A Dandelion Wish [Markhyuck Ver]✓

Bab 33

|Dandelion Wish [Markhyuck] 🌸|
🔎 Original Story From 西直 🔍
📝 Remake By JisungDevian 📝

Berhentilah mendekatiku dan mengechatku dan berkata "bisa kita temanan?" Jika pada akhirnya kamu jadi manusia sok sibuk padahal kamu sibuk dengan temanmu yang lain - Aji/JisungDevian a.k.a Diriku yang trauma pada apa itu pertemanan

_Selamat membaca_

Kening Haechan berkerut. Ia tetap tidak ingin menampung Mark. Berkali-kali ia berusaha melawan keinginannya. Haechan menolak dirinya sendiri, juga menolak kehangatan dari pria itu.

Tiba-tiba Haechan teringat satu cara yang bagus. Ia menghidupkan mesin mobilnya sembari melontarkan sebuah ucapan dingin, "Aku antar kau ke rumah Kepala Rumah Sakit Lee."

"Dia sedang tidak bebas menampungku."

Haechan menoleh, melihatnya dari sudut matanya. Mark mencoba menjelaskan.

"Itu, dokter muda yang bernama... Jaemin kalau tidak salah. Hari ini mereka akan melakukan ...sesuatu yang penting."

Jeno berencana mengadakan makan malam dengan lampu yang indah, suasana yang romantis, kemudian dengan pesona maskulinitas yang hebat membuat Jaemin terbuai, lalu ketika pria bermata eyesmile itu sudah tidak begitu sadarkan diri, Jeno akan membujuknya untuk menikah dengannya.

Mark tidak mengerti, bagaimana Jeno bisa menyukai Jaemin? Calon yang dipilih kan oleh ibu tirinya, berkali-kali lebih baik kualitasnya dari seorang Jaemin.

Jeno berkata bahwa Jaemin memutarbalikkan keyakinan pria itu selama ini. Selama ini Jeno berpikir bahwa dirinya adalah idola semua orang. Ternyata pria itu tidak menemukan keyakinannya itu dari diri Jaemin.

Jeno berkata bahwa awalnya ia hanya ingin menaklukkan Jaemin. Tak disangka-sangka, yang jatuh hati ke dalam permainan itu adalah dirinya sendiri. Kepala rumah sakit yang hebat , dipermainkan oleh dokter muda. Namun, bukannya senang, dokter muda itu malah tidak mau menarik jaring pria itu, bahkan sekalipun pria itu mati. Na Jaemin membiarkan hati Jeno naik turun tak menentu di dalam jaring tersebut.

Cinta. Cinta dimulai dan berakhir dengan berbagai macam cara.

"Aku juga tidak bisa. "

Walaupun Haechan tidak punya urusan penting yang harus dilakukan, tetapi ia berhak menolak ketertarikannya lagi.

"Satu malam saja, juga tidak bisa?" Mark menarik senyuman di wajahnya, bertanya dengan serius

"Iya. Tidak bisa."

Haechan baru saja menghilangkan dengan bersih luka dalam dirinya. Ia baru saja menghilangkan kebiasaan buruknya tertidur dengan memeluk baju Mark. Ia baru saja memasukkan teh merah rasa lemon ke dalam daftar minuman ilegal.

Haechan baru saja... baru saja memaksa dirinya percaya bahwa masa lalu itu hanya sebuah bayangan.

Haechan tidak ingin bayangan itu menjadi nyata. Ia tidak ingin terjerumus untuk kedua kalinya. Kelembutan pria itu begitu mengerikan. Hatinya yang sekeras tulang itu pun tidak dapat menahan serangan bertubi-tubi dari pria itu.

Sambil menghela napas, kedua tangan Haechan diletakkan diatas setir mobil. "Kau, pergilah. Aku tidak memerlukanmu."

Mark terdiam. Ia menyimpan kembali senyum di wajahnya dan ganti menampakkan raut penuh kesedihan.