Lima

3K 308 32
                                    

Bagian 5

"ERAAAAANNNNN MAU TAU GAK SIH ANJIR ANJIR ANJIR SENENG BANGET GUEEEEEEEE MASA TADI KETEMU SAMA KA ESTU DI POS JAGA DEPAAAN IHHH JADI MAY----"

Ucapan Chita terhenti, tangan putih Rantika yang memakai jam tangan ungu dengan gelang tali hitam sudah bertengger di mulut mercon Chita. Rantika memutarkan bola matanya malas, pasalnya bukan hanya kali ini Chita selalu berlebihan dalam menceritakan pertemuan tidak sengajanya dengan Estu. Hampir tiap hari.

Mulai dari Chita yang bertemu Estu ketika ia tengah menyapu halaman depan sebelum berangkat sekolah, hingga ketika Chita berpapasan dengan Estu di pertigaan lapangan Patriot yang dekat dengan Provos ketika Estu akan berangkat ke kantor. Semua Chita ceritakan dengan bersemangat dan mata berbinar serta jangan lupakan suara yang menggelegar.

"Berisik Cici!" Gerutu Rantika setelah melepaskan tangannya dari mulut Chita

Chita memasang wajah tak berdosanya, senyum tiga jari dengan gigi yang tampak membuat mata Chita tersisah segaris "Temen lagi peling in lop tuh di dengerin Raran! Bukan di siksa"

Rantika memutarkan bola matanya malas, jika Rantika meladeni perkataan Chita sudah dapat dipastikan bahwa Chita akan berdrama ria dan membuat Rantika memijat pelipisnya pening. Jadi, Rantika memilih untuk diam dan melanjutkan duduk diam dengan kepala yang ia letakkan di atas meja

"Ran, tadi Ka Evan jaga depan loh"

Seharusnya, Rantika tetap dalam posisinya yaitu menundukan kepalanya dan membiarkan Chita mengoceh panjang lebar. Tapi, itu seharusnya. Kini, Rantika sudah membelakkan matanya tak percaya dan menatap Chita dengan mata memicing "Boong ye lu!" Tuding Rantika

Jika tadi Rantika yang memasang wajah malas dengan bola mata yang memutar, kini Chita yang melakukannya "Emang gue pernah boong sama lo apa?"

"Sering!" Tangkas Rantika cepat yang membuat Chita terkekeh

"Tapi gue serius Ran, balik sekolah kalo gak percaya lo lihat aja" balas Chita dengan gaya mengkibaskan rambutnya yang langsung di sambut Rantika dengan tangan yang terulur kedepan lalu menjambak rambut Chita singkat

"Eh bego, mereka kan jaganya cuma 4 jam!" Kesal Rantika

"Aduuuhhh" keluh Chita dengan mengusap kepalanya "Kalo gak percaya cek ndiri deh nanti pas pulang. Makanya kalo lewat pos depan ngangguk sopannya sambil lihat yang jaga bukan nunduk terus liatnya kebawah kaya orang nyari du----" ucapan Chita terpotong dengan ringisan kesakitan Chita "Aduuhh Rantika! Nyemot banget sih! Bisa gak lo kaga jambak jambak gue jamblsng!" Keluh Chita lagi yang membuat Rantika terkekeh

"Emang monyet anak pak Abdul nih gue kesakitan malah tawa!"

***

16.00

Rantika menatap jam tangannya, kembali menarik nafasnya panjang lalu menghembuskannya kasar lalu memejamkan matanya

Kaga kaga. Chita oneng pasti boong. Kalo ka Evan jaga pagi pasti sore udah gak jaga dong. Boong banget sih itu cici cici tukang emas

"Rantika? Nunggu siapa? Belum pulang?" Teguran dari satpam sekolah membuat Rantika tersadar bahwa dirinya masih berada di area parkir sekolah. Rantika tersenyum tipis, lalu pamit setelah kesekian kalinya meyakinkan dirinya bahwa Evansyah tidak akan berjaga di pos jaga depan sore ini. Ya. Pasti.

***

"Monyet asrama emang si Chita setan! Cabe pasar rau! Ini kenapa beneran ka Evan yang jaga sih!"

16.17

5 menit yang lalu, Rantika sudah sampai di depan gapura asrama. Bersiap melepaskan helm lalu masuk kedalam asrama seperti biasanya. Namun, saat matanya menatap pos jaga didepan, jantung Rantika terasa mencolos dari tempatnya.

Evansyah tengah berjaga di pos jaga.

Bukan apa apa, hanya saja pertemuan terakhir mereka itu 1 bulan yang lalu dan sisahnya mereka hanya bertukar pesan melalui media chat dan itupun jarang jarang karena Evansyah yang tengah sibuk.

Sialan. Rantika deg degser.

***

Evansyah memicingkan matanya saat melihat motor Honda Beat yang tak kunjung jalan dengan pengemudi yang menggunakan seragam sekolah dan tak juga melepas helm yang dikenakannya.

7 menit berlalu, Evansyah kembali memicingkan matanya menatap pengendara yang masih saja berada di tempat itu sejak sampai.

"Gung, gantiin saya dulu sebentar itu kayanya ada anak sekolah nyasar mau masuk asrama. Mau saya samperin"

"Siao bang Evan"

Pandangan Evan masih tertuju pada motor di hadapannya, jarak ysng tersisah semakin menipis. Tangan kanannya yang tadinya tak memegang apapun kembali memegang senjatanya. Tak ada senyum di wajahnya dan Evansyah berusaha semaksimal mungkin untuk terlihat garang

"Permi---"

"Eh anjir kageeet"

Ucapan Evansyah terpotong dengan pekikan kaget sang pengendara motor. Kaca helm pink dusty yang berwarna gelap itu membuat Evansyah tak dapat melihat siapa anak muda di hadapannya

"Adek kenapa disini? Anak siapa? Mau kemana?" Tanya Evansyah baik-baik

"Adek?" Panggil Evansyah lagi

***

Rantika mengigit bibirnya dalam, sialan Evansyah malah menghampirinya. Tangan Rantika sudah gemetar bukan main, bibirnya juga mungkin sudah merah karena Rantika terus saja mengigitnya

"Ad---"

Rantika memotongnya dengan melepaskan helmnya, dengan senyum yang Rantika pasang sesopan mungkin

"Aku kak" cicit Rantika tak enak

Evansyah membelakkan matanya kaget "Ya ampun Ran, aku kira siapa. Kamu kenapa diem aja? Kenapa gak masuk? Emang gak di cari bang Abdul?" Tanya Evansyah bingung "Kamu gak lupa jalan masuk asrama kan Ran?" Lanjut Evansyah lagi dengan nada gurauan

"Itu--- karena kaka yang jaga" jawab Rantika lagi dengan suara yang mencicit

Evansyah membelakkan matanya tak percaya, lalu gelak tawanya pecah membuat orang orang didepan asrama menatapnya bingung "Emang kenapa kalo aku yang jaga Dek? Aku gak bakalan gigit"

Rantika menyeritkan keningnya, berusaha berfikir Idih Rantika oneng bener jugs kata ka Evan kenapa emangnya kalo dia yang jaga yak?

Rantika terkekeh canggung sebagai jawabannya yang membuat Evansyah ikut terkekeh bingung "Masuk asrama gih, nanti kena terompet penurunan bendera loh dijalan"

"Eh? Emang kenapa Kak?"

"Nanti ada kolong wewe pake baju loreng ijo yang curi curi pandang"

Rantika terkekeh "Kaka juga dong?"

"Oh tidak" jawab Evansyah singkat lalu menunjuk langit biru kemerahan di atas kepala mereka "Aku mah malaikat cinta berloreng ijo milik kamu" yang membuat Rantika tergelak, lalu ikut terkekeh dengan guyonan Evansyah

"Eh Ran, tolong ini di tangan aku ada apaannya ko gatel" keluh Evansyah dengan wajah risih

Rantika yang melihat arah pandang Evansyah mencoba memegang pergelangan tangan Evansyah "Iya aku tau kamu gak mau lepas dari aku. Tapi, cukup aku aja yang megang pergelangan tangan kamu sampai nanti pengajuan"

Kali ini, muka Rantika sudah merona membuat Evansyah terkekeh lalu mencubit pipi Rantika gemas "Sarangngeyo"

Kali ini, Rantika yang tertawa "Sarangheo kak"

"I love you too. Iya Kaka tau kamu cinta kaka kok" balas Evansyah yang membuat Rantika kembali merona

~~~~~

BERAPA BULAN AKU GAK UPDATE ADA YANG TAHU?😂😂😂😂

AKHIRNYAA WKWK GIMANA? ADA YANG KESEL SAMA EVAN? ATAU SAMS CHITA? WKWK

Kolom hujat aku karena lama update di sini sokk wkwkwk

Oiyaaa MPH open pooo!!! Silahkan cek work My Perfect Husband dan baca gmna cara ikut PO nya yaaaa

Sarangheo, sarangeyo atau sakit kamu php-in aku ? Wkwk

[KCT.5] Bertemu di Tantan? (SELESAI)Where stories live. Discover now