Bab 22

2.1K 358 29
                                    

|A Dandelion Wish [Markhyuck]🌸|
🔎 Original Story From Xi Zhi 🔍
📝Remake By JisungDevian 📝






































































Jeno kemudian membungkukkan badan, mengambil dokumen yang berserakan di lantai.

"Dokter Lee, kau harus segera bersiap-siap. Pasienmu sudah mendapatkan jantung yang bisa diganti ke dalam tubuhnya."

"Maksudmu Kim Angela?"

Kim Angela adalah seorang anak gadis berusia delapan belas tahun, baru saja lulus ujian fakultas tahun lalu, tetapi malah masuk ke rumah sakit. Saat ini sudah satu tahun gadis di rumah sakit. Belum merasakan menjadi seorang mahasiswa, malah sudah duluan masuk ke daftar pasien yang menunggu giliran mengganti jantung.

Mendengar kata jantung, mata Haechan langsung berbinar, menunjukkan raut mata bersemangat.

Kondisi gadis itu semakin lama semakin memburuk. Gadis itu sering khawatir bahwa dirinya tidak akan dapat keluar dari rumah sakit lagi. Sekarang sudah ada jantung baru, Kim Angela sudah dapat kembali ke sekolahnya, memulai kehidupan yang baru.

Jeno menyerahkan dokumen kepada Haechan.

"Kedua orangtua pendonor jantung baru saja menandatangani surat persetujuan. Dokter Lee, kau segera masuk ke ruang operasi, Kim Angela sudah ada di sana. Saya sudah menyuruh perawat untuk bersiap-siap di sana."

"Yang menjadi pendonor adalah..."

"Benar sekali. Dia adalah anak muda yang dikirim masuk ke sini minggu lalu."

"Anda mau saya mengeluarkan jantung dari tubuh pendonor?" "Dokter Wang akan bersamamu di ruang operasi. Pasien itu akan mendonorkan jantung, ginjal, kornea mata, dan juga hati."

"Bagaimana dengan kulit?"

Mendengar mereka membicarakan mengenai organ tubuh pendonor, raut wajah keduanya seperti binatang haus darah yang sudah lama menunggu makanannya saat sedang membicarakan mengenai masalah pembagian jatah.

Mark merinding, teringat pembicaraannya dengan Haechan sewaktu baru bertemu. Ternyata kata-kata Haechan saat itu tidak berlebihan.

"Pihak keluarganya menginginkan pendonor tetap memiliki tubuh luar yang utuh sewaktu dimasukkan ke peti mati."

"Baiklah, kau segeralah pergi, Lee Haechan."

"Baik."

Haechan berjalan ke depan pintu, lalu tiba-tiba teringat.

"Mark..."

"Tak masalah. Aku akan pulang duluan setelah membereskan ini semua. Kau akan sibuk sampai malam?" Mark berkata dengan lembut kepada pria berambut cokelat itu.

"Sepertinya iya," Haechan berbicara dengan nada menyesal pada pria berambut pirang itu.

"Nanti sebelum pulang, telepon aku dulu ya. Aku akan memasak makan malam untukmu."

Mark memberinya sebuah senyuman yang menenangkannya.

"Baik, aku pergi dulu."

Haechan menganggukkan kepala kepada Mark, kemudian berjalan dengan cepat ke arah ruang operasi. Haechan terus memikirkan harapan dan kebahagiaan Kim Angela, berpikir bahwa dirinya dapat memberi gadis itu sebuah kehidupan baru. Di saat-saat seperti ini, Haechan sangat mencintai pekerjaannya.

Sesudah Haechan pergi, Mark melihat beberapa kali ke Jeno. Mark merasa tidak asing lagi terhadap pria berambut brunette itu, tetapi tidak dapat mengingat di mana dirinya pernah bertemu orang itu.

Sikap Jeno tidaklah ramah terhadap Mark.

Mark berpikir bahwa bertanya atau tidak pun bukanlah suatu masalah. Lagipula, dirinya tidak terburu-buru untuk mengingat semuanya kembali. Mark lebih mengkhawatirkan bagaimana mengatur lamarannya besok. Ia ingin memberikan Lee Haechan sebuah kejutan besar.

Melihat Mark tidak menghiraukannya, Jeno dengan sabar berjalan ke samping Mark yang sedang membersihkan peralatan makan, lalu menepuk bahunya.

Jeno bertanya dengan begitu menahan emosi, "Mark Lee, bisakah kau menjelaskan, mengapa kau bisa berada disini?"











Double Up?




















































































































































































To Be Continued...

With Our Love 🖤

Xi Zhi
&
JisungDevian

A Dandelion Wish [Markhyuck Ver]✓Where stories live. Discover now