Bab 17

2.4K 364 17
                                    

|A Dandelion Wish [Markhyuck]🌸|
🔎 Original Story From Xi Zhi 🔍
📝Remake By JisungDevian 📝
















Sekarang, Haechan setuju bahwa dirinya sedang jatuh cinta. Setuju bahwa tidak semua dokter yang menjalin hubungan dengan orang yang bukan dokter harus selalu mengalami putus cinta sebagai akhirnya.

Ia juga setuju bahwa kehidupan yang santai belum tentu tidak bisa mencapai ketenaran. Keyakinan barunya ini mungkin dapat sedikit mengalihkan tujuan hidupnya. Sebenarnya, Haechan pun setuju bahwa bisa mengejar prestasi ibunya sendiri bukanlah hal yang begitu hebat.

Perubahan itu sudah jelas terlihat oleh banyak orang.

Mesin ini sudah mempunyai rasa kemanusiaan. Haechan tidak lagi sering menggunakan setelan hitam, dan kacamata yang membuatnya terlihat terlalu profesional. Ia tidak lagi menegangkan setiap urat sarafnya ketika berada di ruang operasi. Dalam hubungan sosial, Haechan memang tetap tidak terlalu mahir. Akan tetapi, terkadang dirinya sudah bisa tersenyum kepada orang lain dan sering kali mendapat respon yang positif dari sesama rekan kerjanya.

Haechan tidak lagi menolak keberadaan orang lain dan tidak dengan sengaja menjaga jarak dengan orang lain.

Perubahan yang dilakukannya tidaklah besar, tetapi secara tak terduga hal itu membuatnya mendapatkan teman, terutama Jaemin yang sering kali memaksa untuk berada diruangan lembur yang khusus digunakan Haechan, demi menghindar dari kepala rumah sakit. Bila mereka sedang tidak berugas maka Jaemin akan menceritakan pada Haechan mengenai cerita hantu yang beredar di rumah sakit. Itu adalah cerita yang baru didengarnya setelah dirinya bekerja bertahun-tahun dirumah sakit.

Mungkin selama ini bukannya Haechan tidak punya teman atau tidak pernah bertukar cerita, hanya saja orang-orang lebih memilih untuk tidak bergosip dengan Haechan daripada didiamkan olehnya.

Haechan menjadi lebih mempesona, karena 'anjing liar kecil' yang dipeliharanya itu sering menggunakan uang yang diperolehnya dari bermain saham untuk membelikan Haechan berbagai produk perawatan tubuh.

Haechan selalu menekankan bahwa pria yang punya otak cerdas barulah bisa betul-betul dikatakan mempesona. Mark tidak menyangkalnya, hanya mengatakan pada Haechan bila otak dan wajah sama-sama baik maka akan lebih meyakinkan.

Percaya atau tidak, bakat Mark bukan hanya dalam dunia memasak. Pria itu juga memiliki bakat alami di bidang fashion. Hanya dengan bermodalkan sebuah majalah untuk referensi, maka ia sudah bisa menerapkannya pada Haechan. Sama seperti memberi pria itu buku resep memasak dan setelah itu pria itu sudah dapat memasak makanan yang enak, satu meja penuh.

Haechan tidak pernah dapat berhenti berpikir, apakah keberhasilan pria itu berinvestasi hanya dengan membaca majalah ekonomi yang ada diatas mejanya, juga berkaitan?

Mark betul-betul sangat hebat dalam segala hal. Kemampuannya dapat membuat orang berdecak kagum.

Sangatlah mudah untuk jatuh cinta pada pria seperti itu. Meskipun Mark bukan seorang dokter yang memegang pisau bedah, bukanlah anak orang kaya yang mempunyai pabrik, bukanlah tipe pria yang selalu disukai orangtua, tetapi jatuh cinta pada pria tersebut bukanlah kesengajaan, melainkan ketidak-sengajaan Haechan.

Benar, aku jatuh cinta padanya!

Terkejutkah? Sedikit pun tidak.

Haechan jatuh cinta pada perhatian, kelembutan, kebaikan hati dan sikap Mark yang selalu ada di pihak Haechan.

Mencintai Mark. Begitu memikirkannya maka cinta itu akan semakin dalam. Haechan begitu bahagia hingga ingin melayang ke angkasa.

Kemarin malam, cinta mereka begitu panas bergejolak. Pagi ini, mereka bercengkrama bersama. Aroma tubuh Mark berbaur drngan aroma tubuh Haechan, begitu pula sebaliknya.

Haah... cinta sama seperti musim semi. Selalu datang tanpa diduga.

"Hari ini tidak bekerja?" Tanya Mark sambil memeluk tubuh Haechan.

"Tidak, kecuali ada masalah besar."

Haechan merangkul pinggang Mark.

"Contohnya?"

"Kasus WTC terjadi di daerah Seoul."

Mark tertawa terbaha-bahak. Majikannya kini sudah memiliki rasa humor.

"Kalau begitu kita dapat melanjutkan tidur kita dengan tenang, karena di Seoul tidak ada Bush Junior yang suka menantang perang dengan Islam." Ujar Mark

"Hmmm... aku ingin tidur sampai matahari terbenam..."

Haechan benar-benar bersantai, bersandar pada tempat tidur dengan Mark disisinya. Haechan merasa memiliki hidup yang bahagia.

"Kau tidak lapar?" Mark bertanya

"Lemak yang kau pelihara dalam tubuhku dapat memberikan asupan tenaga sampai beberapa hari lamanya." Haechan tersenyum. Mark membuka telapak tangannya, membuat gerakan yang menandakan setuju saja, sembari berkata, "Terserah kau saja."

Lagi pula, didalam kotak plastik disitu juga masih ada biskuit yang dibuat Mark secara coba-coba.

Ya, kata-kata 'terserah kau saja' tersebut sudah sering digunakan di tengah keluarganya sehingga ia memiliki gen tersembunyi sebagai sosok otoriter yang suka mengendalikan semuanya, termasuk cinta.

"Terserah padaku?" Haechan menaikkan alis.

"Iya terserah kepadamu." Mark menjawab.

Haechan membuka mata lebar-lebat, mengangkat tinggi wajah Mark, lalu memberinya sebuah ciuman hangat. Haechan menciumi Mark sampai membuat pria itu pusing tujuh keliling, tidak punya tenaga untuk mengkritik ciuman yang seperti sedang memakan permen itu.

"Kalau begitu, aku ingin kau mencintaiku seratus tahun lamanya..." Haechan berkata lambat-lambat.

Mark melihat kepadanya, tidak menjawab.

Tidak maukah? Haechan dalam hati. Wajahnya mendingin seketika.

Dia tidak ingin mencintaiku seratus tahun lamanya?





























To Be Continued..

With Our Love ❣️

西直
&
JisungDevian

A Dandelion Wish [Markhyuck Ver]✓Where stories live. Discover now