Part 30

20.5K 3.6K 1.2K
                                    

YANG Taeyong ketahui tentang Ayahnya adalah lelaki itu melarikan diri setelah menyiksa dan membunuh Ibunya; sama sekali tidak bertanggung jawab. Meninggalkan Taeyong yang menangis tanpa henti seraya menepuk pelan pipi Ibunya yang sudah sedikit pucat. Kenangan itu berputar di dalam kepala; membangkitkan mimpi buruk yang bisa membuat Taeyong ketakutan.

Ada rasa benci dan takut di dalam hati Taeyong ketika ia melihat sosok yang sudah membunuh Ibunya. Tapi untuk sementara, Taeyong cukup terkejut karena Ayahnya berubah menjadi sosok beast, walaupun tidak sepenuhnya berubah. Ia tidak tahu bahwa Ayahnya adalah Alpha superior seperti Jaehyun. Taeyong kira ia lahir di dalam keluarga biasa, namun ternyata tidak.

Jaejoong adalah Queen Omega dan Taeyong menyimpulkan jika Ibunya juga memiliki darah serta gelar itu jika masih hidup. Artinya, Taeyong juga spesial karena memiliki Ayah yang ternyata adalah Alpha Superior serta Ibu yang menyandang gelar Queen Omega?

Semua ini sangat membingungkan hingga Taeyong merasa bahwa kepalanya berputar hebat. Ia tidak tahu bila ia memiliki kembaran, dan ia tidak tahu jika Ayahnya masih hidup serta berubah menjadi beast. Kenyataan ini mulai terkuak, berhasil membuat Taeyong kebingungan.

Suara bedebum keras membuat Taeyong tersentak. Kedua bola matanya melebar saat melihat Mingyu menghantam batang pohon besar dan terjatuh ke bawah dengan tubuh lemas. Darah mengalir dari sudut bibir serta hidung lelaki tinggi itu. Taeyong mencoba untuk berdiri; meyakinkan diri sendiri dan menghilangkan rasa takut yang ada di dalam hati.

Taeyong tidak bisa selamanya menjadi pengecut. Ia harus membalas semua rasa sakit yang di alami oleh Ibunya. Menghirup nafas dalam; Taeyong berjalan mendekati sang Ayah yang kini membelakanginya dan mencoba untuk meraih Mingyu. Ia mengepalkan tangan dengan kuat sebelum memberikan pukulan keras di pipi sosok mengerikan itu.

Ayah Taeyong menoleh; sedikit limbung ketika menerima serangan secara tiba-tiba. Ia menatap lurus ke arah Taeyong yang kini meringis seraya menggenggam tangan kanannya. Memang tidak sekeras Jaehyun, tapi itu cukup sakit. Rasanya Taeyong tidak bisa memukul menggunakan tangan kanan lagi, karena jika di paksakan, tulang tangannya pasti retak.

"Anak kurang ajar. Kau memang mewarisi sikap lemah Chaejung" ujar Ayah Taeyong dengan seringai lebar pada wajah; ia mencengkram erat leher Taeyong dan mengangkat lelaki cantik itu ke udara, "saudaramu harus hidup dan kau akan mati, seperti Ibumu yang menyedihkan."

Rasa sesak mendera tenggorokan serta dada, cengkraman di lehernya sangat kuat dan menekan kerongkongan; tempat dimana ia mengeluarkan udara untuk bernafas. Taeyong berusaha melepaskan diri; memberontak hingga kedua kakinya menendang udara secara brutal.

Tubuh Taeyong terjatuh di atas tanah ketika Ayah Taeyong mendapatkan tendangan keras di perut. Mingyu terengah; ia membantu Taeyong untuk berdiri dan menyeka darah yang terus mengalir dari hidung. Mingyu tidak bisa menangani beast seperti ini seorang diri; meskipun perubahannya hanya setengah tubuh, tapi tetap saja Ayah Taeyong di sebut sebagai beast karena kekuatannya di atas rata-rata.

"Kau menjijikan. Jangan menyebut nama Ibuku dengan mulut kotormu." Taeyong mengepalkan kedua tangan; melemparkan tatapan nyalang pada sosok di hadapannya. Ia merasa sangat marah.

Mingyu menepuk pelan bahu Taeyong. "Teman satu organisasiku menjaga di sekitar sini. Aku akan berteriak untuk memanggilnya, namun hal itu pasti membuat para beast yang lain datang. Jadi kau harus bersembunyi okay?"

"Itu berbahaya!"

"Temanku bisa mengatasinya. Kami akan bertahan sampai Jaehyun datang. Dia pasti mencium aroma tubuhmu karena kau sudah keluar dari ruangan di bawah tanah itu."

Highway To Heaven《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang