3. lukisan 1🍁

219 23 0
                                    

Dimana waktu juga menyadar kan kita bahwa perjalanan pun pasti akan ada waktu istirahat nya.

__Nissyarahim__

"gue antar balik ya"

Jingga berpura pura Tidak melihat dan berpura pura juga mencari asal suara yang bersamaan dengan deruman motor yang terdengar olehnya. Ia melihat ke kanan kiri depan dan belakang.

kata-kata Nafhesa padanya siang tadi membuatnya langsung terdiam dan terpikirkan. "Tingkah lo berlebihan Ngga, jadi kesannya lo caper." itu yg dikatakan Nafhesa. mungkin memang menyakitkan tapi nyata.

"kenapa sih ni orang" kernyit Jingga menggumam. Membuat kekehan kecil dari pria yang mengajaknya pulang.

Jingga tau kalau kara ada disamping nya bersama motor ninjanya yang berwarna hitam pekat mengkilat. Pria itu sudah turun dari mator, memilih menggerek motor untuk menyamai Jingga.

Kara menyamai langkah jingga yang biasa, tidak cepat namun juga tidak terlalu lambat

"gak usah ngelucu gue antar lo pulang sekarang, ayo cepetan naik! "

" idihhh, situ siapa? ngajakin anak gadis orang, SKSD banget sih "

"lo mau naik atau gue ikutin terus kemana pun lo pergi nih" ancam kara sedikit merayu.

"aku. enggak. takut." jingga menekan kan setiap katanya dan pergi berjalan duluan meninggalkan kara di belakang bersama motornya.

Kara hanya tersenyum kecil menanggapi sembari mengikuti jingga dari belakang dan jingga semakin mempercepat jalannya.

Kara kembali menyamai langkah jingga "gue cuman mau minta maaf kok, ayolah gue antarin"

Jingga mendorong motor kara membuat motor itu tumbang ke samping. Kaki dan betis kara terhimpit oleh motor nya sendiri. Kaca spion motor nya pecah dan berserakan di sana.


Orang orang di sana berlari membantu kara, awalnya jingga enggan untuk membantu kara namun karna melihat ekspresi kara yang meringis kesakitan timbul prasaan bersalah nya.

"cewe gilaa" ujar kara ketika jingga membantu nya berdiri.

"seharusnya kamu tuh berterima kasih karena aku sudah mau bantuin"

"Terima kasih apaan. Lo yang bikin gue jatuh terus motor gue rusak, tadi gitar sekarang motor"

" habisnya lo dari tadi ganggu pikiran gue terus "

" astagaaa cewe .... jadi lo bikin gue sampe begini cuma karna masalah pikiran lo yang tidak penting itu"

Jingga memberengut kesal menggandeng lengan kara membantu nya berjalan menuju pondok tempat rumah makan padang salahh satu milik warga.

" ini nak di minum dulu air nya " tawar ibu pemilik rumah makan.

" iya bu terima kasih " jawab kara tersenyum ramah.

" lo harus tanggung jawab " tuntut kara.

" Gak mau!!!"

"aku gak salah!!! "

" gue lapor polisi lo dalam pasal mencelakakan gue dengan di sengaja atau di rencanakan "

" idihh apaan, gak bisa gitu dong!! "

Bagaskara (Tamat)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant