11. Sick

1.5K 109 1
                                    

Kini Yoonra sudah berada didalam ruangan kantornya, berkutat dengan laptop. Tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintunya. "Masuk."

Masuklah gadis blesteran yang sangat fasih berbahasa Korea itu dengan seorang pria yang mengekor dibelakangnya, "nona ada yang ingin bertemu denganmu."

"Siap-" Yoonra menghentikan ucapannya kala melihat Ji Oh, mantan kekasihnya.

"Untuk apa kau kesini?!" tanya Yoonra dengan tajam.

"Ah- sepertinya kau belum bisa memaafkan aku.."

"Ck! Catline panggilkan satpam, usir dia!"

"Baik nona, tuan anda silahkan keluar."

"Tidak! Yoonra dengarkan aku dulu."

"Catline 10 menit lagi kita ada meeting kan? Saya ke ruangan duluan, kau menyusul nde. Ah ya jika dia datang kesini lagi, larang saja. Kasih tau satpam yang berjaga juga." setelah itu Yoonra pergi meninggalkan Catline dan Ji Oh.

***

Setelah selesai meeting Yoonra kembali keruangannya, pekerjaan sekarang sudah mulai sedikit.

Akhir-akhir ini juga ia sudah mulai melupakan Taehyung, ah- maksudnya melupakan semua setiap moment dia bersama Taehyung. Ia hanya ingin kembali kesemula, menjadi sebuah fans biasa yang menyukai dan menyayangi idolanya secara wajar. Tapi kadang ia juga tak bisa berbohong dengan perasaannya, jika dia sangat merindukan Taehyung. Pria yang sebulan ini menghantui pikirannya.

"Astaga, aku belum melihat mv terbaru Bangtan." gumamnya pelan, lalu membuka aplikasi youtube dilaptopnya.

Ia bingung harus menonton yang mana dulu, karena disitu ada ON kinetic dan ON biasa. "Yang mana dulu? Eum.. Kurasa yang biasanya saja deh." gumamnya lagi.

Ia memperhatikan baik-baik laptopnya itu, sangat fokus dan tak bisa diganggu. "Wah.." kagumnya.

"Taehyung oppa? Tampan sekali.." pandangannya teralihkan pada leher Taehyung, tiba-tiba ia teringat pada beberapa minggu kemarin.

Ia tersenyum kecil, "jadi ini yang kau maksud?"

"Gadis kecil itu.. Sangat beruntung." ujarnya saat melihat Taehyung yang sedang menggenggam tangan gadis kecil.

Ia melipatkan kedua tangannya diatas meja, lalu menaro kepalanya diatas tangannya itu. Jika diingat-ingat sudah sangat lama sekali ia tak berkominikasi dengan Bangtan, terakhir saat hari itu.

Sudah hampir dua bulan Yoonra berada diIlsan, kondisi ayahnya juga semakin memburuk. Ia tak tau harus apa lagi sekarang, ia juga tak boleh egois. Ia sudah berkali-kali bertanya pada ayah dan ibunya, sebenarnya ayahnya itu mengidap penyakit apa sampai tak kunjung sembuh juga. Tapi, kedua orang tuanya itu hanya menjawab 'penyakit yang sudah umumnya pada orang tua.'

***

Yoonra berjalan menuju ruangan ayahnya dengan buah-buahan yang berada ditangannya, ia melihat Ji Oh yang sedang duduk dikursi depan ruangannya.

"Kenapa dia bisa tau jika appa dirawat disini?" batinnya.

"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Yoonra tenang tapi tajam dan dingin.

Married with Bias ✓जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें