Dua Belas

1.9K 202 9
                                    

Masi nungguin kan?

~~~

Rantika menatap Edgar dengan senyuman, bukan lagi senyum kesedihan seperti kemarin, melainkan senyum tulus. Benar benar tulus.

Wajahnya yang kemarin kemarin saat Edgar temui masih ada kesedihan, kini sedikit demi sedikit sudah mulai sirnah. Matanya tak lagi lebam separah kemarin, hidungnya sudah tidak lagi merah dan lesung pipi Rantika sudah mulai muncul walaupun hanya sedikit.

Dan Edgar mensyukuri perubahan Rantika.

"Hmmmm, kak" panggil Rantika membuka obrolan setelah kurang lebih 10 menit mereka berdua diam di halaman depan rumah Rantika

Edgar tersenyum, lalu mengelus sayang kepala Rantika "Iya?"

Rantika menundukan kepalanya, mencoba mengatur nafasnya dengan perlahan.

"Ada apa Dek?" Tanya Edgar lagi melihat perubahan raut wajah Rantika "Kamu di apain lagi sama si Evanyet?" Suara Edgar sedikit naik, takut takut Rantika lagi lagi di sakiti oleh Evansyah

Rantika mengangkat kepalanya, lalu terkekeh mendengar perkataan ngawur Edgar "Engga kak"

"Lalu?"

Wajah Rantika kembali datar, lalu menarik nafasnya dalam dan berusaha menatap Edgar, dengan senyuman.

"Kak, kakak baik banget deh sama aku"

"Wajar dong---"

"Aku belum selesai kak" potong Rantika saat Edgar berusaha memotong omongannya dengan memegang tangan Edgar dengan halus yang di sambut Edgar dengan helaan nafas lalu mengangguk, mengintrupsi Rantika untuk melanjutkan kata katanya

"Kaka baik, baiiik banget. Kira kira, Rantika bisa bales kebaikan kaka tidak ya?" Tanya Rantika pada dirinya sendiri yang di sambut helaan nafas oleh Edgar

Pembicaraan ini, Edgar sudah tau akan berujung pada apa

"Kak, makasih ya udah ada di saat Rantika jatuh, jatuh sejatuh jatuhnya saat sama ka Evansyah. Makasih banget udah kasih kebahagiaan sama Rantika, makasih kak atas perhatiannya, makasi juga atas cara kaka menyayangi Rantika" jeda Rantika sesaat, sambil menatap Edgar dengan senyum di wajahnya

"Ini serius?" Tangkap Edgar langsung

Rantika mengangguk mantap, matanya ia usahakan untuk menatap lekat bola mata Edgar.

Edgar menghela nafas "Kamu yakin? Kakak sayang sama kamu Dek, kakak bener bener gak akan kaya Evanyet kok dek beneran deh" usaha Edgar

Rantika tersenyum lirih, lalu kembali memegang tangan Edgar "Aku mau UN kak, minggu depan aku pengumuman 40% kuota sekolah. Jadi, aku mau fokus sama masa depan aku dulu. Do you trust me? Jodoh gak akan kemana kak" jelas Rantika yang membuat Edgar mengangguk, dan tak lagi menyela atau meminta penjelasan

Jika tadi tangan Rantika yang menggenggam tangan Edgar, kini sebaliknya, Edgar menggenggam tangan Rantika. Senyum yang tadinya tidak akan dia munculkan, kini Edgar munculkan

"Apapun itu keputusan kamu. Kaka terima, kaka tau. Kaka datang di saat yang tidak tepat. Tapi kaka bersyukur kaka bisa jadi tempat kamu berlabuh ketika sedih, jadi tempat bersadar ketika lelah dan jadi tempat hangat saat kedinginan. Kamu mau kuliah kan? Semangat. Mungkin kaka gak bisa nemenin kamu dari Nol. Kakak tunggu kabar baik dari kamu." Jelas Edgar dengan senyuman yang tak luput dari wajahnya "Kamu mau kuliah jurusan apa dek?"

Rantika menghela nafas lega, lalu menyambut senyum Edgar "Gak tau kak, aku bimbang. Doain aja yang terbaik"

"Aamiin. Yang terbaik untuk orang tersayang" jawab Edgar seakan menjadi penutup obrolan mereka pada hari itu "Kaka pamit, semangat kuliah dan sekolahnya dek. Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Edgar bangkit dari duduknya, lalu meninggalkan Rantika sendiri di balaibalai halaman rumahnya. Setelah di rasa Edgar telah jauh, air mata Rantika menetes seiring dengan senyum yang muncul di wajahnya

Aku sama masa depan aja masih ragu kak, gimana sama kakak? Maafin aku ka

~~~~~~

Gimana? Mau dabel up tidak? Draftnya udah ada kok tinggal teken publish aja😚

Lagi pada PAS yaa? Semangat❤️

Semoga masi mau nunggu cerita Rantika yaaa❤️❤️❤️

[KCT.5] Bertemu di Tantan? (SELESAI)Where stories live. Discover now