[6. Utang & uang]

2.7K 293 14
                                    

Happy reading:)

📖📖📖

Kepulan asap dari hangatnya semangkuk mie rebus itu sangat menggugah selera. Mie lembut dengan kuah kental bertabur bawang goreng krispi, tak lupa telur matasapi hangat yang menghiasi, dengan kerupuk diatasnya.

Yora menghirup aroma mie rebus yang baru saja ia buat. Lagi-lagi ia harus makan mie, karena tidak mempunyai cukup uang untuk membeli lauk. Yora tidak lupa ia harus mengganti uang Ziko untuk biaya berobatnya kemarin.

Hiruk pikuk kota terlihat ramai di sore hari, kendaraan saling memaksakan diri untuk saling memperebutkan jalanan yang sempit. Klakson pun berseru sana-sini memekakkan pendengaran. Namun, Yora menyukai suasana seperti ini. Diambilnya satu putaran makanan panjang itu pada garpu dan melahapnya pelan. Sore ini keramaian yang ia intip dari jendela kamarnya begitu menenangkan. Yora memang berbeda dari yang lain, disaat mereka terganggu oleh kericuhan dunia Yora malah menyukai tiap sudut jalanan yang memicu keramaian. Mata hitam pekat itu terus menatap jalanan padat sambil mengunyah pelan makanannya.

Kegaduhan dunia luar telah menjadi melodi tersendiri, yang dapat memicu kehangatan hatinya, karna di kala ramai Yora memiliki ceritanya sendiri, yang selalu ia simpan kenangannya dalam memori, tak akan terganti, akan selalu ia lindungi.

Tak lama, Yora menangkap siluet seseorang yang ia kenal keluar dari sebuah mobil yang terkena macet, dan berusaha dengan susah payah untuk keluar dari kerumunan jalanan sempit yang sangat padat.

Bibir gadis itu sedikit melengkung dikala menatap orang itu dari kejauhan, sudah lama dirinya tidak melihat keberadaan cowo yang kini ia tatap dari kejauhan tersebut.

Pupil matanya terus mengikuti gerak cowo itu hingga sang cowo tampak tersandung trotoar dan hampir terjatuh, sontak Yora berdiri. Orang itu nampak sedikit mengalami kesakitan, namun ia segera berjalan cepat.

Tak ingin kehilangan kesempatan, Yora keluar dari rumah untuk menghampirinya. Namun si cowo sudah lumayan jauh. Yora berlari hanya untuk bisa bertemu dengan orang itu, sahabat kecilnya.

Langkah orang didepannya berhenti, membuat Yora ikutan menghentikan langkahnya dan menarik nafas panjang. Dengan ngos-ngosan ia tersenyum, setidaknya ia bisa mengejar orang yang ingin ditemuinya.

Tapi, senyum itu membeku disaat Yora melihat siapa yang menghampiri orang itu.

Ayu-gadis yang ia kenal dan yang ia anggap sahabat sejak kelas sepuluh, menghampiri Reza dengan senyuman manis. Gadis itu menggunakan baju yang serupa dengan salah satu baju milik Yora. Kapan Ayu membelinya? Kenapa Yora tidak mengetahuinya?

Di antara dua orang didepannya, tidak ada yang menyadari keberadaan Yora. Reza memberikan sesuatu kepada Ayu, sebuah kotak kecil dengan sampul berwarna biru. Warna kesukaan Yora. Ayu tampak menerimanya dengan senang hati.

Jadi, Reza tadi terlihat terburu-buru mengejar sesuatu sampai ia tersandung hanya untuk memberikan benda itu kepada Ayu?

Seketika, berbagai pertanyaan berkeliaran di kepala Yora.

🎖🥇🥈🥉🎖

-Satu hal yang tidak bisa kau tebak di dunia ini selain takdir, rezeki, dan jodoh.
Hal itu adalah sikap setiap manusia-

Smart or Genius ✓ Where stories live. Discover now