Bab 12

2.2K 436 28
                                    

|A Dandelion Wish [Markhyuck] 🌸|
🔎 Original Story From Xi Zhi 🔍
📝 Remake By JisungDevian 📝




Semoga Mark akan tetap berada disisiku selamanya.

============

Haechan meniup bunga itu. Tidak berhasil.

Ia memajukan bibirnya, tidak menyerah.

Semoga Mark selamanya berada disini.

Haechan meniup bunga itu. Tidak berhasil lagi.

Semoga Mark jatuh cinta pada tempat ini.

Haechan meniup dandelion itu lagi.

Semoga Mark dengan senang hati menjadi keluargaku.

Meniup lagi.

Semoga...

"Kau memohon sebanyak itu, boleh ku tahu apa saja permohonanmu?" Suara Mark tiba-tiba terdengar dari samping telinganya.

Haechan terkejut bukan kepalang sehingga tanpa sengaja terjatuh ke arah belakang. Namun, Mark dengan sigap menahan tubuh Haechan, mencegahnya jatuh.

"Kau... kau bukannya sudah masuk ke dalam?"

"Iya sih, tapi kau tidak segara masik. Ckckck, bukannya tadi kau bilang tidak percaya dengan permohonan bunga dandelion? Tapi kenapa sekarang kau peraya kalau bunga dandelion bisa mengabulkan permohonanmu?"

Mark mencibir, menggerak-gerakkan alis mata untuk menggoda pria didepannya.

"Aku... mana mungkin aku percaya dengan hal yang tidak masuk akal begitu!"

Haechan memalingkan wajanya. Ia menggembungkan pipinya hingga membuatnya mirip dengan seekor ikan kembung.

Mark sangat menyukai gaya Haechan yang keras. Tidak pernah mau mengakui kekalahannnya, ia sangat teguh pada pendapat pribadinya.

"Kalau begitu mengapa kau..." Mark menunjuk ke lantai yang dipenuhi dengan serbuk bunga dandelion yang berjatuhan.

"Aku hanya tak mau kalah. Mengapa kapasitas paru-paru mu bisa begitu jauh berbeda denganku?"

"Oh.. kau sedang melatih kemampuan paru-parumu?" Mark melangkah mendekatinya.

Saking dekatnya, Haechan dapat mencium wangi mint dari tubuh Mark.

"Iya, tidak boleh?"

Jantung Haechan berdetak kencang, suaranya bergetar.

"Tentu boleh, tapi saranku lain kali ganti dengan cara lain."

"Cara seperti apa?"

Haechan membelakkan mata ke arah Mark yang semakin mendekat. Alarm di otaknya berbunyi dengan kencang, mengingatkan bahwa setahap demi setahap ia mendekati batasan wilayah berbahaya.

"Contohnya... dengan berciuman."

Sambil mengucapkan hal itu, Mark menundukkan kepala, segera menggerakkan bibirnya menutupi bibir Haechan.

Awalnya hanya bermaksud menggoda saja, hanya ingin melihat apakah mesin yang kaku itu bisa bertingkah gelisah tak karuan. Tapi siapa yang menyangka kalau Haechan justru menikmati ciuman itu.

Bibir Haechan terasa begitu hangat dan manis. Secara tidak sadar Haechan menutup kedua matanya. Mesinnya sudah mogok. Kabel mesinnya sudah berantakan, meletupkan bunga api. Bunga api itu tidak dapat membakar orang disekitar hanya saja membuatnya... membuat sistem tubuhnya berantakkan.

A Dandelion Wish [Markhyuck Ver]✓Where stories live. Discover now