[22. Penguntit]

1.9K 287 18
                                    


Happy reading:)

📖📖📖

Yora membereskan seluruh peralatannya yang berserakan di atas meja. Hari ini cukup melelahkan, ia memilih stay di sekolah padahal jam pulang sekolah sudah berlalu 20 menit yang lalu. Gadis itu mengerjakan PR untuk besok di sekolah, karena nanti ia harus ke kafe untuk mencari info tentang pekerjaan paruh waktunya yang diambang ketidakjelasan.

Setelah merasa seluruh barangnya masuk ke dalam tas, ia berjalan keluar kelas. Yora berjalan pelan di koridor sekolah yang sudah sepi, tak lama ia mendengar langkah kaki yang suaranya beradu dengan langkah kaki dirinya. Gadis itu berhenti.

Suara langkah itu terdengar semakin menjauh. Mencoba menelisik asalnya, Yora mencari keberadaan suara langkah kaki itu. Ia berbelok kanan setelah melewati WC dan melihat seseorang berjalan di koridor gedung guru.

Entah kenapa Yora merasa ia harus mengikuti orang tersebut. Gadis di depannya berjalan seperti seseorang yang sedang mengendap-endap. Hal itu semakin membuat Yora penasaran. Tibalah orang yang ia ikuti di depan ruangan guru. Yora bersembunyi di balik pohon yang berada di depan ruangan itu.

Si gadis tampak menoleh kanan kiri dan setelah memastikan keadaan aman, ia membuka pintunya perlahan.

"Mau apa dia?" bisik Yora pada dirinya sendiri.

Pintu dibiarkan terbuka selagi gadis itu berada di dalamnya. Yora melangkah pelan sepelan mungkin agar orang itu tidak mengetahui keberadaannya.

Ruangan di dalam begitu gelap hanya disinari cahaya sore dari balik jendela, membuat Yora sulit melihat keberadaan gadis tadi. Bahkan Yora belum mengetahui siapa dia, tapi entah kenapa Yora memikirkan satu orang ketika melihatnya mengendap tadi, yaitu Fani.

Brakk....

Suara sesuatu jatuh mengagetkan Yora yang masih berdiri di ambang pintu, ia menoleh ke asal suara dan melihat siluet orang di sana. Orang itu seakan menoleh kepada dirinya, membuat Yora langsung sembunyi di meja terdekat, semoga saja orang itu tidak melihat bahwa dia mengikuti gadis tersebut.

Tak lama, orang yang diuntitnya berjalan ke arah pintu dengan sesuatu di tangannya. Setelah memperjelas penglihatan, Yora mengetahui bahwa itu adalah kertas ulangan. Batinnya semakin yakin bahwa orang ini adalah Fani.

Yora segera mengeluarkan ponselnya dan memotret kelakuan gadis itu dalam kegelapan, dan berusaha mengambil posisi yang pas karena ia sekarang sedang berada di bawah meja guru.

"Ah sial," umpatnya pelan setelah menyadari hasil fotonya yang tidak jelas. CCTV jelas tak akan menangkap aksinya tadi, di dalam ruang yang gelap ini.

Clittt....

Sibuk mengamati ponselnya Yora sampai lupa bahwa orang itu telah pergi dan menutup pintu ruang guru kembali sehingga semuanya menjadi gelap.

Yora keluar dari persembunyiannya dan mendekat ke arah pintu, dengan insting dan rabaan yang lumayan memadai, gadis itu sampai ke pintu ruangan. Namun...

"Apa? Pintunya dikunci?" ia mencoba memutar knop pintu, namun nihil.

Yora tak habis pikir, bukankah tadi ketika orang itu masuk, pintunya tidak dikunci? Sekarang kenapa pintunya malah terkunci. Yora tak putus asa, ia kembali mencoba membuka pintu tersebut.

Smart or Genius ✓ Место, где живут истории. Откройте их для себя