Bab 31

2.6K 369 85
                                    

|Dandelion Wish [Markhyuck] 🌸|
🔎 Original Story From 西直 🔍
📝Remake By JisungDevian 📝



































































"Apakah hal seperti itu baik?"

"Tentu tidak baik. Jumlah jurnal Haechan yang mengerikan dan rekor operasi pria itu yang berhasil dengan sukses membuat nama Lee Haechan hampir berdampingan dengan nama ibunya. Seluruh rumah sakit sangat menginginkan Haechan, ingin menariknya dari tempatku. Tahu tidak berapa gaji yang kutambahkan di kontrak Lee Haechan yang baru? Hampir lima juta won, ditambah kenaikan jabatan menjadi dokter kepala! Aku benar-benar berpikir, jangan-jangan di kertas kontrak selanjutnya aku harus menyodorkan posisi kepala rumah sakit untuknya."

"Aku bukan mempermasalahkan hal itu, aku mengkhawatirkan mengenai..."

"Aku tahu. Kau ingin tanya apakah bekerja seperti itu baik untuknya atau tidak, kan?"

Jeno duduk dengan tegak, meletakkan pesawat kertas yang sudah dilipatnya setengah, lalu berkata dengan serius, "Aku rasa, Haechan baik-baik saja. Dulu pria itu tidak berdandan, sekarang dia sendiri menjadikan wajahnya seperti sebuah dinding, mendandaninya dengan begitu total. Rona wajah Lee Haechan yang pucat, kurang tidur, selaput hitam di bawah mata, ditambah dengan lambung pria itu yang amat pemilih. Lee Haechan akan segera menjadi manusia tengkorak. Kujamin, kurang dari tiga tahun lagi pria itu akan seperti perawan tua yang aneh dan kurus yang ada di televisi."

"Apa kau tidak bisa menasehatinya?"

"Aku? Aku bukan temannya. Aku adalah saingannya. Perkataanku mana mungkin mau didengarnya."

"Kalau begitu, siapa yang bisa menasehatinya? Kau pergilah minta tolong pada orang itu, ya?" Mark begitu gelisah.

"Dia tidak punya teman, selalu saja sendirian ke mana pun dia pergi. Walaupun Jaemin selalu mengikutinya, tetapi ia tidak pernah boleh berkunjung ke apertemennya. Yang bisa menasehatinya hanya..."

Jeno melihat kepala Mark. Sudahlah, walaupun Mark muncul untuk kedua kalinya, Jeno merasa kakaknya itu juga tidak akan bisa memberikan pengaruh apa pun terhadap Haechan.

Mark terdiam. Pria itu mengambil kertas dan pena, mencoret-coret tidak beraturan di atas kertas. Semua adalah salah dirinya. Mark sendiri yang membuat keadaan Haechan semakin parah.

"Jangan terlalu dipikirkan. Mungkin kontrak yang kuberikan padanya bisa membuatnya sedikit lebih bahagia. Siapa tahu Lee Haechan bekerja begitu keras memang untuk mendapatkan posisi dokter kepala. Ketika kini akhirnya impiannya tercapai, pria itu tidak perlu lagi membuat dirinya sendiri sebagai robot perang."

Julukan Lee Haechan meningkat dari manusia robot, menjadi robot perang. Hebat sekali.

Tiba-tiba, terdengar ketukan dari arah pintu. Mark tidak menyahut,dan pintu pun sudah terbuka sendiri. Hina tidak peduli akan mengganggu siapa. Wanita itu tetap akan masuk dengan seenaknya. Hina berkata pada Jeno, "Maaf, aku mau membicarakan sesuatu dengan Mark."

"Baiklah. Kita lanjutkan lain kali."

Jeno Memutuskan koneksinya. Mark tidak marah. Pria itu mematikan monitornya, lalu berjalan ke hadapan Hina bertanya sembari tersenyum, "Ada masalah apa?"

"Aku ingin ketika kau bersama Jeno, tidak usah membicarakan Lee Haechan." Hina melipat kedua tangannya. Tatapannya yang dingin melihat lurus kedalam bola mata Mark.

A Dandelion Wish [Markhyuck Ver]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang