Part 16

24K 4.1K 874
                                    

JAEHYUN membuka pintu apartemennya dan menggeram pelan saat melihat siapa yang menekan bel apartemen beberapa detik lalu. Ia menyesal membukakan pintu. Lagi pula untuk apa lelaki itu datang ke apartemennya? Mereka sama sekali tidak memiliki urusan.

"Apa?"

"Paman Yunho menyuruhku datang kemari."

"Untuk apa?" tanya Jaehyun seraya menahan pintu; tidak membiarkan lelaki berkulit tan itu untuk masuk ke dalam apartemennya.

"Mengunjungimu. Come on brother, let me in."

"Tidak."

"Ada sesuatu yang harus aku bicarakan." ujar si lelaki berkulit tan seraya melemparkan tatapan memelas pada Jaehyun.

Menghela nafas jengah, Jaehyun akhirnya membuka lebar pintu apartemen dan membiarkan lelaki berkulit tan itu masuk ke dalam. Ia tidak tahu apa yang akan di bicarakan. Namun Jaehyun harap itu hal penting, karena jika tidak, ia benar-benar akan menghabisi sepupunya itu.

Lelaki berkulit tan itu; Kim Mingyu. Masuk ke dalam apartemen Jaehyun dan duduk di sofa yang terletak di ruang tengah. Begitu juga dengan Jaehyun. Keduanya melemparkan tatapan datar satu sama lain. Ada plester luka kecil berwarna putih yang terpasang di hidung Mingyu. Jaehyun membuat tulang hidungnya retak tadi siang.

Ya, mereka berdua adalah sepupu. Mingyu anak dari Adik tiri Yunho; Kim Changmin. Tapi meskipun begitu Jaehyun tidak pernah menganggap jika Mingyu dekat dengannya karena mereka hanya berbicara ketika ada sesuatu yang penting. Sepupu yang merangkap sebagai orang asing.

"Paman Yunho menyuruhku untuk memata-mataimu karena ia penasaran kenapa kau belum membawa Omegamu ke mansion. Jadi, lelaki yang tadi siang itu. Omegamu?" Mingyu membuka pembicaraan. Ia tidak tahu bahwa lelaki cantik yang ia temui tadi siang adalah pasangan Jaehyun karena tidak ada aroma tubuh Jaehyun di sekitar Taeyong.

Mingyu yakin kedua lelaki itu belum melakukan seks karena aroma alami Taeyong masih tercium sangat jelas. Belum tercampur oleh aroma yang lain.

"Ya." Jaehyun menyenderkan punggung pada sofa dan menghela nafas. Ayahnya memang selalu melakukan hal tidak penting seperti memata-matainya! Itu menyebalkan.

Ayolah, Jaehyun sudah besar dan bisa menjalani hidupnya sendiri. Ia tidak membutuhkan perhatian Yunho yang terlalu berlebihan seperti itu. Ini bukan yang pertama. Yunho juga menyewa beberapa orang untuk memata-matainya ketika ia berada di luar negeri. Jaehyun tidak tahu atas dasar apa Yunho melakukan hal itu. Jika hanya untuk mengawasi Jaehyun, tidak mungkin kan?

"Kenapa kau tidak membawanya ke mansion?"

"Nanti."

Mingyu memutarkan bola mata bosan. Ia selalu malas jika sudah berbicara dengan Jaehyun karena lelaki itu selalu menjawab semua pertanyaannya dengan singkat. Sama sekali tidak asik! Padahal Mingyu selalu berharap bila ia bisa dekat dengan Jaehyun. Lelaki bermarga Jung itu satu-satunya sepupu yang ia milikki.

"Maaf soal tadi siang, aku tidak tahu jika lelaki itu Omegamu. Aku hanya bercanda. Kau tahu kan? Wonwoo akan membunuhku jika aku selingkuh." ujar Mingyu seraya mencebikkan bibir.

Tadi siang itu ia memang hanya ingin menggoda Taeyong. Tidak berniat untuk merebut atau sampai menyentuhnya lebih jauh. Tapi sungguh, Taeyong sangat cantik dan aroma tubuhnya begitu memabukkan! Oleh karena itu Mingyu tidak bisa melepaskan pandangan dari Taeyong. Lelaki cantik itu seperti medan magnet; bisa menarik siapapun untuk mendekat karena aroma tubuhnya.

"Ya," Jaehyun menegapkan tubuh. "Kenapa kau memberitahu soal Ayah yang menjadikanmu mata-mata?"

Mendengar itu Mingyu melongo. "Oh! Itu kalimat terpanjang yang pernah kudengar!" serunya senang, tapi sedetik kemudian Mingyu berdehem karena Jaehyun melemparkan tatapan tajam padanya, "hanya ingin. Aku rasa kau tidak nyaman jika aku memata-mataimu."

Highway To Heaven《Jaeyong》✔Where stories live. Discover now