40. Teman

94 6 0
                                    

kara berjalan kesana kemari, kadang ia berlari karna terlalu sibuk mengurusi persiapan untuk berjalan jalan sebentar sebelum pulang pada pukul 11.

jingga hanya murung dari kemarin, sesekali ia memperhatikan kara yang lalu lalang. ingin rasanya ia berlari ke arah kara dan menawarkan bantuan.

" ayo semua nya naik ke bus, kita akan berjalan jalan, seperti yang gue bilang, hari ini kalian bisa membeli oleh oleh, sebutkan saja tempat nya maka nanti sopir akan membawa kesana, paham! " intruksi kara, lalu mendata peserta study tour sembari masuk ke dalam bus.

" Arini dan dewita mana? " tanya kara berteriak agar terdengar oleh yang lain.

" masih di atas kak " jawab salah satunya siswa.

" panggil! " perintah kara, lalu siswa itu berlari melaksanakan perintah.

30 menit bersiap-siap akhir nya bus berangkat menuju tempat tujuan, begitu ramai suara dari dalam bus, mereka tertawa dengan riang nya, begitu pun dengan jingga, setidaknya hal tersebut merefresh kan pikiran nya sejenak dan melupakan pikiran yang mengusik nya.

setelah cukup berjalan jalan kini mereka sampai di pusat oleh oleh Yogyakarta, begitu banyak barang, makanan, dan souvernir khas Yogyakarta menghiasi tempat tersebut. dua jam lama nya mereka membeli oleh oleh, Sekarang mereka akan kembali ke wisma untuk persiapan pulang.

®®®

" hai kar " sapa jingga saat ia sudah sampai di kafe tempat pertemuan yang mereka rencanakan.

" ha hai juga ngga, ayo duduk! " balas kara menahan rasa bahagia nya, karna jingga baru saja menyapa dengan suara yang halus dan lembut.

" mau minum? " tawar kara.

" boleh deh "

" jus Alpukat kan " lanjut kara cepat.

" ternyata lo masih ingat "

" gue selalu ingat semua hal yang bersangkutan dengan lo " jawab kara
dan jingga hanya tersenyum membalas nya.

" oya, ada apa lo ngajak gue ketemuan? " tanya kara memulai topik.

jingga diam, ia bingung harus memulai dari mana, untung lah kara mengerti dan mau menunggu.

" gue bingung harus mulai dari mana kar? " ujar jingga lirih.

" emang lo mau ngajak ketemu mau ngapain? "

" mau minta maaf "

kara tersenyum, ia merasa akan ada kesempatan kedua untuk nya memperbaiki semua nya.

" yauda dari minta maaf dulu aja " balas kara. jingga diam lalu mengangguk.

" sebelum nya gue mau minta maaf sama lo kar, gue datang kesini mau memperbaiki hubungan kita, dan memperbaiki kesalah pahaman diantara kita "

" maksud lo, lo mau kasih gue kesempatan kedua? " sela kara sumringah.

" gue belum selesai ngomong " ketus jingga.

" maaf "

" jujur! gue masih sayang sama lo kar, sebelum nya gue rencana pengen kasih kesempatan kedua untuk hubungan kita, tapi setelah mendengar pernyataan Nafhesa gue ngerubah rencana itu " lanjut jingga lirih dan pasrah. kara hanya diam menanggapi.

" Nafhesa masih suka sama lo, dan gue gak mau jadi egois lagi, ngorbanin persahabatan gue sama Nafhesa. karna gue udah baikan sama Nafhesa, gue juga gak mau kehilangan dia lagi, jadi gue memutuskan untuk jalin hubungan sama lo tapi hanya sebatas sahabat atau teman saja, setidaknya gak ada yang tersakiti diantara gue sama Nafhesa, lo paham kan maksud gue? gue harap begitu? oya, untuk Nafhesa, gue mohon perlakuin dia sama seperti lo perlakuin gue sebagai teman karena gue harap lo juga udah maafin Nafhesa " tutur jingga. tidak lah kuat bagi nya menyatakan itu semua.

" gue paham maksud lo, jujur ya, gue juga masih sayang banget sama lo ngga, gue gak kuat kalo lo harus bersikap seperti musuh sama gue, jadi, teman juga udah lebih dari cukup buat gue, dari pada Musuh lebih baik gue temenan aja sama lo " jawab kara lirih, ia sedih namun juga bahagia karena hubungan nya dengan jingga bukan lagi sebatas musuh belaka.

jingga tersenyum lalu mengulurkan jari kelingking nya sembari berkata. " teman ".

ada raut bingung awalnya di wajah kara, tapi setelah itu ia akhirnya membalas kelingking tersebut dengan mengaitkan kedua jari tersebut, sembari juga berkata. " teman ".

" berarti sekarang kita teman kan? " ujar jingga memastikan. kini wajah nya lebih ceria dari biasanya.

" seperti yang lo lihat " jawab kara ikut senang. walaupun bukan hubungan ini yang dia harapkan, tapi ia berusaha untuk mengerti keadaan.

" udah jam 11, pasti kita lagi di cariin, ayo pulang! " ajak kara. jingga mengangguk lalu berdiri dan menggandeng lengan kara.

" ini hari pertama pertemanan kita, apa perlu kita bikin syukuran? atau kita bikin anniversary nya juga nanti? " canda kara di tengah tengah perjalanan menuju wisma.

" gak usah berlebihan deh "  jawab jingga ikut tertawa.

®®®

" ciee ada pasangan baru nih? " ledek Rahma ketika mereka berdua sudah duduk manis di dalam bus.

" apaan sih ma " ketus jingga.

" tau ni Rahma " sela Nafhesa yang duduk di samping kara. dan jingga duduk bersama Rahma.

" eh iya ngga " ujar Nafhesa tiba tiba. jingga menyahut dengan menoleh kearah nya.

" habis lulus nanti galion bakal balik ke indo, ya tapi dia tetap lanjut kuliah ke luar negeri sih " lanjut Nafhesa memberitahu.

" serius? waw gue gak sabar banget ketemu sama gupta, gue udah rindu berat sama dia " jawab jingga. bagaimana dengan kara? ia hanya diam mendengar percakapan para gadis, biar mereka teman, tapi tetap saja dia tidak mengerti percakapan para wanita.

akhirnya mereka sampai di sekolah, dan satu persatu siswa siswi yang ikut study tour mulai pulang, ada yang di jemput dan ada pula yang membawa motor sendiri pulang ke rumah masing masing, bagi yang membawa motor, mereka menitip kan nya di penjaga sekolah.

" Nafhesa lo belum di jemput? " tanya jingga sembari menunggu Rahma mengambil kendaraan.

" Nafhesa pulang sama gue aja, kayaknya lo bakal di jemput lama nafh " sela kara yang datang tiba-tiba.

" nah bener! lo pulang sama kara aja, dari pada nunggu sendirian di sini ". jingga membenarkan ucapan kara.

" jingga! ayok! " panggil Rahma saat gadis itu sudah duduk manis di atas motor. jingga mengangguk menanggapi.

" jingga! " panggil kara dan Nafhesa bersamaan. jingga menoleh.

" semangat ujian!! " ujar mereka bersamaan sembari mengepalkan tangan di udara. jingga tersenyum lalu berlari memeluk tubuh kedua nya, kara dan Nafhesa.

" untuk kalian juga! semangat! kita akan perang! melawan kertas kertas kumpulan soal " jawab jingga lalu kembali ke berlari kearah Rahma dan duduk di kursi boncengan untuk pulang.

salam manis
Lintasan_Bintang

Bagaskara (Tamat)Where stories live. Discover now