KEANEHAN LAINNYA

5.7K 302 24
                                    

Jika memang ditakdirkan untuk bersama, sekeras apapun usaha yang dilakukan untuk menjauh pasti akan gagal. Jika memang hanya ditakdirkan sebagai yang singgah bukan sungguh, sekeras apapun usaha mempertahankan pasti akan gagal.

Kita semua memang hanya bisa berencana dan berharap, sedangkan keputusan akhir tetaplah di tangan Tuhan. Tapi percayalah bahwa apapun yang terjadi, entah sesuai dengan keinginan atau tidak sama sekali, semuanya adalah yang terbaik menurut versi Tuhan. Kita sebagai manusia hanya perlu menerimanya dengan senang hati. Kita sebagai manusia hanya perlu menjalaninya dengan berani.

***********

Akhir-akhir ini seperti biasanya Kio masih selalu melakukan banyak hal-hal yang membuat Naraya bahagia dan membuat Naraya semakin yakin untuk menerima meski belum sepenuhnya. Hal-hal yang kadang membuat Naraya heran, hal-hal yang kadang membuat Naraya takut kehilangan. Meski belum ada ikatan nyatanya Kio benar-benar menunggu Naraya pulih dari sedih yang pernah ada.

************

Hari Minggu, setelah berhari-hari bergelut dengan pelajaran yang memusingkan dan sedikit menyebalkan akhirnya sekarang Naraya bisa sedikit menenangkan pikiran.

Tapi Hari Minggu ini Naraya sedang tidak ingin memikirkan apapun tentang Kio. Sebab memikirkan Kio hanya akan membuat Naraya kebingungan dengan perasaannya sendiri.

"Raaaaa, gue mau ceritaaaa.....Naaaraaaa keluaaaar!!!!"

Naraya yang sedang asyik menonton TV dikejutkan dengan suara yang tidak asing di telinganya. Ia keluar dari rumah dan benar saja ada Neva sahabatnya sedang berdiri di luar pagar rumah Naraya. Neva terlihat sangat sedih, matanya sembab dan wajahnya sedikit pucat.

Naraya  berlari ke arah Neva dan dengan tergesa membukakan gerbang rumahnya.

"Naraaaa" Neva memeluk Naraya. Air matanya tumpah tanpa bisa dicegah.

"Kenapa, Va? masuk dulu ayo" Naraya menuntun sahabatnya itu untuk masuk ke dalam rumah.

Neva menjatuhkan badannya di sofa panjang yang ada di ruang tamu rumah Naraya.

"Mau lanjutin nangisnya dulu atau mau langsung cerita?" Naraya bertanya pada Neva yang tampak sesenggukan.

"Bikinin minum dulu, haus."

"Lo ya! Udah bikin heboh sekarang malah bikin ribet!" Naraya berteriak pada Neva, namun ia tetap melangkah menuju dapur untuk membuat es susu coklat kesukaan sahabatnya itu. Naraya tau ada sesuatu yang tidak beres, ada sesuatu yang salah yang sedang terjadi pada Neva.

"Nih... Diminum....." Naraya menyodorkan segelas es susu coklat kepada Neva. Neva meminumnya perlahan.

"Nara, lo tau?"

"Apa?"

"Cewek yang beberapa hari lalu kita lihat boncengan bareng sama Kio itu..."

"Kenapa?"

"Dia pacar barunya Ken!!!! Gue tadi kan ke sekolah. Di sana ada mereka berdua lagi mesra-mesraan!!! Gue harus gimana? Gue harus gimana?" Neva histeris membuat Naraya semakin bingung harus menenangkannya dengan cara apa.

"Oh.... siapa itu namanya...Raaa Raaa"

"Rana! Namanya Rana Pramesty! Dia sekelas sama Ken sama Kio juga! Apa jangan-jangan Ken ninggalin gue karena cewek itu? Apa gue kurang baik buat dia? Naraaaayaa gue sediiih!"

"Iya, Rana!." Naraya terdiam mengingat dulu dia pernah salah paham dengan cewek bernama Rana itu, Naraya kira Rana adalah kekasih Kio, Naraya Kira Kio mendekatinya hanya main-main hingga Naraya memutuskan untuk menjauh.

#KioNara ( SUDAH TERBIT ) Där berättelser lever. Upptäck nu