11| Move on

284 19 0
                                    

Hari ini bersama kamu... Bersama kalian membawa ingatan ku tentang hari kemarin bersama dia bersama mereka...
Ada banyak hal yang tak mungkin terulang tapi akan terkenang..

Aku tetap merindu tak perduli berapa waktu terlewati...
Melupakan hari kemarin akan menghilangkan sebagian ingatan ku...
Tapi semua tentang kemarin adalah kenangan rindu dimasa kini...

Bertemu bukan pengobat rindu...
Hanya saja dengan bertemu bisa membuat ku........(.........isi yuuuk😂😂)

Kalau kalian apa, jangan baper inget mantan ya,,, ini cerita tentang si dia... Bukan mantan

💕💕💕

Dari balik kaca riben masjid aku masih bisa melihat Agung tertawa heboh bersama teman-teman nya diteras masjid ntah lah apa yang sedang mereka bahas.

Melat nya selalu membawa ingatan ku pada mereka yang jauh disana, setahun aku belum juga bisa move on - bahkan terkadang aku masih sering terkejut karena ketahuan melamun, saat aku sedang memikirkan teman-teman ku di lampung, entah lah kapan aku bisa kembali kesana walau hanya sekedar menyapa.

Rindu?? ... Iya selalu rindu. Kalau aku di beri pilihan aku ingin tetap disana bersama nenek dan kehidupan disana.

Namun takdir tak bisa ku lawan, atau aku - lebih tepat, aku menyerah untuk melawan ayah.

Bukan!!, Bukan! ... Aku ralat, aku tak punya pilihan lain selain mengikuti keinginan ayah ada disini.

Bahkan aku masih sering merasa dejavu dengan keadaan sekolah, seolah aku merasa bersama dengan Intan, Hasan dan yang lain, bahkan aku kadang mencari-cari mereka saat sedang ada di mushola sekolah.

Entah lah aku selalu rindu Intan yang kemana-mana selalu sama-sama ke toilet, perpus, kantin, mushola, bahkan yang paling aku rindu adalah suara murojaah nya yg merdu selalu terngiang ingat saat menyimak hapalan nya atau sekedar menemani nya hapalan atau saling simak hapalan.

Aku rindu Hasan laki-laki jail yang paling tau cara bercanda yang baik dengan sopan yang masih terkontrol dengan ke sholehannya. Berbeda sekali dengan keadaan kota yang sangat mudah berkata kasar, membuat ku terkadang berdelik ngeri.

Aku rindu suasana kelas ada sari yang hobby ganggu godain Hasan, ada ketua kelas nama nya dian pratama panggilan dian nama nya kaek perempuan tapi orang nya laki banget, tegas berwibawa penenang sekaligus kadang jadi perusuh kelas. Siska yang hobby nya bagi-bagi makanan. Angga, Hari, Anda pelengkap Hasan yang suka teriak-triak gak jelas dikelas. Dan semua tentang kelas dan sekolah.

Juga suasana kampung saat kumpul bersama kak Putri, kak Rahman, Hasan, Husen, Intan, Hari, Anda, dan si imut Cika. Rindu kumpul dimushola sholat Berjamaah, rapat kegiatan keislaman kampung dan mengajar anak-anak kampung yang semangat belajar.

"Sha..!" Suara Samar ku dengar
"Sha...! "sekali lagi panggilan Samar menyebut nama ku namun kali ini dengan sedikit tepukan di pundak kiri ku, membuat ku menoleh menatap seseorang itu

"Lagi bengong apa sih?" tanyanya sembari duduk disamping menatap ku.

"Amba kok gak ngucap salam tiba-tiba masuk ada disini sih mba?" alih ku dengan bertanya kembali tak menjawab, dengan gerakan tangan yang mulai sibuk melipat mukena yang baru saja ku gunakan untuk sholat zuhur.

Ku lihat mba Anggun menghela nafas berat sebelum menjawab.

"Hmm- mba udah salam dua kali tapi gak di sawut," gerutu mba Anggun.

Where Is My Calon Imam? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang