Bab 28

2.1K 334 45
                                    

|A Dandelion Wish [Markhyuck] 🍂|
🔎 Original Story From 西芝 🔍
📝Remake By JisungDevian 📝
🎶 BGM : Ava Max - So Am I 🎶

Astaga Guyss Maaf Aku Lupa kalau Story Ini Masih On Going, kukira sudah tamat😭😭

Gegara aku sudah kerja nih makanya suka lupa, malah asyik jadi readers lagi😭

Maaf hampir sebulan anggurin nih ff, Ya Ampun sampe lumutan yahh

💓Happy Reading💓




























































































































Haechan sudah menang, tetapi tidak ada medali dan penghargaan, sambutan, atau kecemburuan dari orang lain. Haechan menang, tetapi menang dengan begitu sakit hati. Menang melawan air matanya sendiri yang harus ditahannya sekuat tenaga, yang entah berapa kali ingin mengalir turun dari matanya.

Kemenangan yang seperti itu, Haechan sama sekali tidak menginginkannya.

Haechan menolehkan wajah, mengalihkan pandangan ke arah jendela. Pria itu melihat langit keabu-abuan yang terlihat di luar sana.

"Hina adalah wanita yang kurus dan lemah. Dia sudah mencintaiku selama dua puluh tahun, aku tidak dapat..." Mark terdiam sebentar, kemudian melanjutkan perkataannya, "aku tidak dapat meninggalkannya."

Artinya aku kuat dan berani? Kuat dan berani, melawan kurus dan lemah, lalu kalah?! Dua puluh tahun dengan dua bulan, tetap akan kalah!

Mark ingin Haechan kalah dari Haechan dan menerima kekalahan itu dengan lapang dada?

Salah. Aku tidak kalah. Bukankah baru saja dikatakan bahwa aku adalah seorang pemenang? Seorang pemenang, untuk apa mencari orang lain untuk bertarung? Huh! Aku tidak perlu melakukan hal seperti itu.

Setelah melihat jam tangannya sebentar, Haechan dengan sombong mengangkat tinggi wajahnya lalu tersenyum.

"Tuan Mark Lee, saya tidak yakin mengapa Anda harus bertemu dengan saya. Bila ingin meninggalkan buku tabungan, sangat baik jika begitu. Saya akan menganggapnya sebagai biaya hidup dan makan Anda selama dua bulan ini. Kalau ingin memberi saya barang ini..." Haechan mengoyang-goyangkan buku kartu nama yang diberikan kepadanya, lalu meletakkan buku tersebut di samping ranjang.

"Maaf, tapi saya tidak perlu. Mengenai masalah Anda dengan Nona Hina, saya sedikit pun tidak tertarik. Jadi, bila tidak ada masalah lain lagi untuk dibicarakan, maaf sekali, sudah habis waktu tiga puluh menitnya."

Haechan menggunakan sebongkah kayu besar untuk menutup pintu lainnya. Berpura-pura tidak sakit, berpura-pura bahwa cinta tidak pernah menjadi pilihan pria itu. Dia sombong dan anggun. Dia adalah Dokter Lee Haechan yang tidak pernah menundukkan kepala.

A Dandelion Wish [Markhyuck Ver]✓Where stories live. Discover now