[8. Foto]

2.6K 280 8
                                    

Happy reading:)

📖📖📖

Ting!!

Bunyi lonceng pada pintu kafe menggema. Yora menoleh, kemudian tersenyum ramah pada seseorang yang baru saja memasuki kafe tempat di mana ia bekerja.

"Selamat sore pak, ada yang bisa saya bantu?" sapa Yora.

"Saya pesan es capucino satu," jawab si bapak.

"Ada yang lain pak?"

"Tidak."

"Baiklah, silakan pak."

Si bapak berjalan menuju salah satu meja yang kosong. Sedangkan Yora mulai membuatkan pesanan pelanggannya sore ini.

Lonceng itu kembali berbunyi. Seorang lelaki memesan pesanannya pada Kira, teman yang Yora dapatkan ketika ia mulai bekerja di kafe ini.

"Ada yang bisa saya bantu?" sapa Kira, sekalian tebar pesona karena ia menganggap pelanggan kali ini cukup tampan. Bukan, sangat tampan.

"Es capucino satu," ujarnya.

"Baiklah, silahkan duduk."

Kira dengan senyumnya yang masih mengembang, segera menghampiri Yora yang sedang menyiapkan pesanan si bapak tadi.

"Yor, kamu sedang buat es capucino kan?"

"Iya, ni mau diantar," ujar Yora memperlihatkan pesanan yang sudah jadi itu.

"Yah, ga bisa nebeng."

"Hahaha, ada yang pesanannya sama ya?"

"Iya nih, tapi kamu membuatnya dengan cepat hm," Kira mulai menyiapkan satu gelas es capucino.

"Yang semangat buatnya, Kira," Yora terkekeh.

Kira hanya mengangguk dan tersenyum membalas Yora. Ia kembali fokus ke pekerjaannya yang sedang membuatkan pesanan pelanggan.

Setelah pesanannya selesai, Kira memapahnya dengan nampan kayu dan mulai menghantar pesanan itu untuk si pelanggan tampan.

Namun, ia mengernyit dikala melihat pelanggannya masih berdiri dan sedang memperhatikan meja yang diduduki oleh bapak-bapak yang sedang Yora layani.

"Um,, permisi," Kira melirik si cowok yang tidak bereaksi itu.

Lelaki itu masih saja memperhatikan pria disana. Dan kini, tatapannya malah mengikuti Yora yang sedang berjalan menjauh dari meja sang bapak ke meja lainnya untuk membersihkan piring dan gelas kosong.

"Emh, maaf, kenapa anda tidak duduk?"

Cowok itu tampak terkejut akan kehadiran Kira dan segera menoleh. Ia melirik gadis itu sebentar dan beranjak ke salah satu meja kosong yang terletak tepat di belakang sang bapak tadi.

"Huh? Dasar cowok aneh," cicit Kira pelan.

Ia mengikuti lelaki tersebut dan meletakkan pesanannya di atas meja.

Smart or Genius ✓ Where stories live. Discover now