14. kesal

87 9 0
                                    

Aku masih mencintaimu tapi
entah kenapa aku juga merasakan
Perasaan yang sama pada orang lain

__Nissyarahim__

" kak senan kapan balik ke Jerman lagi?" Tanya jingga melahap cepat sandwich buatan sang ibunda.

" Maksud Lo apa nanyak nanyak gitu?Lo pengen gue cepet cepet balik?" Balas senan menatap tajam kearah adiknya yang terlihat santai melahap sandwich sandwich.

" Pengen nya gitu " batin jingga tersenyum bodoh.

" Yaelah cuma nanyak aja pon " tanggap jingga.

Senan menggeleng gelengkan kepala nya melihat prihatin atas tingkah adik nya yang masih terlihat kekanak Kanakan.

" Yaahh kok sandwich nya habis? " Rahma datang tergesa gesa masih terlihat grasak grusuk dan kerepotan. Dia menjatuhkan tas nya ke kursi dan menatap melongo piring berisi sandwich yang sudah kosong.

" Siapa suruh lambat " koment jingga masih asik memain kan gelas bekas susu coklat miliknya yang sudah di teguk habis.

" Jinggaaa " rengek Rahma geram dan gemas.

" Apa "

" iihh rakus amat sih Lo " kesal nya.

" Gue tuh bukan rakus cuma hanya memanfaatkan kesempatan yang ada " ngeles nya menjawab enteng.

" Lo kenapa sih? Lo masih marah sama gue? " Kesal Rahma lagi lelah.

" Siapa yang marah?gak tuh biasa aja "

Rahma menarik kursi dan duduk di sana.bibir nya mengerucut melihat meja makan yang terlihat prihatin.

" Biar Tante bikinin lagi aja ya sandwich nya " tawar Mira tersenyum ramah sembari berdiri.

" Biar senan aja mah yang bikinin " tawar senan tidak tega.

Senan berdiri mengambil piring yang di pegang Mira dan membawa nya ke dapur untuk di isi kembali dengan sandwich.

" Maaciihh kak senaaaann " ujar Rahma sedikit centil.

" Centil iuh " koment jingga lalu pergi meninggalkan meja makan hendak pergi kesekolah sekarang.

" Yaah ngga jangan tinggalin gue donkk. ikuttttt " Rahma mengambil sandwich nya dan memakannya sambil berlari mengejar jingga.

©©©

" Iih gue gak suka Lo ikutin terus Ama " kesal jingga karna Rahma terus saja berada di dekat nya ikut kemana pun gadis itu pergi.

" Maafin guee duluu " rengek Rahma bergelayutan di tangan jingga.

" iihh gue risih tauu ma " jingga melepas gelayutan tangan Rahma.

" Maafin dulu gue, baru gue gak ikutin " pinta Rahma.

" Oke oke gue maafin tapi plis, balik sana ke kelas Lo " perintah jingga pasrah.

" Yee makasihh zeyengg. Eh btw Lo mau kemana emang nya? "

Jingga membuang nafas berat. lelah menghadapi Rahma untuk saat ini.

" Gue mau ketemu kara jadi plis jangan ngekorin gue terus " jingga menangkup kan kedua telapak tangan nya memohon.

Rahma diam. Tatapan dan ekspresi nya berubah datar.

" Lo ada hubungan apa sih sama kara? " Tanya Rahma akhirnya. Masih dengan ekspresi tak enak nya.

" Temen " jawab jingga enteng.

" Cuma temen kan? " Teliti Rahma lagi dengan tatapan menyelidik.

Jingga menatap heran kearah Rahma dan akhirnya mengerti alur dari pertanyaan nya.

" Kenapa diam? " Tanya Rahma lagi.

" Gak kok. Cuma temen aja " jelas jingga lagi.

" Bagus deh. Eh tapi gue ikutt yaa ketemu kara. Kan Lo cuma temen sama dia jadi gue gak ganggu donk kalo kalian ketemuan "

" Hm. Serah Lo deh " pasrah jingga.

Jingga berjalan dengan perasaan yang amat kesal. Apalagi Rahma ikut bersama nya bertemu dengan kara, itu semakin membuat nya ilfeel setengah mati.

" Haii ngga " sapa kara tersenyum manis merangkul jingga dari arah samping yang datang dari arah belakang.

" Eh haii kar. Gue kira Lo udah di belakang, ini gue baru mau nyusul Lo ke taman belakang eh malah ketemu disini " ujar jingga.

" Berarti kita soulmate " jawab kara masih merangkul bahu jingga berjalan bersisian.

Rahma yang awal nya berdiri di samping jingga perlahan melambat langkah nya jadi berjalan di belakang ketika kara datang. Mata nya menatap tak suka kearah mereka termasuk pada jingga.

" Lo ngapain sih ngajak cewe itu? " Tanya kara tak suka.

" Dia yang mau " jawab jingga malas.

" Haii kar " sapa Rahma akhirnya. Ketika dia sudah kembali berdiri di samping jingga.

Kara melepas rangkulan nya, dan menatap malas kedepan.

" Hai juga ma " balas kara tersenyum kecut.

" Jingga gue mau ngobrol bentar sama kara, mending Lo balik ke kelas Lo aja nemuin nafhesa kasian dia sendiri di kelas " pinta dan saran Rahma dengan tujuan mengusir.

" Lo ngusir dia? " tanya kara Ketus tak senang dan cuek.

" Gue gak ngusir kok tapi nafhesa emang lagi sendiri di kelas "

" Nafhesa di kelas sendiri itu udah biasa kok sebelum Lo muncul juga Esha udah sering di gituin " balas kara lagi.

" Serah Lo deh karr " pasrah Rahma.

" Yudah kar gue kelas dulu ya, pasti Esha lagi ngedumel sendiri tuh sekarang gara gara bekal dia gue makan tadi " pamit jingga dan berjalan pergi meninggalkan kan mereka berdua disana. Kara dan Rahma.

©©©

Nafhesa menarik tangan Jingga menyeret nya cepat masuk ke dalam kelas.

" Balikin bekal gue " ujar nafhesa merungut kesal.

" Yah tinggal kotak nya gimana donk? "

" Iihh jinggaaaa. Yudah deh mana? " Rengek nafhesa meminta.

" Nanti. Gue mau curhat sha "

" Apa " ketus nafhesa karna isi curhatan jingga tidak jauh dari tentang kara kara dan kara.

" Jujur gue gak suka Rahma Deket sama kara. Kenapa ya? Gak tau kenapa gue kayak ngerasa sakit sakit apalah gitu rasanya kalo liat mereka lagi berdua gue kayak gemes gimana gitu "

" Gue lagi malas dengerin curhatan Lo tentang kara nih. Berapa kali sih gue bilang sama Lo kalo Lo tuh kayak gitu karena Lo tuh cemburu sama dia Lo tu suka kan sama kara? " Ujar nafhesa lelah.

" Kalo suka sih iya tapi kalo cinta gak deh sha, karna gue masih belum bisa lupa sama Atma. Gak tau kenapa gue merasa kalo sebenernya atma itu selalu bersama gue kemana pun "

" Lo tuh rindu sama Atma , dan Lo juga gak terbiasa jauh dari dia, Lo selalu berdua sama dia makanya Lo ngerasa kalo dia slalu ada bersama Lo. itu sih menurut gue " jelas nafhesa memberi pendapat.

" Ngga pulang sekolah gue yang antar Lo ya " ujar karayang datang tiba tiba dari belakang nya.

" Eh gue pulang sama reksa hari ini " ujar jingga cepat ketika kara akan keluar.

Kara membalik kan tubuh nya menatap jingga tajam. Dia hanya diam selama beberapa menit lalu

" Cancel aja " ujar  nya akhirnya dan melanjutkan jalan menuju kelas karna sudah jam masuk.

kara yang diam selama beberapa menit dan menatap nya tajam, sudah mampu membuat ia berpikir bahwa kara ingin mengatakan perkataan yang panjang kalimat nya, tapi entah kenapa dia hanya hanya mengucap kan dua kata saja.

Salam manis
Lintasan_Bintang

Bagaskara (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang