Part 1

34.1K 4.8K 871
                                    

TAEYONG melangkahkan kakinya di sepanjang koridor sekolah; kepalanya terangkat, menatap lurus siswa-siswi yang sedang sibuk dengan urusan masing-masing. Iris hitam Taeyong terlihat tidak bersahabat, ia mengabaikan beberapa orang yang membicarakannya di sudut koridor. Masa bodoh dengan mereka semua, Taeyong sama sekali tidak ingin ambil pusing dan tidak perduli.

"My baby Taeyongie!"

"Lepaskan tanganmu dari bahuku atau aku akan mematahkan kepalamu." gumam Taeyong galak; ia menghempaskan tangan Johnny dengan kuat sebelum kembali berjalan.

Lelaki tinggi berstatus Alpha bernama Johnny Seo itu tertawa keras sebelum berjalan di samping Taeyong; mengamati beberapa orang yang menatap mereka dengan tatapan takut. Yah, memangnya siapa yang berani melawan Johnny? Alpha terkuat di sekolah sekaligus anak dari permilik sekolah. Tidak ada yang berani melawannya.

Sebenarnya Johnny tidak memiliki ketertarikan terhadap Taeyong. Hanya saja mereka sudah bersahabat sejak kecil, itu sebabnya tidak ada Alpha lain yang berani menganggu Taeyong, apalagi melecehkan lelaki cantik berstatus Omega itu. Selama ini Johnny selalu menjaga Taeyong; ia akan membunuh siapapun yang berani melecehkan Taeyong.

"Hey, galak sekali. Ada yang membuat mood mu jelek lagi huh?" tanya Johnny penasaran. Karena biasanya Taeyong tidak seperti sekarang.

"Menurutmu? Semua Omega di sekitarku menjijikan! Mendamba sentuhan dari para Alpha ketika sedang heat dan membuat demo 'Let's Save Omega' that's ridiculous John!" rutuk Taeyong penuh kekesalan; ia masuk ke dalam kelas di ikuti oleh Johnny. Keduanya memilih untuk duduk di kursi belakang.

Guru belum datang, masih ada waktu sepuluh menit sebelum pelajaran di mulai. Johnny dan Taeyong duduk di kelas dua belas. Mereka berada di kelas yang sama, dan menjadi teman sebangku. Tidak ada yang bisa memisahkan keduanya kecuali; Ten. Pemilik nama lengkap Chittapon Leechaiyapornkul itu adalah kekasih Johnny. Tapi untungnya Omega mungil itu bersekolah di sekolahan lain.

Johnny tertawa dan menyenderkan punggung pada kursi. "Memang seperti itu kan? Omega memang lemah Lee. Jadi berhentilah bersikap jika kau kuat seperti Alpha."

"Aku benci menjadi Omega!" bentak Taeyong kesal; ia menatap tajam beberapa siswa/i yang menoleh ketika ia berteriak sehingga mereka kembali pada urusannya masing-masing.

"Kau tidak bisa merubah takdir. Tidak buruk menjadi Omega," karena Johnny tahu bahwa Alpha tidak bisa hidup tanpa Omega. Walaupun terkadang beberapa Alpha menghabiskan waktu bersama Beta; namun rasanya tidak senikmat Omega. "Kau bisa memiliki pasangan hidup; terikat dan hamil."

Taeyong memasang wajah ngeri dan menatap horror ke arah Johnny. "That's disgusting! Aku tidak berniat untuk hamil, apalagi terikat!"

Johnny mencibir. "Kau tahu? Tidak semua Alpha memiliki sifat bajingan seperti Ayahmu."

"Jangan membahasnya."

Yah, Johnny tahu bahwa Taeyong memiliki masalah terhadap Ayahnya. Lelaki cantik itu membenci sang Ayah melebihi apapun. Sejak kecil Taeyong selalu menerima perlakuan yang buruk. Di siksa, bersama Ibunyaㅡseorang Omega hingga Ibu Taeyong meninggal dunia. Lalu Ayahnya kabur begitu saja; meninggalkan Taeyong kecil seorang diri. Untung saja Paman Taeyong yang notabenenya adalah Ayah Johnny mengangkat Taeyong sebagai anak; bahkan keluarga Johnny menyayangi Taeyong dengan sepenuh hati.

Sampai saat ini Taeyong mendapatkan uang serta fasilitas berupa apartemen dan satu unit mobil mewah dari Ayah Johnny. Oleh karena itu ia besyukur dan Taeyong sangat menyayangi keluarga Johnny. Seumur hidup, ia tidak akan memaafkan kelakuan Ayahnya. Semua ingatan itu masih membekas di dalam kepala, menjadi ingatan terburuk.

Highway To Heaven《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang