Delapan

2.2K 241 9
                                    

Masih ada yang mau baca kan? Hehe im sorry. But, tugas bener2 banyak

Semoga bisa membuat kalian melepaskan rindu

~~~~~

Rantika menatap ponselnya lekat lekat, 2 menit lagi pukul 10 malam. Dan Rantika sungguh sungguh sangat menunggu jam 10 itu datang. Pasalnya, author kesukaannya itu akan update pada pukul 10 malam. Dan, 2 menit lagi waktu akan menunjukan pukul 10.

"Gilaaa gilaaaaa, sumpah fiks gue penasaran banget sama kelanjutan si Akya Akya ini. Kalo gue jadi dia sih udah gantung diri saking malunya ketauan bokap madol"

Matanya mengerjap ngerjap, saat detik di stopwatch nya menunjukan bahwa 10 detik lagi pukul 10, Rantika harus menghela nafasnya panjang dan melongos kesal

Ka Evan is calling you...

"Masih inget gue kali yak?" Keki Rantika membaca username yang muncul di ponselnya

Pasalnya, ini sudah 2 bulan berlalu dari pertemuan Rantika dengan Edgar, tentara yang juga berinisal EP itu. Jika di total total sudah 5 bulan Evan tidak mengabarinya. Padahal, mereka satu kesatuan, satu batalyon bahkan satu den. Tapi apa? Rantika di tinggal tanpa supucuk kabar dari Evan.

Tapi tunggu, siapa dia yang berhak meminta kabar? Kekasih bukan, persitnya juga bukan.

Rantika tersenyum sinis, sialan, kali pertama ia dekat dengan tentara malah di buat semengenaskan ini. Walaupun ada Edgar, tetap saja Rantika kan awalnya dekat dengan Evan.

Rantika memutarkan bola matanya malas, lalu melirik ponselnya

5 miscalling from Ka Evansyah...

Rantika membelakkan matanya kaget, 5 panggilan? Memang ia melamun berapa menit sih? Perasaan cuma sebentar, malah---

Ka Evan is Calling you...

Lamunan Rantika terputus dengan suara Shwan Mendes di ponselnya, lalu dengan gerakan cepatnya Rantika mengangat panggilan dari Evansyah

"Ha---"

"Lama sekali sih adek angkat telfonnya. Bukan lagi di luar kan? Ini sudah malam!"

Rantika menyeritkan alisnya, apa apaan sih ini. Kenapa Evan malah memarahi dirinya?

"Adek? Kamu masi di situ kan? Kamu dimana? Kenapa jam segini masih di luar asrama? Kamu gak takut kena catet provos? Kamu gak malu di omongin tetangga? Hah? Adek?!"

Rantika menjauhkan ponselnya dari telinga saat mendengar Evansyah sedikit berteriak di akhir katanya, ada apa sih ini? Kenapa Evansyah sensi begini setelah 5 bulan tak ada komunikasi?

"Ka evan---"

"Udah ya kamu gak usah ngeles dek. Kamu dimana? Biar kaka jemput biar gak ada masalah sama pro---"

"KA EVAN! RANTI DI KAMAR!" sentak Rantika memotong pembicaraan ngolor ngidul yang di lalukan oleh Evansyah dengan suara sedikit tinggi. Lalu kemudian, Rantika meringis tak enak

Mampus maneh teh rantiii, pakek teriak segala sii

Eh tapikan emang dia yang salah, ngomong mulu kapan gue ngejelasinnya dah

"Emmmm, ka Evan?" Panggil Rantika lagi setelah cukup lama hening

"Saya minta maaf"

***

"Saya minta maaf" ucap Evansyah dengan senyum yang mengembang di bibirnya

Di depan barak kini, Evansyah duduk di lantai. Menatap garasi mobil kesatuannya ditemani suara jangkrik dan bunyi burung burung malam

"Ma---maaf? Harusnya Ranti yang minta maaf tadi udah kasar"

Evansyah kembali tersenyum mendengar suara Rantika, membayangkan bagaimana wajah yang kini tengah di pasang oleh Rantika. Ahh, membayangkannya saja sudah membuat Evan gemas.

"Apa kabar dek?" Buka Evansyah dengan lembut

5 bulan, 6 bulan malah. Evansyah akui bahwa dirinya tak ada sama sekali mengabari Rantika. Gadis SMA yang menjadi primadona Asrama kesatuannya ini. Dan kini, ia rindu.

Rindu? Ah, apakah salah rindu dengan seseorang yang tak pernah ia jumpai hanya bertukar kabar melalui ponsel?

Sudah 6 bulan mungkin ia tak bertemu Rantika, karena latihannya di daerah cilegon. Sebetulnya, ponselnya bisa ia gunakan namun sayang sinyal di daerah industri di provinsi banten tersebut seakan benar benar menyuruhnya untuk fokus kepada latihan.

"Baik kak, kaka apa kabar? Sudah lama ya kita gak kaya gini" jawab Rantika yang membuat Evansyah kembali tersenyum

***

"Baik kak, kaka apa kabar? Sudah lama ya kita gak kaya gini"

Rantika mengigit bibirnya, menahan rindu kah dia? Tapi, rindu untuk siapa? Evansyah? Memang, Evansyah siapa?

"Baik juga. Maaf ya saya hilang tak ada kabar"

Rantika kembali tersenyum, Evansyah seakan selalu tahu menahu apa yang dia fikirkan. Ya, Rantika butuh jawaban mengapa selama beberapa bulan ini Evansyah tidak ada kabar

"Saya latihan luar dek, di cilegon. Fokus buat lomba terjun nanti" lanjut Evansyah lagi yang membuat Rantika semakin melebarkan senyumnya

"Semangkaa!"

"Eh? Kamu mau buah semangka dek? Besok yah jam segini lottemart sudah tutup"

Rantika memutarkan bola matanya malas sembari menjauhkan ponsel dari telinganya. Emang dasar ya! Tentara ini jaraaang sekali ada yang tahu bahasa bahasa jaman sekarang

"Semangka itu singkatan kakak yang berarti semangat kaka" jelas singkat Rantika yang membuat Evansyah terkekeh di ujung sana

"Ahahaha itu toh, aduh aneh aneh saja anak muda jaman sekarang ya"

"Iya, anak tua mana tau ya gak kak" gurau Rantika yang membuat nada sewot keluar dari Evansyah

"Eh saya anak muda ya buk mohon maaf"

"Ohh ya? Berarti tadi ngatain diri sendiri ya pak?" Tanya Rantika lagi tak mau kalah yang membuat Evansyah terkekeh kembali

"Aduuuh bodoh sekali saya. Hahaha, maaf ya ranti"

"Gak. Gak mau di maafin. Beliin eskrim dulu 10 baru di maafin" ujar Rantika dengan nada gurauan

"Hmmmmm tunggu tanggal muda ya dek nanti saya belikan"

Rantika terkekeh "Bercanda kak, ya ampun jangan di ambil hati"

"Kalo gitu, besok lusa kita ke pasar malam di depan MOS ya dek?"

Rantika membelakkan matanya kaget mendengar perkataan Evansyah "Lah? Katanya tadi---"

"Besok lusa kan tanggal 2 dek, udah gajian dong jadi tanggal muda. Sekalian beli eskrim disana. Oke deh see you besok lusa ya adek. Selamat tidur, jangan bergadang"

~~~~~

Bagaimana? Kamu team mana?

#EdgaRantika

Atau

#EvanRantika

Wkwk, masi mau nunggu kan?

[KCT.5] Bertemu di Tantan? (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang