[16. Skandal]

2K 240 3
                                    


Happy reading:)

📖📖📖

"Assalamualaikum anak-anak sekalian."

Satu kelas sempat syok mendapati kedatangan buk Zul yang mendadak di depan pintu kelas mereka. Kelas 12.2 IPA langsung duduk di tempat masing-masing dan suasana tiba-tiba menjadi tenang.

Padahal hari ini di jadwal tidak ada mata pelajaran yang diisi oleh guru seni budaya itu, namun kenapa wali kelas mereka mengunjungi mereka di saat setelah upacara begini? Pasti ada yang ingin disampaikan.

"Yora, kamu bisa ikut saya?"

Syok untuk kedua kalinya, seluruh pandang mata beralih ke Yora yang kebingungan. Gadis itu diam saja dengan raut tidak dapat dibaca, setelahnya ia mengangguk dan berjalan ke pintu kelas.

Masih dilanda keheranan, seluruh penjuru kelas melirik buk Zul dan Yora yang sudah pergi meninggalkan kelas. Kedatangan buk Zul bagaikan angin lewat saja, mengangetkan satu kelas dan membawa Yora pergi. Bahkan salamnya belum sempat dijawab satu kelas, guru itu sudah melenggang pergi.

Tak lama kemudian, masuklah guru yang seharusnya mengajar pelajaran pertama di hari senin. Yaitu, buk Yania guru matematika.

Yora dengan keheranannya yang tidak jauh berbeda dari satu kelas hanya diam di belakang buk Zul dan mengikuti langkah guru paruh baya itu. Ternyata ia di bawa ke ruang CCTV, di sana sudah ada beberapa guru lainnya serta beberapa orang.

Mata gadis itu tertuju pada seseorang yang menyender pada salah satu lemari dalam ruang CCTV dengan santai dan juga mengarahkan pandangan kepada Yora. Perasaan gadis itu mulai tidak enak, ada Diyo? Jangan-jangan perihal terlambat tadi pagi.

"Yora, apa ini kamu?"

Buk Zul menunjuk layar monitor, rekaman hitam putih itu memperlihatkan dirinya, Ayu, dan Diyo yang sedang beradu argumen. Yora terpaksa mengangguk, dia tidak bisa mengelak karena kamera CCTV tepat menyorot wajahnya.

Aku pasti dihukum, batin gadis itu.

"Ini Ayu?" tanya buk Zul lagi.

Lagi-lagi Yora mengangguk. Perasaannya campur aduk kini, ada dua orang guru lainnya yang sedang berada di sana selain buk Zul. Yang Yora tau, satu di antaranya adalah wali kelas 12.1 IPA dan satu lagi adalah pak Zoni, guru tata tertib atau bisa dikatakan guru BK di sekolah ini.

Kenapa harus membawa CCTV? Jika ditanya maka Yora akan mengaku bahwa ia terlambat dan mencoba masuk melewati gerbang belakang sekolah tadi.

"Dan ini, kamu Diyo?" Kini guru perempuan muda yang berdiri di samping pak Zoni yang bertanya.

Cowok itu mengangguk santai. Guru-guru itu kembali memperhatikan layar monitor. CCTV tidak mungkin dapat mencapai rekaman pada gerbang belakang sekolah, namun Yora tetap merasakan was-was yang berlebihan. Berbanding terbalik dengan ekspresi Diyo yang terlalu santai di saat seperti ini.

Pak Sarja selaku petugas keamanan sekolah memutar mundur rekaman, dan memberhentikan rekaman di kala mereka berdebat.

"Kamu kenal orang ini?"

Yora mengerjap, dia mendekati dirinya ke layar monitor. Ternyata di saat mereka bertiga beradu argumen, ada seseorang yang berjalan mengendap dan masuk ke kelas yang mereka belakangi. Rekaman CCTV tidak dapat menjelaskan siapa orang itu, posisinya membelakangi kamera. Dari pakaiannya jelas orang itu adalah perempuan yang mengenakan rok dan stelan baju seragam.

Smart or Genius ✓ Onde histórias criam vida. Descubra agora