Bab 5

3.2K 511 21
                                    

|A Dandelion Wish [Markhyuck] 🌸|
🔎 Original Story From Xi Zhi 🔍
📝 Remake to Markhyuck By JisungDevian 📝


































































Mark merasakan ragu untuk beberapa saat, sebelum akhirnya mengambil keputusan. Dia memutar kunci pintu, mendorong pintunya secara perlahan-lahan.

Ia melihat Haechan –memang benar jubah mandinya terlalu besar- tidur telungkup di atas ranjang, membuka lebar kedua kaki dan tangannya, dengan rambut yang masih basah terlihat jelas melembabkan bantal yang digunakannya.

Lelaki itu membungkukan tubuhnya, berjongkok di samping tempat tidur Haechan, membelai rambut Coklat gelap dan lembut itu dengan jari tangannya. Mulut Haechan sedikit terbuka, air liurnya sedikit jatuh disamping bantal. Begitu nyenyaknya ia tidur tanpa terlihat sedikit pun terganggu.

Mark melihat selaput bawah mata Haechan yang berwarna kehitaman, menandakan bahwa lelaki yang sedang tertidur –pulas- ini kekurangan jam tidur.

Melihat Haechan dari jarak dekat, jelas bahwa pria tersebut mempunyai sepasang kaki yang indah, dan eksotis, yang dengan santainya tergeletak diatas ranjang. Tangannya tak seindah kedua kakinya. Di kedua telapak tangannya terlihat ada penebalan.

Mark mencari handuk bersih lalu dengan lembut mengeringkan tetesan air yang jatuh dari rambut Haechan yang masih basah. Mark tak ingin sampai membangunkan Haechan dari tidur nyenyaknya.

Walaupun sudah berhati-hati mengeringkan rambut pria itu, tetapi nyatanya Haechan tetap saja terbangun. Pria tersebut melompat bangun dalam sekejap, terduduk diatas ranjangnya sendiri. Rambutnya yang sedang digenggam oleh Mark seketika tertarik, menyebabkan kulit kepala Haechan terasa kebas.

"Bukan begitu caranya menjahit luka!"

Haechan duduk berlutut di atas ranjangnya, sedikit merasa sesak. Mata pria itu berputar melihat sekelilingnya.

Oh, untunglah aku berada dirumah, bukan di ruang operasi dan sedang melihat dokter muda yang tengah membunuh setengah nyawa pasien.

Haechan menghela napas, kemudian duduk bersandar. Ia bermimpi buruk, dibuat tegang oleh sekelompok dokter muda bodoh.

"Hai, apa kabar?" terdengar suara dari arah atas kepalanya

Haechan memalingkan kepalanya, melirik pria yang dibawanya pulang itu dengan sebelah mata kanannya. Pria itu sedang memijat leher bagian belakang miliknya dengan gerakan perlahan.

"Kau terlihat tegang."

Haechan menelungkupkan badan dan meneluspkan kepalanya ke lutut.

"Apakah ada masalah?" tanya Mark.

"Aku memasak dua porsi mie seafood dan kupikir kau belum makan."

Telapak tangannya sangat hangat, suaranya pun terdengar sangat lembut. Haechan dikelilingi oleh aura dan suhu yang begitu nyaman sehingga membuatnya sangat malas untuk bergerak.

Tentang urusan makan, sarapan Haechan tadi adalah setengah nasi goreng. Makan siang dirinya adalah... susu yang masih belum sempat diminum... atau ada makanan lainnya?

Haechan bahkan sudah lupa.

Pria itu ingat panggilan mendesak dari UGD, sibuk mengurus seorang wanita yang mau melahirkan anak di hari berbadai topan, orang tua yang mendadak sakit jantung, lelaki paruh baya yang sakit ginjal, dan selanjutnya sekelompok pemuda pembalap pun muncul.

Haechan sibuk seharian ini sampai waktunya pulang kerja hingga akhirnya ia digantikan oleh orang lain. Baru saja ingin menghadiahkan organ pencernaannya sepiring sup ayam, dan roti, tiba-tiba saja Haechan bertemu dengan seorang pencegat mobil yang memaksanya memberi 'kebaikan' yang tidak terdapat dalam dirinya.

Dibawah alam sadar pria itu, pencernaannya sudah bergejolak minta diisi.

Haechan menghela napas, bergumam "Kalau ada orang yang mau membawakan mi ke depanku maka aku akan makan sedikit."

Itu artinya, dipukul pun Haechan tidak akan mau menggerakan tubuhnya yang sudah sangat letih itu.

Mark sudah mengerti.

Mark mendudukan badannya, menggendong Haechan, dan membawanya masuk ke sebuah ruangan mirip dengan ruangan restoran.

Haechan amat sangat terkejut.

'Digendong seorang pria?!'















































































To Be Continued...

With Our Love ❣️

Xi Zhi
&
JisungDevian

A Dandelion Wish [Markhyuck Ver]✓Where stories live. Discover now