Part 15

25.1K 4.2K 853
                                    

HARI ini tim basket yang di pimpin oleh Johnny akan bertanding bersama tim basket dari Guardian High School. Pertandingan di adakan di sekolah Johnny tentu saja. Bahkan Ten tidak masuk ke sekolah karena ingin melihat pertandingan tersebut. Johnny sudah melakukan latihan serius selama satu minggu. Tapi ia tidak yakin apakah ia bisa membawa kemenangan dan mengharumkan nama sekolah atau tidak karena Guardian High School memiliki tim basket elite.

Taeyong duduk di samping Ten; memperhatikan Johnny yang sedang mengobrol bersama coach di dalam lapangan. Ia tidak tahu dimana Jaehyun berada karena lelaki tampan itu menghilang sejak sepuluh menit yang lalu. Sungguh aneh. Ketika Guardian High School datang, Jaehyun menghilang.

Sejauh ini, hubungan mereka membaik. Meskipun Taeyong masih sering mengeluarkan kata kasar dan bersikap anarkis. Untung saja Jaehyun menanggapinya dengan sabar. Beban di hati Taeyong seolah terangkat semenjak ia menerima takdir yang mengikatnya bersama Jaehyun. Walaupun hubungan mereka belum masuk ke dalam tahap yang begitu intim. Taeyong senang karena Jaehyun tidak mendesaknya untuk melakukan sesuatu seperti itu. Jaehyun terlalu lembut, dan sangat manis.

"Taeyong," panggil Ten seraya menatap sinis ke salah satu pemain dari Guardian High School.

"Apa?"

"Lelaki itu memperhatikan kita sejak tadi. Menganggu."

Taeyong menoleh pada Ten sebelum mengikuti arah pandang lelaki tinggi yang memang menatap ke arah mereka berdua dengan tatapan yang sulit di artikan. Kening Taeyong berkerut dalam saat lelaki itu memasang seringai pada wajah. Sementara Ten sudah mendengus jijik.

Tunggu, wajah lelaki itu tidak asing. Taeyong seolah pernah melihatnya, namun ia lupa dimana. Kalau tidak salah Johnny pernah datang ke perayaan ulang tahun Kwon Hyunbin; seorang siswa dari Guardian High School dan mengajak Taeyong. Sekitar enam bulan yang lalu. Lelaki tinggi itu berada di sana.

"Kim Mingyu," gumam Ten pelan.

"Apa?"

"Namanya."

"Ah." Taeyong hanya mengangguk. Ia tidak mengetahui nama lelaki tinggi berkulit tan itu karena ia tidak pernah tertarik pada Alpha. Kecuali Jaehyun tentu saja.

Tapi apa yang Ten katakan ada benarnya. Tatapan lelaki bernama Mingyu itu menganggu. Taeyong ingin menusukkan jarinya ke dalam kedua bola mata Mingyu hingga lelaki itu berhenti memberi tatapan misterius.

Suara peluit yang berbunyi menandakan bahwa turnamen sudah di mulai. Johnny mulai bergerak; menghadang beberapa pemain dari Guardian High School. Lelaki tinggi itu terlihat lihai. Beberapa orang dari tim Johnny berpencar; mereka semua berusaha untuk meraih kemenangan.

"Bagaimana kau dan Alpha mengerikan itu?" tanya Ten penasaran. Terakhir kali ia melihat Jaehyun adalah beberapa menit yang lalu dan sungguh, aura lelaki tampan itu tidak main-main!

"Alpha mengerikan?"

"Jaehyun. Oh sungguh, aku tidak bisa melihat tatapan matanya. Dia menakutkan!"

Taeyong memutarkan bola mata bosan. "Kau berlebihan." menurutnya Jaehyun tidak menakutkan.

Ketika Jaehyun memasang raut wajah datar atau mengeluarkan nada suara dingin pun, itu tidak menakutkan. Yah, kecuali saat Jaehyun mengeluarkan Alpha Tone, itu sedikit menyebalkan karena Taeyong tidak bisa melawan sama sekali. Namun untungnya belakangan ini Jaehyun tidak menggunakan Alpha Tone. Mungkin karena Taeyong sudah mulai menurut?

Ten mengerucutkan bibir. "Kau belum melihatnya marah ya?"

"Memang kau pernah?"

Otomatis Ten mengangguk dengan semangat. "Ketika dia datang ke apartemenmu dan hampir membunuh Rowoonㅡ"

Highway To Heaven《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang