Dua

4K 384 27
                                    

Bagian 2

Rantika mengambil cepat kotak bekal yang sudah disediakan Nurmala di atas meja makan, memasukannya ke dalam tas lalu berjalan menuju dispenser untuk mengisi botol air minumnya

"Beni gimana Kak?"

Rantika menatap Mami-nya itu dengan bingung "Beni?" Tanya Rantika balik

Nurmala yang sedang membersihkan dapur setelah memasak sarapan mengangguk "Iya, yang tentara kamu kenalan di Tantan. Gimana? Kata Papi masa gak ada yang namanya Beni. Apa beda kesatuan ya sama kita Kak?"

Rantika menghela nafasnya, lalu memasukan kotak bekal dan botol air mineralnya ke dalam tas jinjingnya yang berisi mukenah, sejadah dan buku - buku yang tak muat di tas ransel Rantika.

"Nama aslinya bukan Beni Mam"

Nurmala yang sedang asik mengelap kompor langsung berjalan terburu buru ke arah Rantika "Maksudnya gimana? Dia nyamar? Kok kamu tahu? Terus nama aslinya siapa? Dia beneran tentara gak? Terus udah nikah belum? Apa masih bujangan?" Serobot Nurmala dengan pertanyaan

Rantika menghela nafasnya kembali "Aku cuma tau dari username nomor whatsappnya sebelum aku save Mam di situ nama dia pakai inisial Ep. Aku gak tau dan gak bisa jawab sisah pertanyaan Mami yang lain"

"Duuh kak, coba kamu cari tau. Emang kamu gak chatingan atau videocall atau freecall sampai malam gitu?"

Boro boro Rantika dan tentara super gak jelas itu freecall atau videocall sampai malam. Chatingan saja tidak. Karena Rantika takut dan sampai sekarang menonaktifkan whatsapp nya

Rantika memutarkan bola matanya malas menanggapi Nurmala yang selalu fanatik dengan dirinya yang dekat dengan para abdi negara "Apa sih Mam, aku tuh kelas 3. Udah kelas 3. Aku mau fokus belajar aja dulu deh UNBK tinggal menghitung bulan"

Nurmala menepuk kening Rantika gemas "Ihh emang Mami larang Kakak belajar apa? Ya belajar itu nomor 1 dong! Tapi cari jodoh abdi negara itu nomor 1 setengah jangan di jadiin nomor 2. Denger gak?"

"Mam duh---"

"Kamu tuh calon perawat Kak, cocok lah sama mereka. Mereka terluka, ada istri yang rawatin di rumah. Pistol mereka tuh cocok markotop deh sama selang infus dan botol infus yang bakal kamu pegang nanti" potong Nurmala cepat

Rantika membelakkan matanya kaget "Mami! Ya ampun dapat istilah kaya gituan dari mana?"

Nurmala menarik lengan adik laki laki Rantika yang bernama Fulan yang selisih 5 tahun dengan Rantika "Fulan, makan yang cepet dong! Kaka Mu nanti telat" omel Nurmala ke arah Fulan yang masih saja mengunyah sarapannya dengan tenang

Rantika menatap jam tangan berwarna goldnya dengan keki. Kebiasan jelek Fulan kambuh. Makan seabad.

"Kemarin Mami kumpul sama ibu ibu komando Papi. Eh bu Mansyur bilang kalau anaknya itu jurusan farmasi cocok sama tentara. Obat sama pistol. Katanya kalau ketembak sama pistol kan ada istri jurusan farmasi yang ngobatin. Ya Mami gak mau kalah dong" lanjut Nurmala lagi setelah memastikan anak keduanya itu makan dengan cepat

Laillahaillalah muhammad rasul Allah. Ingin rasanya Rantika menjedorkan kepalanya ini ke prosotan yang ada di taman batalyon karena tidak habis fikir dengan sang Ibu.

[KCT.5] Bertemu di Tantan? (SELESAI)Where stories live. Discover now