi Kevin memberi instruksi

tanganku siap untuk menggapai keyboard untuk memperbesar gambarnya. tapi aku tak sanggup untuk melihat Vansya yang sudah sangat lemah.

sisa sisa hidup nya yang mengerikan.
"ak.. maaf, Leo, bisakah kau mengganti posisiku?" Aku meminta untuk Leo duduk ditempatku, untuk menggantikanku

Leo pun dengan sigap duduk disana dan mulai mengikuti instruksi yang di berikan Kevin.

"Gila! ini sudah sangat parah Vin!" kata Leo

"Ini bukan pembunuhan biasa teman-teman. ini seperti pembunuhan berantai yang sudah di rencanakan" Sambung Kevin.

Kevin tampak memerhatikan setiap inci bentuk tubuh dari sang Psyco. ia menganalisa bahwa pembunuh itu bukanlah pria. melainkan wanita

"Kalian lihat? coba kalian perhatikan tangan si pembunuh itu, tangannya tidak besar seperti tangan pria, aku yakin dia wanita, dan dari bentuk tubuhnya, hampir sama dengan tubuh Vansya. ya! aku yakin dia wanita" kata Kevin

"hm.. aku juga berpikir seperti itu Vin. dari cara tangannya memegang pisau pun, genggamannya tidak seperti genggaman pria pada umumnya.." Sambung Leo.

aku dan Sandra hanya diam dan tak bisa berpikir jernih malam itu. karena telah melihat adegan mengerikan kematian dari seorang Vansya salah satu sahabat kami.

tidak lupa, Leo mengeprint gambar yang telah di screenshoot dari komputer untuk bukti bahwa Vansya mati memang terbukti karena kesengajaan. dan memang karena Psyco itu. hanya saja kami ber 4 belum bisa mengungkap siapa orang di balik jaket hitam itu.

saat semua file dan foto foto sudah selesai terprint, dan angka jarum jam sudah menunjukkan pukul 9, kami sepakat pulang kerumah. karena besok kami akan sekolah...

Dirumah Emma....

kejadian demi kejadian proses pembunuhan dari Vansya sahabatku itu kembali terngiang. ditambah dengan kesunyian malam dan kesendirian ku di kamar membuatku makin merasakan dan membatinkan apa yang baru saja aku lihat.

tanpa kusadari air mata kembali menetes.
"tak seharusnya kau mati Vansya.. dengan cara yang tak baik seperti itu.. hiks.. hiks.."

yang awalnya aku telungkup dengan membenamkan kepala di bantal, bergegas duduk dan ingin kembali menyegarkan pikiran dengan membaca buku buku lama yang terletak di bawah laci meja belajar.

saat sedang mencari cari buku mana yang akan kubaca, terdengar suara pintu kamar ku di ketok.

"siapa??!"

BERSAMBUNG...

Psycho High SchoolWhere stories live. Discover now