tujuh belas

2K 185 15
                                    

"Mbak maaf, jadinya bagaimana ya?"

Rantika menutupi mulutnya yang menguap untuk kesekian kalinya "Pak, sebentar saja ya Papi saya di jalan kok"

polisi dengan pangkat briptu itu mengangguk, kemudian kembali mengetik pada komputernya, sesekali matanya mencuri pandang menatap wanita yang ada dihadapannya.

"Mbak kuliah? atau kerja?"

"Koas pak" 

"Di panggil Rantika?"

Rantika menghela nafasnya, kemudian menjulurkan tangannya kedepan "Kenalin, saya Rantika Saputri. Mahasiswa kedokteran yang sedang melaksanakan koas. umur 22 tahun"

polisi yang berada di hadapan Rantika tersedak ludahnya sendiri, kaget bahwa Rantika tau maksudnya, Yaitu mengajak Rantika berkenalan.

"Bivo Satriamiko, polisi, umur 23 tahun" jawabnya dengan muka datar sembari menerima uluran tangan Rantika

Rantika mengangguk kemudian melepaskan tangannya terlebih dahulu, dirinya sudah tau modus laki laki. Apalagi dengan titel kuliahnya, membuatnya jengah.

"Rantika?"

Rantika menegang, suara itu seperti suara---

"Komandan bilang, kamu ada disini jadi saya yang akan menggantikan komandan"

Rantika masih ragu, ia takut ia hanya berhalusinasi. Suara ini, suara yang membuatnya---

"Rantika, melakukan pelanggaran apa Vo?"

Rantika memejamkan matanya, ini betul. Suara---

"Siap Bang Edgar, nona Rantika melakukan pelanggaran lalu lintas"

Nama itu, akhirnya tersebut. Jadi dirinya tidak halusinasi? tapi tunggu, bagamana bisa mereka saling ke--

"Oke, kapan sidangnya?" tanya Edgar tanpa mau bertele tele

"Siap bang, 9 harij kedepan akan ada sidang di polres" jelas polisi tersebut yang dijawab anggukan kepala oleh Edgar

tangan Edgar terjulur kearah Rantika, membuat Rantika menyeritkan keningnya bingung. Maksudnya apa ini? Tuhaaaaan, tolong lah jangan membuat Rantika menjadi kepedean seperti ini. Maksud tangan apa coba? Mengajak Rantika gandengan gitu?

"Kunci mobil kamu mana? Kasih saya, buat saya kasih ke Briptu Bivo"

senyum yang tadinya akan muncul menjadi masam, sialan. Ia kepedean ternyata permisah. Rantika memberikan kunci mobil yang sendari tadi berada di tangannya kepada Edgar

"Bilang kek butuh kunci, bukan diam aja" keki Rantika tiba tiba yang membuat Edgar menyeritkan keningnya, bingung.

"Lah, memang kamu kira apa Ran?"

di tanya seperti itu membuat Rantika memejamkan matanya singkat, oke dirinya berlebihan. umurnya saja yang sudah 20an namun fikirannya msih saja seperti remaja 17 tahun.

Edgar tersenyum dalam hati, menatap Rantika lagi seperti ini membuat dirinya lega. Sempat terkejud dengan kabar Rantika yang berada di kantor polisi namun ketika melihat keadaan Rantika baik baik saja semuanya menjadi lega. Dan dari ucapan Rantika barusan, membuatnya tersenyum tipis, Rantika menharapkan ia mengajak Rantika untuk bergandengan.

"Ini kunci mobilnya Vo, kamu yang tanggung jawab yah. Surat tilangnya saya yang pegang nanti 9 hari lagi kami akan kembali" ucap Edgar sembar menatap Rantika

Rantika menaikan sebelah alisnya, kemudian menatap Edgar dengan bingung "Kenapa?"

Edgar memejamkan matanya, kemudian menghembuskan nafasnya pelan perlahan maju mendekat kearah telinga Rantika "Bilang yang sama kaya yang saya bilang dong, gimana sih kamu" bisik Edgar

Rantika mengangguk patuh, kemudian maju dan mengulurkan tangannya "Terimakasih pak, saya dan abang saya akan kembali lagi untuk mengikuti sidang" 

Edgar tersenyum getir, abang. baik.

***

"Kamu ngapain?"

Rantika yang tengah memeang ponselnya menoleh, ikut menatap Edgar yang tengah menatap dirinya bingung "Ngapain gimana?"

Edgar menunjuk ponsel Rantika dengan dagunya "Itu, buka aplikasi ojek online"

Edgar menatap Rantika dengan tatapan tidak percaya, kurang besarkah dirinya sampai ia tak terlihat di mata Rantika? apa dia harus sebesar butuijo terlebih dahulu agar terlihat?

Rantika masih menatap Edgar dengan tatapan bingung, dia salah bicara kah? tapikan memang benar bukan? masa iya dia akan pu---

"Saya disini ya untuk jemput kamu tandanya kamu pulang sama saya lah gimana sih kamu"

APA?

JADI INI

RANTIKA AKAN

MERASAKAN

KE UWUWAN

SEPERTI YANG DIA LIHAT TADI?

NAIK MOTOR?

"Untung saya bawa mobil dinas Komandan"

oke, gak apa.

keuwuan bisa dibuat dimobil dinas bukan?

Tahan Rantika taha, tahan jangan senyum di hadapan ---

"Rantika, ayok kamu lelet sekali"

Rantika membelakkan matanya kaget, apa apaan ini. Edgar sudah masuk mobil terlebih dahulu? tak ada ajakan manis seperti---

OH AYOLAH RANTIKA KENAPA DIRIMU MENJADI LEBAY SEPERTI INI?

[KCT.5] Bertemu di Tantan? (SELESAI)Where stories live. Discover now