Bab 24

2K 387 49
                                    

|A Dandelion Wish [Markhyuck]🌸|
🔎 Original Story From Xi Zhi 🔍
📝 Remake By JisungDevian 📝

Aku Kangen Mark 😭😭 - Haechan NCT DREAM 19/11/17








Haechan bilang bahwa dirinya sudah mengerti. Sudah paham bahwa malam ini bukanlah waktu yang tepat untuk muncul, tetapi ia tetap tidak dapat menahan kedua kakinya. Dirinya tidak dapat menahan kakinya untuk berjalan ke arah ruang rawat inap tempat Mark berada. Haechan membuka pintu kamar pria itu sedikit, kemudian melihat seorang wanita yang sedang merebahkan diri di atas badannya. Keduanya sudah tertidur. Tertidur dengan begitu tenang.

Apakah wanita itu cantik?

Pentingkah? Tidak penting.

Tidak penting cantik atau tidak, wanita itu pastilah sangat mencintai Mark. Wanita itu rela meninggalkan pekerjaannya, terbang jauh ke Seoul. Wanita itu bersedia berada di samping tempat tidur itu untuk menjaga Mark, bersedia berjanji untuk memasuki pernikahan yang ditakuti setiap orang.

Hanya memikirkan hal itu saja Haechan sudah merasa tidak bisa bersaing dengan wanita itu.

Menarik sekali. Haechan yang selalu menang tidak pernah kalah, dalam beberapa waktu terakhir ini selalu merasakan pahitnya kegagalan.

Lee Haechan berdiri di depan kamar itu cukup lama sampai kakinya sakit, barulah dirinya pergi.

Tidak perlu dibicarakan lagi. Tidak ada hal yang perlu dibicarakan. Seberapa besarnya maaf itu pun tidak akan mengubah apa pun. Antara Mark dengan wanita itu bukan hanya diikat oleh hubungan, tetapi juga oleh sebuah pernikahan.

Hubungannya dengan Mark hanyalah sebuah hubungan asmara yang singkat. Di zaman yang sudah maju seperti saat ini, mana ada pria ataupun wanita yang tidak pernah mengalami hubungan singkat begini?

Haechan menyukainya, lalu mengapa? Mereka pernah sama-sama ingin menjadi sepasang kekasih, lalu mengapa? Kenyataan itu memang kejam.

Haechan mengerutkan alisnya, melempar tas ke belakang, lalu menundukkan kepala. Ia berjalan melewati lorong rumah sakit sembari melihat sepatu hitamnya yang mengelurkan bunyi yang lembut.

Di rumah sakit, yang banyak terjadi adalah perjuangan antara hidup dan mati, kesakitan, ataupun penyesalan yang tidak dapat kembali. Dibanding dengan hal-hal tersebut, cinta singkatnya itu sama sekali tidak berarti apa-apa.

Sakit, sedikit-banyak tentu akan ada. Namun, hal itu pasti akan berlalu, bahkan tidak perlu sampai menggunakan obat pereda sakit. Kesedihannya itu tidak perlu diketahui orang lain. Asalkan Haechan tidak menyebarluaskan kesedihannya ke dunia, orang lain tidak akan ada kesempatan untuk menggosipkannya.

Besok semua akan baik-baik saja, Haechan berkata kepada dirinya sendiri.

Haechan berjalan keluar dari rumah sakit menuju ke pelataran parkir. Hujan sudah turun. Hujan itu tidaklah besar, tidak dapat dibandingkan dengan kondisi hujan badai ketika Haechan pertama kali bertemu dengan Mark. Ia berjalan masuk ke tempat parkir. Selanjutnya, dirinya mengeluarkan kunci mobil lalu duduk di jok pengemudi. Kedua tangan memegang setir mobil, lalu menghidupkan mesinnya.

Kehidupannya, harus terus berjalan maju.

Sesampainya di apartemen, Haechan membuka pintu kemudian menyadari kalau Mark sudah merapikan rumah barunya. Kondisinya sangat bersih saat ini, tetapi tetaplah menjadi sebuah ruangan yang asing baginya. Haechan kehilangan bayangan yang selalu menunggunya pulang. Tempat ini membuatnya tidak berdaya.

Haechan menutup pintu, berusaha bersikap bagaikan tidak terjadi apa-apa. Haechan meletakkan tas, melepaskan sepatu, berusaha mengingat segala sesuatu sebelum Mark masuk ke dalam hidupnya, misalnya, apa yang selalu dirinya lakukan setelah pulang ke rumah.

Ketika itu tidak ada makan malam, tetapi Haechan tetap akan berdiri di depan lemari es. Hal yang biasa dilakukannya adalah membuka lemari es, mengeluarkan sebotol air minum, mengangkat kepala, lalu minum.

Haechan melakukannya persis seperti itu. Saat membuka lemari es, ia melihat teh merah rasa lemon yang sudah disiapkan Mark, lalu hanya terdiam.

Mengapa aku malah tidak meminumnya?!

Dengan kesal Haechan menutup kembali lemari es itu dan berjalan masuk ke kamar, dan membuka lemari baju. Namun Haechan malah tertegun.

Setelah pindah rumah,kamar itu ditempatinya berdua dengan Mark. Oleh karena itu, baju pria itu menempati setengah bagian lemari pakaiannya.

Haechan tergesa-gesa mengambil baju tidurnya lalu menuju ke kamar mandi.

Di dalam kamar mandi, ada banyak peralatan mandi milik Mark. Ada pembersih wajahnya, handuknya dan sikat giginya. Hal tersebut membuat Haechan tidak dapat bertahan lagi.

Haechan berteriak pada cermin, "Ini tidak adiiiiiiil! Kau sudah menyerah! Jadi jangan pengaruhi aku lagi!"

Haechan melemparkan baju-baju Mark. Haechan mencari plastik pembungkus sampah, lalu membuang satu per satu barang pria tersebut.

Dia sudah menyerah!

Mark sudah menjadi udara. Oleh karena itu, segeralah pergi meninggalkan Korea. Jangan membuat hatinya gundah seperti ini.

Haechan akan segera membaik. Dirinya adalah orang genius, dan genius selalu hebat dalam segala hal. Hanya sebuah luka hati, bukanlah hal yang besar...

Benar, aku adalah Lee Haechan, dokter bedah yang akan menjadi legenda di masa depan. Orang yang akan menunjukkan kemampuannya di dunia internasional. Hanyalah sebuah cinta saja, apa hebatnya?!

Haechan mandi, menggosok gigi, mengoleskan krim pelembab. Semua itu dilakukannya sambil bernyanyi. Sebelum naik ke ranjang, dirinya masih sempat mengucapkan selamat malam kepada dirinya sendiri.

Haechan merasa sangat baik, bahkan mungkin tidak pernah sebaik ini.

Namun, dari tadi ia terus berguling di atas tempat tidur, mencoba menghitung ribuan ekor domba dalam khayalannya. Dirinya sadar, tanpa wangi tubuh Mark, dia tidak bisa tertidur.

Akhirnya, Haechan turun dari ranjangnya, kemudian berjalan ke arah plastik sampah yang digunakan untuk membuang barang-barang pria tadi. Haechan mengeluarkan jaket Mark, menghirup napas dalam-dalam, lalu memeluk jaket itu ke dalam pelukannya.

Malam di saat Mark tidak ada, Haechan tetap harus dapat melewatinya.


Pendapatku sendiri tentang Bab ini adalah....No Coment :(










































































































































































To Be Continued...

With Our Love ❣️

Xi Zhi
&
JisungDevian

A Dandelion Wish [Markhyuck Ver]✓Where stories live. Discover now