32. Pengintai

903 62 1
                                    

Sudah hampir satu minggu Yoonra hidup dan tinggal bersama ketujuh pria tampan itu. Peneror itu, bukan hanya mengiriminya pesan tapi juga mengintainya. Bahkan gadis itu sudah tidak betah divilla itu.

Kini Yoonra sedang bersantai dihalaman villa, dengan bermain ponselnya. Ekor matanya tidak sengaja melihat seorang yang berpakaian serba hitam. "Shit!" umpatnya. Yoonra mematikan ponselnya, berjalan secara pelan dan hati-hati kearah orang itu, yang ia yakin adalah seorang laki-laki.

Orang itu tersenyum smirk, sedangkan Yoonra menatapnya tajam. Orang itu memang memancing Yoonra agar mendekatinya, hanya beberapa langkah lagi sebuah panggilan mampu membuat dirinya berhenti. "Sayang," panggil Taehyung.

"Eoh?" Yoonra menengok kearah Taehyung sekilas lalu saat ia berbalik, orang berpakaian serba hitam itu sudah tidak ada. Kemana dia?! Kenapa cepat sekali menghilangnya?!

"Ada apa? Kau mencari apa?" tanya Taehyung.

"Eum... Tadi kau melihat seseorang tidak? Disini."

Taehyung hanya menggeleng, "tidak ada siapa-siapa disini. Hanya dirimu dan juga Bangtan."

"Tapi tadi aku melihat orang disini, orang itu berpakaian serba hitam! Aku tak bohong, oppa."

"Nde, kalau begitu ayo lihat cctv." Taehyung merangkul bahu Yoonra masuk kedalam villa.

Mereka masuk kesebuah ruangan tempat cctv, Taehyung duduk dikursi itu mengotak-atik mesin monitor didepannya. Setelah dapat rekaman beberapa menit yang lalu, mereka diam serius memperhatikan vidio didepannya itu. Tidak ada apa-apa. Yoonra sendiri sampai terkejut, dia itu manusia atau bukan si?! Ko sampai tidak ada dicctv?!

"Lihat, tidak ada." Taehyung menatap kekasihnya itu.

"Tapi aku tak bohong, oppa."

"Kau hanya berhalusinasi, Yoonra. Lagian disetiap sudut dan tempat itu terdapat sebuah kamera." yah memang benar disetiap ruangan atau tempat pasti saja selalu ada kamera.

"Tapi–"

"Sssttt, berhenti berhalusinasi." setelah itu Taehyung berjalan keluar ruangan. Yoonra menatap punggung Taehyung yang sudah mulai menghilang. Mendudukan dirinya dikursi tadi, kembali mengotak-atik mesin didepannya itu. Tapi benar! Tidak ada apa-apapun. "Sialan! Dia memakai magic apa sih?!" gerutunya kesal.

***

Kini dirinya dan Taehyung sedang berada ditengah-tengah danau, bukan untuk memancing atau apapun. Hanya ingin berdua tanpa diganggu oleh member lain.

"Jika seperti inikan tenang." ujar Taehyung memeluk Yoonra dari belakang. Yoonra mendengus pelan, "divilla kan bisa. Ngapain harus ditengah-tengah danau si? Nanti kalau jatuh bagaimana?" tanya Yoonra.

"Kan jatuh kebawah." jawab Taehyung sambil terkekeh kecil, "jika divilla kita akan diganggu oleh Jimin dan Jungkook. Menyebalkan sekali!"

Yoonra terdiam, "kau tak percaya padaku tentang hal tadi?" tanya Yoonra menatap Taehyung dari samping. Tapi, Taehyung hanya diam tak menjawab.

"Saat pernikahan nanti, kau ingin dimana? Digedung saat kita tunangan atau ditempat terbuka?" tanya Taehyung mengganti topik pembicaraan.

"Terserah kau, lagian masih lama." jawab Yoonra.

"Jika besok bagaimana?"

"Jangan bercanda!"

Taehyung terkekeh kecil, mendayung perahunya agar ketepi. "Saat sampai diSeoul, kita rekaman nde."

"Rekaman? Ah– lagu yang kemarin kita buat?"

"Eoh."

Mereka memang baru saja selesai menulis sebuah lagu, karena alat-alat disini kurang jadi Taehyung memutuskan untuk di Seoul saja. Saat sampai ditepi, mereka melihat Jimin dan Jungkook yang sedang bermain bulu tangkis. Dengan antusias Yoonra turun dari perahu berlari kecil menghampiri mereka, "Jim gantian." ujar Yoonra, dia memang sangat menyukai bulu tangkis.

Married with Bias ✓Место, где живут истории. Откройте их для себя