12. Unexpected♨

101 10 0
                                    

Antara percaya dan tidak
bahwa aku ada disini
Bersama senja yang menunggu
Dan di tunggu

__Nissyarahim__

Keraguan dan ketakutan!!! Hanya dua kata itu yang ada di benaknya. Hentakan kaki yang disengaja dibuat sangat pelan perlahan semakin membuat rasa takut itu menjadi jadi.

Bulu kuduk nya merinding naik secara bersamaan, semakin ia memikirkan nya semakin merinding bulu bulu di tubuh nya. Langit yang awalnya cerah seketika berubah mendung, dan pikiran nya sudah melambung tinggi tanpa sadar.

" jingga!!!  " panggil kara penuh pembentakan.

panggilan kara membuyar kan semua pikiran negatif di alam mimpi jingga selama perjalanan. Dan panggilan itu juga sudah  kembali membawa jingga ke alam sadar nya. Ternyata ia hanya  sedang bermimpi dan berpikiran negatif, berhayalan negatif saja.

" ngga turun ngga udah sampe loh " ujar kara kesal menggoyang goyang kan motor nya agar jingga lebih menyadari bahwa ia sedang memanggil gadis yang sedang di landa ambigu.

" ha "

" ha ha aja lo cepetan turun " tegas kara semakin jengkel.

" eh iya ya ya dah sampe ya " jingga hanya bisa nyengir kuda menutupi rasa malu serta cemas nya. " kalo mimpi gue beneran gimana ya? " batin jingga menatap penuh kecurigaan kearah kara.

" apa sih ngga liatin gue gitu amat " protes kara sembari mencium ciumi jaket nya siapa tau ada bau tak sedap di jaket nya sehabis jingga tidur di punggung nya saat di perjalanan.

" gak. Lo ngapain cium cium jaket lo sendiri gitu?  " tanya jingga heran.

" lo kan tidur tadi di punggung gue sapa tau kan lo tadi ngences trus kena jaket gue " kara mengibas ngibasi jaket nya sebelum kembali memakai nya.

" heh! enak aja lo gue gak ngences ya " jingga cemberut kesal memandang penuh tanya pemandangan di sekitar nya.

" ini dimana? " tanya jingga karna dia baru menyadari tempat dia berpijak sekarang.

" naahh ini ni pertanyaan yang gue tunggu tunggu dari tadi " kara tersenyum puas. Yang dibalas delingan mata yang dapat memikat hati para lelaki mana pun.

Kara menggapai tangan jingga lalu menarik nya mengikuti arah jalan yang akan dituju oleh nya. Jingga hanya menatap takut dan merinding selama perjalanan menuju tempat tujuan yang akan dituju.

Mereka tidak menggunakan motor mereka hanya berjalan kaki melewati jalan yang penuh kesulitan. Becek, tanjakan, turunan, lumpur, hadangan dari ranting ranting, dan lain lain mereka lewati hanya dengan kedua kaki.

" yes sampai " riang kara melepas tangan jingga yang di genggam nya selama perjalanan. Kara merentang kan tangan nya dan menghirup segar nya udara disana lalu terkapar dia atas tanah perbukitan yang di tumbuhi rerumputan.

Jingga terdiam dan mematung tanpa suara ataupun gerakan. Matanya tak berkedip melihat apa yang dilihat nya saat ini dan detik ini juga.

Rasa cemas, khawatir, takut, dan was was yang melanda nya seketika hilang tak bersisa setelah melihat apa yang dilihat nya saat ini.

" keren kan " sahut kara tiba yang sudah berdiri disamping jingga ikut memandang.

" banget " jawab jingga penuh senyuman yang sulit di hilangkan.

Kara menatap jingga senang. Hatinya terasa senang dan bahagia jikalau jingga tersenyum lebar berkat dirinya. Dan hatinya terasa sakit jikalau mata gadis yang disamping nya menangis.

Tinggi!! Sangat tinggi tempat jingga berpijak saat ini. Sebuah bukit yang tinggi. Dibawah bukit ada sebuah perkampungan yang di depannya terdapat pantai. Sangatlah ramai pengunjung pantai itu hingga jika di lihat dari atas bukit terlihat seperti semut semut.

" jangan lupa siapin kamera canon lo " kara mengingatkan.

" eh untuk apa? " tanya jingga

" liat aja nanti "

Jingga hanya diam kembali menatap laut lepas yang di hambur ombak yang tinggi.

Perlahan langit mulai berubah warna dari putih biru cerah menjadi oren kemerah merahan, dan matahari mulai berjalan pulang menyisakan serpihan serpihan cahaya senja. Laut yang yang tadinya bergerak lepas kini tenang menunggu matahari turun bersamaan dengan senja yang di tunggu tunggu. Ternyata laut ikut bergembira menyambut senja yang datang walau hanya sekejap mata.

Byurrr

Hujan turun sangat lebat menghiasi senja sore ini. Dan jingga mengeluar kan camera nya memotret pemandangan yang sulit untuk di dapat nya Untuk kedua kali nya.

Laut tenang bersama matahari yang akan tenggelam menyisakan langit yang berwarna senja dan di guyuri lebat nya hujan serta lampu lampu rumah rumah warga di bawah sana yang hidup secara bergiliran semakin meperindah pemandangan senja yang tak pernah bosan untuk dilihat siapa pun jua.

" apa gue bilang, siapin canon lo kan? " ujar kara tersenyum sembari menatap jingga yang yang menatapnya heran.

" iyaa deh lo bener " ngalah jingga walaupun kara memang benar.

" thanks ya kar " jingga tersenyum sangat ramah yang dibalas anggukan oleh kara.

" itoshi teru¹ jingga " ungkap kara tiba tiba masih dalam menatap pemandangan senja yang mulai menghilang.

" hah "

ia menaikan satu alis nya tak mengerti. Walau kara tau jingga meminta penjelasan melalui mimik Ekspresi nya itu tapi kara tetap tidak memberitahu karna ia tidak ingin.

Alhasil jingga hanya mengangkat bahu dan mendeling kesal.

Itoshi teru : aku mencintai mu

Ig gue donk di Follow ntar gue Folback
@Nissyarahim

Salam manis
Lintasan_Bintang

Bagaskara (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang