[13. Kembali penasaran]

2.3K 268 3
                                    


Happy reading:)

📖📖📖

"Lo yakin udah baikan?"

Ziko mengangguk, dia tersenyum dari balik bibir pucatnya. Sambil memapah beberapa buku latihan, ia berjalan beriringan bersama Diyo ke ruangan guru. Ziko mendapat posisi ketua kelas di kelasnya, buk Zul memberinya perintah untuk mengantarkan buku latihan kelas 12.2 IPA ke meja guru di saat jam istirahat.

Diyo membantu membawa sebagian buku latihan kelas 12.2 IPA. Ya, cowok itu belum menemukan teman dekat selama beberapa hari sekolah, Diyo pun lebih memilih pergi ke mana-mana bersama Ziko.

"Assalamualaikum," ucap Ziko ketika masuk ke dalam ruangan yang cukup luas ini.

"Waalaikumsalam," jawab beberapa guru yang berada di dalamnya.

Mereka meletakkan buku-buku tersebut di atas meja buk Zul. Sembari Ziko menghitung kembali jumlahnya, Diyo menelusuri ruangan bercat putih dan biru muda tersebut. Pandangannya berhenti pada dua ruangan di depan meja buk Zul.

"Ko, itu ruang apa?" bisiknya bertanya.

Ziko menoleh ke ruangan yang dimaksud Diyo.

"Oh, yang di sebelah kanan gudang berkas, di sampingnya ruang CCTV. Kenapa?"

"Boleh masuk gak?"

Ziko menautkan kedua alisnya, "Buat apa? Gak ada apa-apa di dalamnya selain komputer di ruang CCTV, sama lemari-lemari besar di gudang berkas."

"Lo pernah masuk?"

"Pernah sih, waktu ngantar sisa-sisa kertas ulangan buat dikumpulin di gudang," jawab Ziko.

"Kalau ruang CCTV?"

"Gak pernah," jawabnya.

"Ooh."

"Kamu pengen masuk?" tanya Ziko.

Diyo menoleh. "Boleh?"

Ziko mengamati beberapa guru yang berada di dalam ruangan ini, ada buk Zanita di meja paling depan bertepatan di depan pintu masuk. Ada buk Mita di pojok ruangan dan buk Rani di samping buk Zanita. Mereka tampak sibuk dengan kegiatan masing-masing.

"Ayo, saya juga belum pernah masuk," ujar Ziko.

Diyo mengangguk dan mengikuti langkah Ziko masuk ke dalam ruangan CCTV. Benar yang dikatakan cowok itu, isinya hanyalah deretan komputer dengan meja-meja tempat meletakkannya serta bangku untuk mengawasi monitor.

Diyo memperhatikan ruangan kecil yang luasnya kira-kira seperempat dari ruangan guru. Diyo pikir ruangan ini luasnya ada kira-kira setengah dari ruang guru, namun kenyataannya ruangan ini sangat sempit.

Tiba-tiba cowok itu ingat sesuatu.

"Udah yuk, jam istirahat mau habis," ujar Ziko.

Diyo mengangguk dan mereka keluar dari ruang CCTV. Keduanya memutuskan pergi ke kantin untuk menghabiskan sisa waktu istirahat.

"Tunggu," ucap Diyo tiba-tiba.

"Kenapa?" tanya Ziko sambil menghentikan langkahnya.

"Ziko, perhatiin dinding ini. Panjang dari ujung bangunan hingga ke ujung kira-kira 17 meter."

Ziko memiringkan kepalanya menatap dinding pada bangunan di depannya. Tujuh belas meter adalah panjang yang cukup dari WC pria hingga ruang guru yang terletak dari ujung ke ujung.

"Ruang guru panjangnya kira-kira 5 meter dengan lebar 5 meter juga. Ruangan Cctv dan gudang berkas kira-kira 2 meter panjangnya."

"Coba perhatikan WC," ujar Diyo sambil menarik Ziko ke ujung bangunan.

Smart or Genius ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang