Satu

7.8K 430 51
                                    

Bagian 1

"Pokoknya Mami gak mau tau ya, kamu harus dapet pacar tentara atau polisi!"

"Aish Mi, dikira nyari pacar kaya nyari kuaci di Indomaret kali ah"

"Mami gak mau tau, jangan kamu pacaran sama orang gak jelas, gak punya masa depan. Mami gak suka. Kalau mau pacaran yah kamu sama tentara atau polisi kek. Masa depannya jelas"

"Kenapa harus mereka sih Mi"

"Mreka tuh masa depannya udah terjamin Ran, apa yang kurang? Sehat? Pasti lah wong tentara masa gak sehat. Setia? Woyah gak usah di tanya, sama negara aja setia apalagi pasangan. Uang? Gaji? Aman, tiap bulan dapet. Malah ada uang para, gizi, voucher , thr dan sejenisnya. Apalagi yang kurang?"

Rantika menghela nafas lelah "Iya deh gimana Mami aja"

Rantika Saputri, anak sulung dari 2 bersaudara. Papahnya, Abdul Raziz adalah seorang tentara berpangkat sersan satu dan Ibunya, Nurmala Sari adalah Ibu Rumah Tangga. Usianya yang baru saja menginjak 17 tahun seharusnya dapat bersantai ria, menikmati masa – masa cinta SMAnya dengan kakak kelas sekolahnya atau sekolah lain.

Tapi itu seharusnya

Nurmala tak akan suka jika mendengar itu, Nurmala akan memarahi Rantika dan mengeluarkan seribu satu alasan mengapa mengapanya. Dan Rantika tak suka itu

"Mana HP kamu?" todong Nurmala membuat Rantika menyeritkan kening bingung

"Buat apa Mi?"

"Sini ih banyak Nanya"

Rantika dengan setengah terpaksa memberikan ponselnya, yang sudah pasti sudah Rantika buka dahulu kata sandi pola pada ponselnya "Mami mau ngapain sih?"

"Download Tantan"

Rantika membelak-kan mata terkejut mendengar ucapan Nurmala "HAH? APA MI?"

Nurmala memutarkan matanya kesal melihat ekspresi kaget yang dikeluarkan oleh anak sulungnya "Apa sih lebay kamu nih Kak" jawab Nurmala yang masih sibuk dengan ponsel anak sulungnya itu "Ini lama amet dah download nya Kak, kamu gak ada kuota?"

"Emang Mami udah merasa ngisiin aku kuota? Atau kasih uang jatah kuota bulan ini?" keki Rantika

Nurmala tersenyum lebar melihat ekspresi keki Rantika "Yaudah, sebagai Mami yang baik. Mami hospotin yah"

"Terserah Mami deh" pasrah Rantika

Rantika memperhatikan Nurmala yang lihai dalam menekan nekan apapun itu yang muncul dari aplikasi biro jodoh tersebut buset ini kenapa Mami hapal bener kudu apa apanya di aplikasi ini batin Rantika bingung. Mata Rantika tiba – tiba saja membelak kaget ketika melihat Mami-nya mengetikan sesuatu

"Apaan sih Mi. Alay apaan itu Raran, ih geli" Nurmala melotot kesal kepada anak sulungnya yang membuat Rantika mengerucutkan bibirnya kesal "Iya deh Mi, suka suka Mami" pasrah Rantika yang membuat Nurmala kembali melanjutkan kegiatannya

"Kamu tuh yah Kak, bukannya pake kesempatan mumpung ada Papi, anter kek kue ke kantor Papi atau caper caper minta dijemput Papi atau apa kek biar deket sama tentara"

Rantika menghela nafas lelah "Kantor? Mami lupa Papi DANSIMA? Mana ada Papi di kantor, digudang mesin rumput sama blower sih iya. Minta jemput? Mami minta aku di gorok Papi minta jemput? Aduh udah deh Mi, jodoh gak akan kemana"

"Emang jodoh gak akan kemana, ya tetep aja kudu di cari. Emang jodoh bisa datang gitu aja apa, tau kita diem aja dirumah tanpa kita usaha? Bangun hey, mana ada sekarang serba instan? Mau masak mie instan aja kudu di rebus dulu"

[KCT.5] Bertemu di Tantan? (SELESAI)Where stories live. Discover now