Tiga

3.8K 352 29
                                    

Bagian 3

"Hmmm dek, sore ini jogging yuk?"

Ya nabi salam alaika. Begitu banyak sekali kejutan hari ini.

Rantika mengigit bibir bawahnya kuat kuat, sesingkat ini? Secepat ini? Beneran nih? Apa ini hanya mimpi Rantika karena terus menerus dipaksa Nurmala untuk dekat dengan tentara? Sial! Rantika pusing.

"Raan jawab Ran" bisik Chita mengingatkan Rantika yang sendari tadi diam

Rantika menatap Chita, tatapan matanya seakan mengatakan bahwa ia membutuhkan pendapat Chita lagi sekarang. Chita memutarkan bola matanya malas, lalu kembali berbisik kepada Rantika yang membuat Rantika membelakkan matanya kaget

"Gila lo!"

"Halo? Dek? Kenapa? Siapa yang gila?"

Rantika menatap ponselnya cepat, sebelah tangannya langsung reflek memukul jidatnya berkali kali seraya merapalkan kata dalam hati Bego, Bego, Bego lo Ran!

"Dek?"

Chita yang menatap Rantika masih berlaku bodoh, merampas ponsel Rantika cepat dan mengambil alih percakapan antara Rantika dan Evansyah "Halo kak? Ini Chita temennya Rantika. Itu, Rantikanya tiba tiba mules soalnya kebanyakan makan sambel di uduk" ucap Chita asal yang membuat Rantika kembali membelakkan matanya kesal

Sumpah Rantika kesal setengah mati kepada Chita. Apa Chita tak memiliki alasan yang lebih keren gitu? Kenapa harus mules sih? Sumpah demi apapun! Sehabis ini, Rantika akan mencekik Chita sampai tak bisa bernafas! Bisa bisanya Chita memberikan alasan tak ke---

"Ohh iya Dek, nanti bilangin ke Ranran aja ya suruh jawab di chat---"

"Rantika bilang mau kok kak. Sore ini ya di stadion habis asar jam 4an" potong Chita cepat

DEMI DEWA DEWI DI FILM UTARAN! Rantika benar benar mencekik Chita sekarang, membuat Chita kesulitan berbicara dan bernafas.

"E---eh ka---kak udhh-udhaah dhu--dhulu uhuuuk ya ka theel---thelponnya" ucap Chita terbata bata lalu mematikan telpon Evansyah secara sepihak lalu balik menjambak rambut Rantika geram

"WOEEEY! MATI GUE NANTI ANJER!" Pekik Chita kesal

Rantika melepaskan cengkaramannya pada leher Chita bersamaan dengan Chita yang melepaskan jambakannya pada Rantika. Rantika menatap Chita lesu, lalu menekuk bibirnya "Chiiii ih lo malah, kenapa lo jawab iya siih"

Chita mengkibaskan tangannya pada udara, lalu berdiri dari bangkunya yang ia tempati bersama Rantika dengan tangan yang kemudian sibuk merapihkan seragamnya "Terus lo mau apa? Nolak? Please deh Raan, apa alasan lo nolak ajakan dia coba hah?"

Rantika menundukan pandangannya, tangannya memainkan ujung rok selututnya dan kakinya bergerak gelisah "Gu--gue takut Chi"

Chita membelakkan matanya kaget, menepuk jidatnya tak habis fikir dengan jalan dan pola pemikiran teman sebangkunya sejak SD ini "Raaaaaaaan! Aduh bego oneng dodol banget sih lo! Temen siapa sih lo hah?--"

"Lo lah" potong Rantika tampa rasa bersalah

Chita kembali membelakkan matanya kesal "Bego! Apa yang lo takutin? Dia tentara Ran pleaseee dan astaga lo lupa? Kita itu dari jaman orok bahkan masih embrio itu udah jadi gengster Kolong Never End! Kalau kalau dia mau macem macem sama lo, kenapa gak pas dia lagi jagain lo aja di rumah sakit dia perkosa lo hiiihhh" emosi Chita

"Chita ih kebiasan kamu mah ngomonnya" tegur Karin-anak Rohis paling alim di kelas- mendengar ucapan Chita

Chita yang emosinya ada di ujung kepala menatap Karin nyalang "Rin! Tolong rukiyah temen gue tolong! Panggil anak rohis semua ke sini buat rukiyah dia biar SETAN idiot di pikirannya hilang!" Ucap Chita lagi dengan penekanan kata Setan.

[KCT.5] Bertemu di Tantan? (SELESAI)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن